Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belasan Penumpang Kereta Pakai KTP Palsu

Kompas.com - 22/08/2014, 18:31 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com — Penggunaan kartu identitas palsu oleh calon penumpang kereta api masih terjadi pada masa angkutan Lebaran tahun ini. Kondisi ini diduga terjadi karena penumpang membeli tiket secara tidak langsung.

Kepala Humas PT KAI Daerah Operasi (Daop) 1 Agus Komarudin, Kamis (21/8), mengatakan, ada 18 kartu tanda penduduk (KTP) palsu yang digunakan calon penumpang kereta api dari Stasiun Pasar Senen selama angkutan Lebaran.

”KTP itu berupa kertas yang dibuat semirip mungkin dengan KTP lalu di-laminating,” katanya di acara konferensi pers angkutan Lebaran di Jakarta.

KTP palsu ini ditemukan petugas penjaga peron saat memeriksa penumpang yang akan masuk. Saat menunjukkan KTP, ditemukan kejanggalan wujud KTP tersebut. Saat dicek, penumpang mengakui bahwa KTP itu bukan identitas aslinya. KTP palsu diperoleh penumpang saat membeli tiket dari pihak lain, bukan agen resmi PT KAI.

Hanya petugas tidak menemukan calo yang menjual tiket berikut identitas palsu tersebut.

Hal serupa ditemukan di Stasiun Kutoarjo dan Stasiun Gombong, Jawa Tengah. ”Kami menemukan 24 KTP palsu yang digunakan penumpang yang akan naik kereta api,” kata Kepala Humas PT KAI Daop 5 Surono.

Penggunaan KTP palsu ini, menurut Surono, tidak dilakukan di stasiun besar, tetapi stasiun kecil. Salah satu tanda KTP palsu adalah tidak adanya hologram di KTP palsu tersebut.

Selain itu, dua agen penjual tiket kereta api di Purwokerto dimasukkan ke daftar hitam rekanan karena membeli tiket dengan nama penumpang fiktif.

Hal ini diketahui karena pihak agen berupaya menguangkan tiket tersebut dengan memakai KTP palsu, saat mendekati hari keberangkatan dan tiket tersebut tidak terjual.
Penumpang bertambah

Vice President Head of Corporate Communication PT KAI Makmur Syaheran mengatakan, pada penyelenggaraan angkutan Lebaran tahun ini, jumlah penumpang kereta api bertambah.

”Selama masa angkutan Lebaran dari tanggal 18 Juli hingga 10 Agustus, jumlah penumpang kereta api berjumlah 5,5 juta orang. Adapun pada periode yang sama tahun lalu, jumlah penumpang 4,7 juta orang. Ada peningkatan penumpang 17 persen,” kata Makmur.

Masa angkutan Lebaran diperpanjang hingga 10 Agustus. Semula, masa angkutan Lebaran ditetapkan hingga tanggal 3 Agustus. ”Kami melihat jumlah penumpang dari Jakarta ke sejumlah kota di Jawa ini masih padat sehingga masa angkutan Lebaran diperpanjang,” katanya.

Peningkatan jumlah penumpang ini juga meningkatkan pendapatan perusahaan hingga 16 persen, meningkat dari Rp 311 miliar pada 2013 menjadi Rp 361 miliar pada tahun ini.

PT KAI juga menjalankan gerbong barang pengangkut sepeda motor ke dua daerah tujuan, yakni Semarang dan Solo, dengan jumlah sepeda motor yang terangkut sekitar 4.500 unit. Jumlah ini masih di bawah kapasitas angkut yang tersedia, yakni 6.300 unit. Padahal, jasa pengangkutan sepeda motor ini disediakan gratis. (ART)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sesuai Namanya sebagai Seni Jalanan, Grafiti Selalu Ada di Tembok Publik

Sesuai Namanya sebagai Seni Jalanan, Grafiti Selalu Ada di Tembok Publik

Megapolitan
Panik Saat Kebakaran di Revo Town Bekasi, Satu Orang Lompat dari Lantai Dua

Panik Saat Kebakaran di Revo Town Bekasi, Satu Orang Lompat dari Lantai Dua

Megapolitan
4 Lantai Revo Town Bekasi Hangus Terbakar

4 Lantai Revo Town Bekasi Hangus Terbakar

Megapolitan
Revo Town Bekasi Kebakaran, Api Berasal dari Kompor Portabel Rumah Makan

Revo Town Bekasi Kebakaran, Api Berasal dari Kompor Portabel Rumah Makan

Megapolitan
Jalan Jenderal Sudirman Depan GBK Steril Jelang Jakarta Marathon

Jalan Jenderal Sudirman Depan GBK Steril Jelang Jakarta Marathon

Megapolitan
Rusunawa Marunda Dijarah, Ahok: Ini Mengulangi Kejadian Dulu

Rusunawa Marunda Dijarah, Ahok: Ini Mengulangi Kejadian Dulu

Megapolitan
Ahok Sudah Berubah, Masih Membara, tapi Sulit Maju di Pilkada Jakarta

Ahok Sudah Berubah, Masih Membara, tapi Sulit Maju di Pilkada Jakarta

Megapolitan
Ditanya Soal Kaesang Bakal Maju Pilkada Jakarta, Ahok: Enggak Ada Etika Saya Nilai Seseorang

Ditanya Soal Kaesang Bakal Maju Pilkada Jakarta, Ahok: Enggak Ada Etika Saya Nilai Seseorang

Megapolitan
Bukan Lagi Ibu Kota, Jakarta Diharapkan Bisa Terus Lestarikan Destinasi Pariwisata

Bukan Lagi Ibu Kota, Jakarta Diharapkan Bisa Terus Lestarikan Destinasi Pariwisata

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 23 Juni 2024 dan Besok: Tengah Malam Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 23 Juni 2024 dan Besok: Tengah Malam Cerah Berawan

Megapolitan
Ada Jakarta Marathon, Sepanjang Ruas Jalan Jenderal Sudirman Ditutup hingga Pukul 12.00 WIB

Ada Jakarta Marathon, Sepanjang Ruas Jalan Jenderal Sudirman Ditutup hingga Pukul 12.00 WIB

Megapolitan
Ahok Sentil Kualitas ASN: Kalau Bapaknya Enggak Beres, Anaknya 'Ngikut'

Ahok Sentil Kualitas ASN: Kalau Bapaknya Enggak Beres, Anaknya "Ngikut"

Megapolitan
Perayaan HUT Jakarta di Monas Bak Magnet Bagi Ribuan Warga

Perayaan HUT Jakarta di Monas Bak Magnet Bagi Ribuan Warga

Megapolitan
Ada Kebakaran di Revo Town, Stasiun LRT Bekasi Barat Tetap Layani Penumpang

Ada Kebakaran di Revo Town, Stasiun LRT Bekasi Barat Tetap Layani Penumpang

Megapolitan
HUT Jakarta, Warga Asyik Goyang Diiringi Orkes Dangdut di Monas

HUT Jakarta, Warga Asyik Goyang Diiringi Orkes Dangdut di Monas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com