Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Selidiki Kaitan Hilangnya Wisnu Tjandra dan Dokumen Artha Graha

Kompas.com - 08/07/2014, 17:28 WIB
Fitri Prawitasari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com  - Tak lama setelah menghilangnya Wisnu Tjandra, manajemen Artha Graha membuat laporan kehilangan sejumlah dokumen ke Polda Metro Jaya. Hal tersebut dikatakan oleh Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Rikwanto, Selasa (8/7/2014) sore.

Saat ini polisi masih mencari hubungan antara hilangnya dokumen, dengan menghilangnya salah satu petinggi Artha Graha itu. "Memang dari Artha Graha ada laporan kehilangan dokumen, apakah ada hubungan dengan Wisnu masih didalami," ujar Rikwanto.

Namun, Rikwanto tidak menyebutkan secara rinci kapan tepatnya kehilangan dokumen itu dilaporkan. "Yang jelas, tak lama setelah Wisnu dilaporkan hilang," ujarnya. Hingga saat ini, lanjutnya, polisi masih menyelidiki kepentingan dokumen yang hilang tersebut.

Mantan suami artis Peggy Melati Sukma itu diketahui telah menghilang sejak 11 Mei 2014. Jejaknya diketahui berada di Jawa Tengah. Wisnu diketahui pergi dengan alasan menenangkan diri. Polisi memastikan dia masih hidup dan dalam keadaan sehat. Kepada keluarga, dia telah melakukan komunikasi lewat telepon dan SMS serta berjanji akan pulang sebelum Lebaran.

Untuk diketahui, keluarga melaporkan kehilangan Wisnu ke Polda Metro Jaya dengan laporan polisi 2876/B/V/PMJ/SPKT tertanggal 13 Mei 2014. Dalam laporan itu diketahui bahwa, sebelum menghilang, Wisnu berangkat dari rumahnya di kawasan Ancol, Jakarta Utara, pada Minggu (11/5/2014) sekitar pukul 18.00.

Keluarga tidak mengetahui secara pasti mengenai aktivitas Wisnu karena dia tinggal seorang diri di bilangan Ancol. Sementara itu, keluarganya tinggal di kawasan Cipinang, Jakarta Timur.

Penyidik memperoleh informasi dari keluarga bahwa pada hari Minggu itu, Wisnu pergi dari rumah sekitar pukul 18.00 WIB. Dia berangkat ke kantornya di gedung Artha Graha, Sudirman Central Business District, Jakarta Selatan, dengan mobil Camry B 1818 PAR.

Dia pergi lagi untuk mengambil uang di anjungan tunai mandiri (ATM) di kawasan Sudirman, dengan menumpang taksi Silver Bird. Dari sana, Wisnu langsung menemui seseorang di Hotel Mulia, Senayan. Ia kemudian pergi lagi menuju Gambir, dan kembali lagi ke arah Sarinah, Thamrin, Jakarta Pusat.

Sampai di Thamrin, komunikasi keluarga dengan Wisnu terputus. Dia tidak bisa dihubungi karena alat komunikasi yang dibawa Wisnu semuanya non-aktif.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Megapolitan
'Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal'

"Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal"

Megapolitan
4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Megapolitan
Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Megapolitan
Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com