Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok: Daripada Pensiun, Lebih Baik Bu Yani Diajukan Jadi Wagub

Kompas.com - 25/08/2014, 21:37 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengaku banyak pihak yang menyetujui wacananya untuk menggaet Deputi Gubernur Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup DKI Sarwo Handayani sebagai wagub DKI yang akan mendampinginya kelak.

Apabila dua partai pengusung Jokowi-Basuki di Pilkada DKI, PDI-P dan Gerindra, bersedia mengambil orang dari luar partai, Basuki bakal mengusulkan Sarwo Handayani.

"Daripada pensiun, lebih baik Bu Yani (sapaan Sarwo) diajuin (jadi wagub DKI). Teman-teman banyak yang BBM bilang terima kasih sudah pilih Bu Yani," kata Basuki, di Balaikota Jakarta, Senin (25/8/2014).

Menurut Basuki, Yani adalah tipe pejabat DKI pekerja keras. Selama menjadi Kepala Bappeda DKI, Yani dianggap berhasil mengelola alokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI. Ia juga menguasai seluruh bidang yang ada, seperti kesejahteraan masyarakat, lingkungan, transportasi, kesehatan, pendidikan, dan lainnya.

Sosok pekerja keras yang ada di dalam diri Yani menjadi nilai plus di mata Basuki. Bahkan, Basuki membandingkan Yani dengan dua nama calon terkuat wagub DKI dari PDI-Perjuangan dan Gerindra, Boy Sadikin dan Mohammad Sanusi.

"Dia memang kerjanya bagus sekali. Kalau Boy dan Sanusi kan memang mereka berkuasa di partai," kata pria yang biasa disapa Ahok itu.

Soal hubungan PDI-P dan Gerindra yang kurang harmonis selama Pilpres 2014, Basuki berharap situasi itu tidak dibawa saat pemilihan wagub DKI. Sebab, kedua partai itu harus berembuk bersama menentukan dua calon wagub DKI untuk diajukan kepada DPRD DKI.

Wagub DKI terpilih adalah yang mendapat voting terbanyak dari anggota DPRD DKI. "Kalau di Jakarta, sepertinya (hubungan PDI-P Gerindra) baik-baik saja. Nanti saya ikut komunikasi, kalau mereka ajak saya makan di restoran Jepang yang enak-enak," kata Basuki berseloroh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi: Anggota Ormas yang Dianiaya di Jaksel Derita Tujuh Luka Tusukan

Polisi: Anggota Ormas yang Dianiaya di Jaksel Derita Tujuh Luka Tusukan

Megapolitan
Polisi Tangkap Pelaku Penusukan yang Picu Bentrokan Dua Ormas di Pasar Minggu

Polisi Tangkap Pelaku Penusukan yang Picu Bentrokan Dua Ormas di Pasar Minggu

Megapolitan
Polisi Masih Amankan Truk yang Ditabrak Porsche Cayman di Tol Dalam Kota

Polisi Masih Amankan Truk yang Ditabrak Porsche Cayman di Tol Dalam Kota

Megapolitan
Ikut Mengeroyok, Kakak Pelaku yang Tusuk Tetangga di Depok Juga Jadi Tersangka

Ikut Mengeroyok, Kakak Pelaku yang Tusuk Tetangga di Depok Juga Jadi Tersangka

Megapolitan
Harga Tiket Masuk Wuffy Space Raya Bintaro dan Fasilitasnya

Harga Tiket Masuk Wuffy Space Raya Bintaro dan Fasilitasnya

Megapolitan
Insiden Penganiayaan Jadi Penyebab Bentrokan Dua Ormas di Pasar Minggu, Kubu Korban Ingin Balas Dendam

Insiden Penganiayaan Jadi Penyebab Bentrokan Dua Ormas di Pasar Minggu, Kubu Korban Ingin Balas Dendam

Megapolitan
Begini Kondisi Mobil Porsche Cayman yang Tabrak Truk di Tol Dalam Kota, Atap dan Bagian Depan Ringsek

Begini Kondisi Mobil Porsche Cayman yang Tabrak Truk di Tol Dalam Kota, Atap dan Bagian Depan Ringsek

Megapolitan
Curhat Penggiat Teater soal Kurangnya Dukungan Pemerintah pada Seni Pertunjukan, Bandingkan dengan Singapura

Curhat Penggiat Teater soal Kurangnya Dukungan Pemerintah pada Seni Pertunjukan, Bandingkan dengan Singapura

Megapolitan
PKS Nilai Wajar Minta Posisi Cawagub jika Usung Anies pada Pilkada Jakarta 2024

PKS Nilai Wajar Minta Posisi Cawagub jika Usung Anies pada Pilkada Jakarta 2024

Megapolitan
PKB Minta Supian Suri Bangun Stadion jika Terpilih Jadi Wali Kota Depok

PKB Minta Supian Suri Bangun Stadion jika Terpilih Jadi Wali Kota Depok

Megapolitan
Lika-liku Suwito, Puluhan Tahun Berjuang di Jakarta buat Jadi Seniman Lukis

Lika-liku Suwito, Puluhan Tahun Berjuang di Jakarta buat Jadi Seniman Lukis

Megapolitan
Kembali Diperiksa, Korban Pelecehan Rektor Universitas Pancasila Ditanya Lagi soal Kronologi Kejadian

Kembali Diperiksa, Korban Pelecehan Rektor Universitas Pancasila Ditanya Lagi soal Kronologi Kejadian

Megapolitan
Polisi Tetapkan 12 Pelajar sebagai Tersangka Kasus Tawuran Maut di Bogor

Polisi Tetapkan 12 Pelajar sebagai Tersangka Kasus Tawuran Maut di Bogor

Megapolitan
Heru Budi Kerahkan Anak Buah Buat Koordinasi dengan Fotografer Soal Penjambret di CFD

Heru Budi Kerahkan Anak Buah Buat Koordinasi dengan Fotografer Soal Penjambret di CFD

Megapolitan
Amarah Warga di Depok, Tusuk Tetangga Sendiri gara-gara Anjingnya Dilempari Batu

Amarah Warga di Depok, Tusuk Tetangga Sendiri gara-gara Anjingnya Dilempari Batu

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com