Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rumahnya Digusur, Warga Kali Mampang Gratis Sewa Rusun dan Air Selama 6 Bulan

Kompas.com - 18/08/2014, 17:12 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Warga bantaran Kali Mampang, Jakarta Selatan yang akan direlokasi ke rusun Komarudin, di Cakung, Jakarta Timur, akan dibebaskan dari biaya sewa selama enam bulan.

Selain biaya sewa unit rusun yang gratis, warga juga tidak dibebankan biaya air. Kepala Unit pengelola Rusun Wilayah III DKI, Sayid Ali mengatakan, hal ini berdasarkan instruksi dari Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo. [Baca: 300 Unit Rusun Komarudin untuk 250 KK Kali Mampang].

"Ini sesuai dengan arahan dari Pak Gubernur. Jadi digratiskan biaya sewa dan air-nya selama enam bulan, setelah itu baru dia bayar," kata Sayid, saat ditemui Kompas.com, di rusun Komarudin, Cakung, Jakarta Timur, Senin (18/8/2014).

Sayid menjelaskan, biaya pemakaian air akan menjadi tanggungan pengelola yang akan dibayarkan langsung kepada perusahaan air Palyja. Meski demikian, lanjutnya, biaya listrik tetap menjadi tanggungan warga.

Sistem pembayarannya listrik di rusun tersebut yakni dengan pembelian voucer. Ia menerangkan, setelah enam bulan pembayaran sewa gratis berakhir, warga relokasi Kali Mampang akan dibebankan biaya sewa rusun kategori terprogram.

Harga sewa per unitnya lebih rendah dibanding kategori warga umum. Untuk tiap lantainya, warga dibebankan biaya sewa dengan nilai yang bervariasi. Harga sewa lantai satu rusun pada tarif terprogram, kata Sayid, yakni sebesar Rp 234.000 perbulan.

Di lantai 2, tarifnya Rp 212.000 perbulan. Untuk lantai 3 rusun, tarifnya Rp 192.000 perbulan. Sementara di lantai 4, tarif perbulannya Rp 173.000.

Adapun untuk lantai 5, warga membayar Rp 156.000 perbulan. Sementara itu, Sayid belum mengetahui apakah tiap unit di rusun Komarudin yang akan ditempati warga Kali Mampang akan disediakan pula dengan fasilitas perabotan di dalamnya.

"Untuk sementara saya belum dapat info, tapi itu biasanya dari dinas sosial. Kalau kami yang penting siapkan hunian, listrik, sama air," kata dia.

Berdasarkan surat pemberitahuan, warga Kali Mampang akan menempati rusun tersebut paling lambat 23 Agustus 2014 mendatang.

Sebelum menghuni rusun, sejumlah dokumen kelengkapan meliputi kartu keluarga, ber-KTP DKI, dan mendapat rekomendasi dari kelurahan dan wali kota, serta dokumen, menjadi persyaratan yang ditunjukan sebelum menempati rusun. Hal ini dimaksudkan agar warga yang menempati rusun benar-benar berasal dari mereka yang terkena relokasi.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pakai Seragam Parkir Dishub, Jukir di Duri Kosambi Bingung Tetap Diamankan Petugas

Pakai Seragam Parkir Dishub, Jukir di Duri Kosambi Bingung Tetap Diamankan Petugas

Megapolitan
Sekolah di Tangerang Selatan Disarankan Buat Kegiatan Sosial daripada 'Study Tour' ke Luar Kota

Sekolah di Tangerang Selatan Disarankan Buat Kegiatan Sosial daripada "Study Tour" ke Luar Kota

Megapolitan
RS Bhayangkara Brimob Beri Trauma Healing untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

RS Bhayangkara Brimob Beri Trauma Healing untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

Megapolitan
KPU Kota Bogor Tegaskan Caleg Terpilih Harus Mundur jika Mencalonkan Diri di Pilkada 2024

KPU Kota Bogor Tegaskan Caleg Terpilih Harus Mundur jika Mencalonkan Diri di Pilkada 2024

Megapolitan
Pemilik Mobil yang Dilakban Warga gara-gara Parkir Sembarangan Mengaku Ketiduran di Rumah Saudara

Pemilik Mobil yang Dilakban Warga gara-gara Parkir Sembarangan Mengaku Ketiduran di Rumah Saudara

Megapolitan
Sebelum Ditemukan Tak Bernyawa di Kali Sodong, Efendy Pamit Beli Bensin ke Keluarga

Sebelum Ditemukan Tak Bernyawa di Kali Sodong, Efendy Pamit Beli Bensin ke Keluarga

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Prioritaskan Warga Jakarta dalam Rekrutmen PJLP dan Tenaga Ahli

Pemprov DKI Diminta Prioritaskan Warga Jakarta dalam Rekrutmen PJLP dan Tenaga Ahli

Megapolitan
Polisi Kesulitan Identifikasi Pelat Motor Begal Casis Bintara di Jakbar

Polisi Kesulitan Identifikasi Pelat Motor Begal Casis Bintara di Jakbar

Megapolitan
Parkir Sembarangan Depan Toko, Sebuah Mobil Dilakban Warga di Koja

Parkir Sembarangan Depan Toko, Sebuah Mobil Dilakban Warga di Koja

Megapolitan
Terminal Bogor Tidak Berfungsi Lagi, Lahannya Jadi Lapak Pedagang Sayur

Terminal Bogor Tidak Berfungsi Lagi, Lahannya Jadi Lapak Pedagang Sayur

Megapolitan
Duga Ada Tindak Pidana, Kuasa Hukum Keluarga Mayat di Kali Sodong Datangi Kantor Polisi

Duga Ada Tindak Pidana, Kuasa Hukum Keluarga Mayat di Kali Sodong Datangi Kantor Polisi

Megapolitan
Dijenguk Polisi, Casis Bintara yang Dibegal di Jakbar 'Video Call' Bareng Aipda Ambarita

Dijenguk Polisi, Casis Bintara yang Dibegal di Jakbar "Video Call" Bareng Aipda Ambarita

Megapolitan
2 Pasien Korban Kecelakaan SMK Lingga Kencana Disebut Akan Jalani Operasi Tambahan

2 Pasien Korban Kecelakaan SMK Lingga Kencana Disebut Akan Jalani Operasi Tambahan

Megapolitan
Terjaring Razia, Jukir di Minimarket: Saya Sudah Rentan, Tapi Harus Tetap Jadi Tulang Punggung Keluarga

Terjaring Razia, Jukir di Minimarket: Saya Sudah Rentan, Tapi Harus Tetap Jadi Tulang Punggung Keluarga

Megapolitan
Sebelum Ditemukan Tewas di Kali Sodong, Efendy 'Video Call' Keluarga dengan Wajah Lebam

Sebelum Ditemukan Tewas di Kali Sodong, Efendy "Video Call" Keluarga dengan Wajah Lebam

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com