Menanggapi hal tersebut, Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengaku tidak dapat berbuat apa-apa. Sebab, Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah dan Perdagangan (KUMKMP) DKI dan PD Pasar Jaya belum membangun lokasi penampungan sementara untuk mereka berjualan.
Kendati demikian, ia meminta kepada Dinas Perhubungan DKI Jakarta untuk mengurai kemacetan di sana.
"Sekarang lagi dikaji oleh Dinas Perhubungan. Biar mereka semua yang atur rekayasa lalu lintasnya," kata Basuki, di Balaikota Jakarta, Senin (28/4/2014).
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Muhammad Akbar mengatakan, pihaknya sedang melakukan instruksi Basuki. Apabila semua kajian telah diputuskan, pihaknya baru akan melakukan rekayasa lalu lintas.
Pada kesempatan berbeda, Sekretaris Dinas KUMKMP DKI Jakarta Irwandi menegaskan, untuk sementara waktu, pihaknya masih mengizinkan pedagang berjualan di pinggir jalan.
"Kami tidak bisa melarang mereka untuk berdagang karena memang tempat penampungannya belum ada. Karena kondisi darurat dan mereka (pedagang) masih shock, enggak mungkin kita tertibkan sekarang," kata Irwandi.
Dinas KUMKMP DKI bersama PD Pasar Jaya terus berkoordinasi untuk membangun lokasi penampungan sementara para pedagang untuk berdagang. Kemungkinan besar, lanjut dia, Dinas KUMKMP DKI akan mengeluarkan anggaran untuk membangun penampungan tersebut.
Rencananya, para pedagang akan ditempatkan sementara di halaman pasar, taman samping pasar, dan di Blok V Pasar Senen. Ketiga lokasi penampungan sementara tersebut akan dibangun dengan menggunakan baja. Di Blok III Pasar Senen, ada sekitar 3.096 tempat usaha.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.