Menurut warga lain, Retno, air PAM yang mengalir ke rumah mereka juga disebutnya mengandung kaporit berlebihan sehingga tidak bisa dikonsumsi.
"Airnya cuma bisa buat mandi, itu pun keluarnya sedikit banget. Akhirnya kita bor (sumur) sendiri deh, pasang pompa air," kata Retno, warga RT 12, sambil menunjuk sumur milik bersama warga Petogogan.
Retno menuturkan, dalam hal ketersediaan air, dia dan para tetangganya merasa lebih enak pada zaman sebelum kampung deret dibangun.
"Sebelum ada ini, kita pada pakai Sanyo (pompa air) sendiri. Pasca-dibangun, sumurnya pada ditutup, tapi sekarang banyak yang ngebor lagi," kata Gito, seorang warga RT 11.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.