Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada "One Day No Rice", Warung Nasi di Balaikota Depok Tutup Tiap Selasa

Kompas.com - 26/08/2014, 14:03 WIB
Laila Rahmawati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Sejak 2012, Wali Kota Depok Nur Mahmudi Ismail mencanangkan kebijakan bernama "One Day No Rice" (ODNR) atau sehari tanpa nasi. ODNR diberlakukan setiap hari Selasa.

Ada yang merasa dirugikan sejak kebijakan ini dijalankan, yakni pedagang nasi di kantin Balaikota Depok.

Solikhin, pedagang nasi tersebut, mengaku bahwa pendapatannya turun setiap hari Selasa. Pada hari biasa, dia bisa meraup pendapatan kotor sebesar Rp 500.000. Itu pendapatan di luar pesanan.

"Kalau ODNR begini ya paling Rp 100.000. Itu di luar pesanan nasi kotak. Serame-ramenya nggak pernah sampe seperti hari biasa (Rp 500.000)," kata Iin, panggilan akrab Solikhin, yang sudah berjualan di kantin tersebut selama delapan tahun.

Selama dua periode merasakan kepemimpinan Wali Kota Depok Nur Mahmudi Ismail, Iin mengaku bahwa kebijakan yang dibuat Nur Mahmudi sebenarnya bagus untuk jangka panjang.

"Kalau semua warga, semua pegawai di sini menyadari pentingnya ODNR, ya luar biasa. Tapi ini kan budaya, ya. Kalo nggak makan nasi, kan nggak nendang," kata Iin.

Iin menambahkan, dengan harga makanan yang sama, orang akan cenderung memilih makan dengan nasi daripada dengan bahan pokok lainnya, seperti kentang atau nasi jagung.

"Saya jual nasi ayam bakar seharga Rp 16.000. Orang lebih milih uang Rp 16.000 buat beli ayam bakar pakai nasi apa ayam bakar pakai kentang? Silakan aja liat nanti pas jam makan siang," kata Iin.

Hal senada juga diungkapkan oleh salah seorang pedagang lainnya. Ia pernah mengeluhkan keadaan tersebut, tetapi berujung pada kejadian tidak mengenakkan.

"Dulu saya pernah jujur waktu ditanya salah satu stasiun TV, tetapi terus dikasih peringatan. Kalau saya besok nggak jualan lagi, siapa yang mau tanggung jawab?" katanya. Tiap Selasa, ia pun hanya berharap pada pesanan nasi kotak yang diterimanya.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, dari 20 stan yang ada di kantin Balaikota, sebanyak empat kios tutup, antara lain kios yang menjual lontong sayur dan soto daging.

Menurut Iin, yang merupakan ketua para pedagang kantin, pada hari biasa, semua stan berjualan. "Saya juga kadang-kadang kalau Selasa libur. Keuntungannya nggak seberapa, tetapi harga kentangnya lebih mahal dari harga beras," kata Iin.

Menurut Hena, salah seorang pedagang lainnya, pembeli di tempatnya lebih menyukai kentang daripada beras jagung. Hena memadupadankan bahan pokok tersebut dengan bistik ayam, ayam bakar, atau ayam goreng.

Nur Mahmudi menerapkan kebijakan One Day No Rice sejak 2012 bersamaan dengan penerapan One Day No Car. ODNR diterapkan terutama untuk semua pegawai Pemkot Depok.

Menurut Kasubag Humas Setda Kota Depok Nasrudin, tidak ada sanksi bagi yang melanggar kebijakan tersebut karena sifatnya imbauan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anggap Pendaftaran Cagub Independen DKI Formalitas, Dharma Pongrekun: Mustahil Kumpulkan 618.000 Pendukung

Anggap Pendaftaran Cagub Independen DKI Formalitas, Dharma Pongrekun: Mustahil Kumpulkan 618.000 Pendukung

Megapolitan
Resahnya Arya Naik JakLingko, Dapat Sopir Ugal-ugalan yang Diteror Debt Collector

Resahnya Arya Naik JakLingko, Dapat Sopir Ugal-ugalan yang Diteror Debt Collector

Megapolitan
3 Jenazah Korban Kebakaran Kapal di Muara Baru Diketahui Identitasnya

3 Jenazah Korban Kebakaran Kapal di Muara Baru Diketahui Identitasnya

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tambah Fasilitas 'One Stop Service' untuk Calon Jemaah

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tambah Fasilitas "One Stop Service" untuk Calon Jemaah

Megapolitan
Polisi Sebut STIP Terbuka dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna yang Dianiaya Senior

Polisi Sebut STIP Terbuka dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Maling Motor di Tebet Sempat Masuk ICU gara-gara Dikeroyok Warga

Maling Motor di Tebet Sempat Masuk ICU gara-gara Dikeroyok Warga

Megapolitan
“Kalau Bung Anies Berniat Maju Pilkada DKI Lewat PDI-P, Silakan Daftar'

“Kalau Bung Anies Berniat Maju Pilkada DKI Lewat PDI-P, Silakan Daftar"

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, Satpol PP DKI Minta Parpol Izin Saat Pasang Alat Peraga Kampanye

Jelang Pilkada 2024, Satpol PP DKI Minta Parpol Izin Saat Pasang Alat Peraga Kampanye

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Kebut Persiapan, Prioritaskan Jemaah Lansia

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Kebut Persiapan, Prioritaskan Jemaah Lansia

Megapolitan
Tepergok Hendak Curi Motor, Maling di Koja 'Video Call' Ibunya Saat Diciduk Warga

Tepergok Hendak Curi Motor, Maling di Koja "Video Call" Ibunya Saat Diciduk Warga

Megapolitan
Kronologi Remaja Tikam Seorang Ibu di Bogor, Berawal dari Mabuk dan Panik

Kronologi Remaja Tikam Seorang Ibu di Bogor, Berawal dari Mabuk dan Panik

Megapolitan
Maju Pilkada DKI Jalur Independen, Dharma Pongrekun: Mau Selamatkan Rakyat

Maju Pilkada DKI Jalur Independen, Dharma Pongrekun: Mau Selamatkan Rakyat

Megapolitan
Dishub DKI Minta Warga Laporkan ke Aplikasi JAKI jika Temukan Jukir Liar di Minimarket

Dishub DKI Minta Warga Laporkan ke Aplikasi JAKI jika Temukan Jukir Liar di Minimarket

Megapolitan
Buntut Penganiayaan Taruna STIP, Desakan Moratorium hingga Penutupan Sekolah Menguat

Buntut Penganiayaan Taruna STIP, Desakan Moratorium hingga Penutupan Sekolah Menguat

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Tergolong Tindak Pidana, Dishub DKI Bakal Terapkan Sidang di Tempat

Jukir Liar Minimarket Tergolong Tindak Pidana, Dishub DKI Bakal Terapkan Sidang di Tempat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com