Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembunuh Feby Lorita Tak Terima Dibilang Tukang Minta Makan

Kompas.com - 02/07/2014, 19:00 WIB
Laila Rahmawati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Terdakwa kasus pembunuhan Feby Lorita, Asido, mengutarakan keberatannya kepada majelis hakim atas beberapa hal yang diutarakan dalam kesaksian Evi Lorita, kakak Feby.

Dalam kesaksiannya Evi mengungkapkan, Feby pernah bercerita kepadanya bahwa Asido kerap meminta makan kepadanya.

"Saya keberatan dengan perkataan saksi yang mengatakan saya tukang minta makan dan suka mengetuk-ngetuk pintu apartemen Feby," kata Asido di akhir persidangan yang digelar di Pengadilan Negeri Depok, Rabu (2/6/2014).

Mendengar pernyataan Asido tersebut, hakim ketua Sapto Supriyono pun menjelaskan bahwa apa yang dikatakan Evi adalah apa yang didengar Evi dari Feby mengenai perilaku Asido.

"Saksi memang tidak melihat sendiri, tapi saksi tahu itu dari cerita Feby. Semua yang ada dalam kesaksian ini adalah cerita yang didapat saksi dari korban (Feby)," kata Sapto.

Selain Evi Lorita, sidang juga menghadirkan dua saksi lain, yaitu Ahmad Sulaeman (satpam apartemen Cibubur, tempat tinggal Feby dan Asido) dan Asep Suhandi (pegawai dealer yang mengurusi perkreditan mobil Nissan March milik Feby).

Feby dibunuh Asido karena menolak pernyataan cintanya. Jasad Feby kemudian dimasukkan ke dalam bagasi mobil Nissan March milik Feby.

Selama tiga hari, mobil berisi jenazah Febby dibawa berkeliling. Hingga akhirnya, mobil tersebut diletakkan begitu saja di daerah Duren Sawit, Jakarta Timur.

Dalam usaha penyembunyian mayat Feby, Asido dibantu oleh kakaknya, Daniel. Daniel pun juga menjadi terdakwa bersama dengan Asido.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW4

Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW4

Megapolitan
12.851 ASN di DKI Jakarta Masuk Usulan Penonaktifan NIK

12.851 ASN di DKI Jakarta Masuk Usulan Penonaktifan NIK

Megapolitan
Jaga Keakuratan, Dukcapil DKI Bakal Data 11,3 Juta Warga yang Tinggal di Jakarta

Jaga Keakuratan, Dukcapil DKI Bakal Data 11,3 Juta Warga yang Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Pengamat: Kaesang Lebih Berpotensi Menang di Pilkada Bekasi Ketimbang di Depok

Pengamat: Kaesang Lebih Berpotensi Menang di Pilkada Bekasi Ketimbang di Depok

Megapolitan
Polda Metro Pastikan Video Soal Tepung Dicampur Narkoba Hoaks

Polda Metro Pastikan Video Soal Tepung Dicampur Narkoba Hoaks

Megapolitan
BPBD DKI Siapkan Pompa 'Mobile' untuk Antisipasi Banjir Rob di Pesisir Jakarta

BPBD DKI Siapkan Pompa "Mobile" untuk Antisipasi Banjir Rob di Pesisir Jakarta

Megapolitan
Ini 9 Wilayah di Pesisir Jakarta yang Berpotensi Banjir Rob hingga 29 Mei 2024

Ini 9 Wilayah di Pesisir Jakarta yang Berpotensi Banjir Rob hingga 29 Mei 2024

Megapolitan
Komplotan Maling Gasak Rp 20 Juta dari Kios BRILink di Bekasi

Komplotan Maling Gasak Rp 20 Juta dari Kios BRILink di Bekasi

Megapolitan
Supirnya Mengantuk, Angkot Tabrak Truk Sampah di Bogor

Supirnya Mengantuk, Angkot Tabrak Truk Sampah di Bogor

Megapolitan
KPAI: Banyak Program Pemerintah yang Belum Efektif Cegah Kekerasan Seksual pada Anak

KPAI: Banyak Program Pemerintah yang Belum Efektif Cegah Kekerasan Seksual pada Anak

Megapolitan
Polisi Kantongi Identitas Penusuk Lansia di Kebon Jeruk

Polisi Kantongi Identitas Penusuk Lansia di Kebon Jeruk

Megapolitan
KPAI: Kekerasan Seksual pada Anak Bisa Dicegah lewat Pola Pengasuhan yang Adaptif

KPAI: Kekerasan Seksual pada Anak Bisa Dicegah lewat Pola Pengasuhan yang Adaptif

Megapolitan
Pengamat: Kalau Dukungan Dananya Besar, Peluang Kaesang Menang pada Pilkada Bekasi Tinggi

Pengamat: Kalau Dukungan Dananya Besar, Peluang Kaesang Menang pada Pilkada Bekasi Tinggi

Megapolitan
Polisi Tangkap 6 Remaja yang Terlibat Tawuran di Sawah Besar

Polisi Tangkap 6 Remaja yang Terlibat Tawuran di Sawah Besar

Megapolitan
Rubicon Mario Dandy Tak Dilirik Pembeli, Mobil Akan Dilelang Lagi dengan Harga yang Telah Dikorting

Rubicon Mario Dandy Tak Dilirik Pembeli, Mobil Akan Dilelang Lagi dengan Harga yang Telah Dikorting

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com