Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

1.152 Bangku Sekolah Negeri di Bekasi Kosong

Kompas.com - 21/07/2014, 08:00 WIB
BEKASI, KOMPAS.com - Pendaftaran peserta didik baru (PPDB) secara online tahun ajaran baru 2014 di Kota Bekasi menyisakan ribuan bangku kosong. Dinas Pendidikan Kota Bekasi bersikukuh akan membiarkan ribuan bangku kosong itu tak terisi.

Ribuan bangku kosong di sekolah-sekolah negeri se-Kota Bekasi itu terdapat di Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri.

Penyebab adanya ribuan bangku kosong itu, banyak calon siswa baru yang telah dinyatakan diterima dalam PPDB online, ternyata  tidak mau  mendaftar kembali.

"Padahal kami sudah perpanjang masa daftar ulang sampai Sabtu (19/7/2014), tapi ternyata masih tetap banyak yang tidak daftar ulang," ungkap Kepala  Bidang Bina Program, Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bekasi, Agus Enap, Minggu (20/7/2014).

Menurut Agus Enap, bagi calon siswa baru yang diterima melalui PPDB online, sudah diberi kesempatan pertama daftar ulang hingga Selasa (15/7/2014).

Daftar ulang itu kemudian diperpanjang hingga Sabtu (19/7/2014). Perpanjangan masa daftar ulang itu diperuntukkan bagi mereka yang benar-benar  sakit dengan bukti surat keterangan sakit dari dokter.

Namun, hingga batas akhir pendaftaran ulang, ribuan siswa tidak mendaftar. Mereka akhirnya dinyatakan telah mengundurkan diri. "Setelah masa perpanjangan kedua, tidak ada lagi kesempatan," tandasnya.

Agus pun merinci, jumlah calon siswa baru yang tidak mendaftar ulang untuk tingkat SMP Negeri, tercatat 689 orang. Sementara untuk calon siswa SMA Negeri 301 orang dan SMK Negeri 162 orang.  “Jumlah total mereka yang tidak daftar ulang semuanya 1.152 orang," ujarnya.

Dia menengarai, salah satu penyebab calon siswa baru yang tidak daftar ulang itu adalah  sekolah tempat calon siswa baru diterima itu bukan pilihan pertama. "Banyak juga mereka yang didaftarkan oleh sekolah asal tanpa melihat lokasi sekolah," terangnya.

Menurut Agus, upaya melakukan komunikasi dari sekolah asal untuk menanyakan alamat calon siswa baru juga sudah dilakukan. Namun masih tetap banyak yang enggan mendaftar ulang.

Akibat banyaknya bangku kosong itu, Agus Enap menyatakan bahwa sistem yang diterapkan  pada PPBD online 2014 terbuka untuk dievaluasi agar   tidak ada lagi bangku kosong di sekolah akibat tidak daftar ulang.

Satu hal yang pasti, kata Agus Enaf, meskipun bangku kosong itu mencapai ribuan, Disdik Kota Bekasi tetap akan membiarkannya tanpa ada proses lain untuk mengisinya.

"Sesuai  petunjuk teknis (juknis) PPDB tahun 2014, bangku kosong itu akan tetap dibiarkan tidak diisi, meskipun animo masyarakat masuk sekolah  negeri sangat tinggi,” tandasnya.

Dia meyakinkan banyaknya bangku kosong di sekolah negeri, tak akan mempengaruhi sistem belajar- mengajar. Sebab, kata dia, Disdik Kota Bekasi menetapkan jumlah siswa SMPN dalam satu kelas 44 orang. Idealnya, sesuai aturan nasional hanya 40 orang.

Untuk SMA yang idealnya 36 orang per kelas, Disdik Kota Bekasi menetapkan jumlah siswanya 40 orang. “Kalau ada bangku kosong di sekolah negeri, berarti malah mendekati standar nasional,” tuturnya. (Ichwan Chasani)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengakuan Jukir Minimarket Tebet: Saya Setor ke Oknum yang Pegang Wilayah Sini...

Pengakuan Jukir Minimarket Tebet: Saya Setor ke Oknum yang Pegang Wilayah Sini...

Megapolitan
Simulasi Pendapatan Parkir Liar di Jakarta, Bisa Raup Rp 1,28 Miliar Per Hari

Simulasi Pendapatan Parkir Liar di Jakarta, Bisa Raup Rp 1,28 Miliar Per Hari

Megapolitan
Evaluasi 'Study Tour', DPRD Kumpulkan Para Kepala Sekolah di Kota Depok

Evaluasi "Study Tour", DPRD Kumpulkan Para Kepala Sekolah di Kota Depok

Megapolitan
Sempat Dilaporkan Menghilang, Pria di Cakung Ditemukan Tewas di Kali Sodong Pulogadung

Sempat Dilaporkan Menghilang, Pria di Cakung Ditemukan Tewas di Kali Sodong Pulogadung

Megapolitan
Kaget Hendak Ditertibkan Dishub, Jukir Liar di Cengkareng Mengaku Ojek Online

Kaget Hendak Ditertibkan Dishub, Jukir Liar di Cengkareng Mengaku Ojek Online

Megapolitan
Dua Hari Berturut-turut Kawasan Tanjung Priok Macet Total, Pelabuhan Didesak Atasi Antrean Kontainer

Dua Hari Berturut-turut Kawasan Tanjung Priok Macet Total, Pelabuhan Didesak Atasi Antrean Kontainer

Megapolitan
Jukir Liar di Minimarket Dilarang, Matsuri: Nanti Anak dan Istri Saya Makan Apa?

Jukir Liar di Minimarket Dilarang, Matsuri: Nanti Anak dan Istri Saya Makan Apa?

Megapolitan
Tak Langsung Ditindak, Jukir Liar yang Terjaring Razia Sudinhub Jakut Diminta Buat Surat Pernyataan

Tak Langsung Ditindak, Jukir Liar yang Terjaring Razia Sudinhub Jakut Diminta Buat Surat Pernyataan

Megapolitan
Sudah 2 Hari Macet Total di Tanjung Priok, Kapal dan Antrean Kontainer Diduga Jadi Biang Kerok

Sudah 2 Hari Macet Total di Tanjung Priok, Kapal dan Antrean Kontainer Diduga Jadi Biang Kerok

Megapolitan
Kadishub DKI Bakal Menindak Pengendara Motor yang Melintasi Trotoar di Matraman

Kadishub DKI Bakal Menindak Pengendara Motor yang Melintasi Trotoar di Matraman

Megapolitan
Kadishub DKI: Jukir Liar Bisa Dipenjara dan Didenda hingga Rp 20 Juta

Kadishub DKI: Jukir Liar Bisa Dipenjara dan Didenda hingga Rp 20 Juta

Megapolitan
Terjaring Razia, Jukir Liar di Minimarket Tebet: Saya Cuma Cari Uang untuk Sarapan

Terjaring Razia, Jukir Liar di Minimarket Tebet: Saya Cuma Cari Uang untuk Sarapan

Megapolitan
Terjaring Razia, Jukir Liar di Tebet Hanya Bisa Pasrah Diminta Berhenti dari Pekerjaannya

Terjaring Razia, Jukir Liar di Tebet Hanya Bisa Pasrah Diminta Berhenti dari Pekerjaannya

Megapolitan
Profil R Kun Wardana Abyoto, Bakal Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Jalur Independen yang Punya IQ Tinggi

Profil R Kun Wardana Abyoto, Bakal Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Jalur Independen yang Punya IQ Tinggi

Megapolitan
Kadishub DKI: Jukir Liar yang Terjaring Razia Akan Diberi Pelatihan Kerja Sesuai Minatnya

Kadishub DKI: Jukir Liar yang Terjaring Razia Akan Diberi Pelatihan Kerja Sesuai Minatnya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com