Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penutupan Pintu M1 Bandara Tunggu Keputusan Wali Kota Tangerang

Kompas.com - 29/04/2014, 11:08 WIB

TANGERANG, KOMPAS.com - April 2014 sudah mau usai, namun rencana penutupan pintu M1 Bandara Soekarno-Hatta sampai Senin (28/4) kemarin belum juga jelas. Padahal, PT KAI dalam rapat bersama Pemkot Tangerang dan PT Angkasa Pura II sudah mengumumkan bahwa Mei besok pihaknya sudah bisa meletakkan material urituk memulai pengerjaan proyek rel kereta bandara.

"Sampai sekarang belum ada follow up maupun rapat lebih lanjut soal penutupan pintu M1 dari Wali Kota Tangerang maupun pihak bandara," ujar Kepala Seksi Lalu Lintas Dinas Perhubungan Kota Tangerang, Bambang Dewanto, kemarin.

Bambang menuturkan, hingga kini juga belum ada kejelasan apakah jalur karantina bandara di dekat pintu M1 akan dibuka atau tidak. Dibukanya jalur karantina bandara, menurut Bambang, merupakan salah satu jalur alternatif menuju Jalan Perimeter Selatan untuk mengurai kemacetan di Jalan Surya Dharma.

"Belum jelas jadinya dibuka atau tidak. Kami sih hanya tinggal tunggu keputusan Pak Wall Kota saja," kata Bambang.

Belum mendesak

Kepala Kantor Cabang Utama PT Angkasa Pura II Bandara Soekarno-Hatta, Bram Bharoto Tjiptadi, menuturkan bahwa penutupan pintu M1 bandara bukanlah hal yang mendesak.

"Masih banyak yang perlu dibicarakan secara teknis masalah penutupan pintu Ml, supaya saat penutupan nanti tidak menambah masalah baru. Tidak perlu terburu-buru," ujar Bram.

Menurut Bram, pihaknya sudah memperbaiki jalan, dan perbaikan infrastruktur seperti lampu di Jalan Perimeter Selatan.

Sementara itu, Kepala Kantor Otoritas Bandara Soekarno-Hatta Adi Kandria menyatakan setuju jika jalur karantina harus dibuka sebagal alternatif jalan menuju Jalan Perimeter Selatan jika pintu MI nanti ditutup.

"Pada prinsipnya kami setuju saja jika jalur karantina harus dibuka sebagai jalur alternatif untuk mengurai kemacetan dan mempermudah akses ke bandara," kata Adi.

Menurut Adi, pihaknya belum mendapatkan informasi lebih lanjut dari pihak PT Angkasa Pura II.

"Memang secara teknis, jalur karantina itu harusnya jalur stern, bukan untuk umum. Kami belum dapat infomasi lebih lanjut,dari PT Angkasa Pura II, tapi kalau mereka sudah kasih lampu hijau, kami mengikuti saja," kata Adi.

Diberitakan sebelumnya, pihak PT Angkasa Pura II sudah menyatakan kesetujuannya membuka jalur karantina, begitupun dengan Pemkot Tangerang.

Kendati demikian, hingga kini Wali Kota Tangerang Arief Wismansyah belum juga memberikan sinyal untuk mengaktifkan kembali Jalan Perimeter Selatan yang masih diblokir.

Kurangnya komunikasi antara dua belah pihak membuat rencana penutupan pintu MI terus-menerus mundur tanpa adanya jadwal jelas. (kar)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com