Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ke KPU, Jokowi-JK Naik Bajaj BBG

Kompas.com - 01/06/2014, 13:57 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Calon presiden Joko Widodo dan calon wakil presiden Jusuf Kalla menempuh cara berbeda untuk berangkat ke kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU). Apabila saat pendaftaran capres-cawapres, mereka menggunakan sepeda. Kali ini, mereka memilih menggunakan bajaj BBG (bahan bakar gas) menuju kantor KPU.

Sebelum ke KPU, mereka berkumpul bersama Ketua Umum PDI-Perjuangan Megawati Soekarnoputri di Taman Menteng, Jakarta Pusat. Ada 26 bajaj yang dipergunakan untuk Jokowi beserta rombongan. Selain Jokowi dan JK, para petinggi pendukung pasangan itu juga menggunakan bajaj.

"Iya, rencananya mereka mau pakai bajaj ke kantor KPU. Itu menunjukkan sifat kerakyatan yang mereka miliki," kata anggota fraksi PDI-P Dwi Rio Sambodo, di Taman Menteng, Minggu (1/6/2014). 

Saat berada di Taman Menteng, Jokowi sempat makan siang bersama Megawati, Ketua Umum PKPI Sutiyoso, Dai Bachtiar, dan lainnya. Sepuluh menit kemudian, dia menyapa ratusan relawan yang telah memadati kawasan itu.

Jokowi dan JK melakukan doa bersama yang dipimpin oleh enam pemuka agama di Indonesia. Doa bersama tampak dipimpin oleh ketua Baitul Muslimin Indonesia Hamzah Haz.

"Para relawan yang hadir, saya dan Pak JK akan mengambil nomor urut undian di kantor KPU. Mohon doa restu, agar lancar," kata Jokowi yang diiringi dengan tepuk tangan pendukungnya. 

Jokowi duduk di dalam bajaj bersama jubir Jokowi-JK, Anies Baswedan dengan pelat nomor B 2954 MA. Sementara JK menggunakan bajaj dengan pelat nomor B 2062 DE sendirian. Mereka kompak menggunakan bajaj, sekitar pukul 13.20 WIB.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Megapolitan
'Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal'

"Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal"

Megapolitan
4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Megapolitan
Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Megapolitan
Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com