Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Situ Rawa Besar Depok Keindahannya Nyaris Hilang "Dimakan" Sampah

Kompas.com - 28/08/2014, 20:37 WIB
Laila Rahmawati

Penulis

DEPOK, KOMPAS.com - Situ seluas kurang lebih 13 hektare itu terletak sekitar satu setengah kilometer dari kantor Wali Kota Depok. Situ Rawa Besar, namanya. Dari kantor Wali Kota Depok di Jalan Margonda, untuk sampai ke Rawa Besar, kita bisa melewati Jalan Arif Rahman Hakim.

Kira-kira dua ratus meter dari flyover Arif Rahman Hakim, ada gang dengan gapura bertuliskan "pintu masuk Situ Rawa Besar".

Dari jalan utama gang Kembang Lio tersebut, sebenarnya letak situ tidaklah jauh. Hanya saja akses menuju situ tersebut yang tak kentara bagi orang yang baru pertama kali berkunjung ke sana.

Akses masuk menuju situ dari sisi utara hanya berupa jalan setapak yang hanya cukup dilalui satu sepeda motor. Rawa Besar dikelilingi oleh permukiman warga. Di sebelah utara dan timur, permukiman semipermanen yang kumuh, sedangkan di sisi lainnya adalah perumahan.

Begitu masuk ke jalan setapak, pemandangan pertama yang menarik perhatian adalah onggokan sampah seluas empat meter persegi yang terletak di tepi sudut situ. Karena letaknya yang tepat di tepi situ, tak sedikit sampah yang masuk ke dalam situ.

Di sepanjang jalan setapak sepanjang kurang lebih lima puluh meter, tampak lima warga sedang memancing. Di tengah danau, terlihat dari kejauhan, ada dua warga yang juga memancing di atas rakit.

"Hampir tiap hari, mengisi waktu luang saja daripada menganggur. Dapat ikannya sih tidak banyak, paling mujair. Kalau lagi beruntung ya dapat patin. Yang mancing di tengah noh baru banyak ikannya," kata Sutardi, warga RT 5 RW 3 Kembang Lio, Pancoran Mas, Depok, sambil memancing, Kamis (27/8/2014).

Tak jauh dari Sutardi dan keempat tetangganya itu memancing, anak-anak bertelanjang dada sedang berenang di situ tersebut. Tawa riang dan sesekali adu mulut di antara mereka terlihat dengan jelas.

Menurut Harni, warga RT 5 RW 3 Kembang Lio yang tinggal di pinggir situ, anak-anak berenang di situ setiap hari, bahkan kemarin ada dua anak yang terkena pecahan kaca di dasar situ.

"Ngeresep aja rasanya renang. Renang di luar, bayar. Di sini, gratis," kata Aldi yang duduk di kelas 1 SMP sambil membenahi pelampungnya yang terbuat dari gabus.

Aldi pun mengaku, tiap kali usai renang di situ, ia selalu mandi kembali di rumahnya yang tak jauh dari situ. Hal senada juga dikatakan Agus, siswa kelas 6 SD.

"Saya enggak pernah buang sampah di situ, tetapi, kalau usai renang, pelampungnya (gabus) enggak pernah dibawa (ditinggal di situ)," kata Aldi.

Siang itu, Aldi dan Agus berenang bersama kelima kawan lainnya. Selain letaknya dekat dengan kantor Wali Kota Depok, situ Rawa Besar juga tak jauh dari Stasiun Depok Baru, Terminal Depok, dan Pasar Depok, yaitu sekitar 800 meter.

Tempat yang strategis tersebut sebenarnya memungkinkan bagi Rawa Besar untuk menjadi situ tujuan wisata, semisal Setu Babakan. Akan tetapi, akses menuju situ dari tempat-tempat umum tersebut yang sulit membuat potensi Rawa Besar belum terlihat.

Dari Rawa Besar menuju Stasiun dan Terminal Depok, ada jalan pintasnya yang bisa ditempuh dengan jalan kaki. Akan tetapi, jalan pintas tersebut menembus pemukiman padat penduduk yang alur jalannya berkelok-kelok tak terhitung jumlahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cegah Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke, Kini Petugas Patroli Setiap Malam

Cegah Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke, Kini Petugas Patroli Setiap Malam

Megapolitan
Satu Rumah Warga di Bondongan Bogor Ambruk akibat Longsor

Satu Rumah Warga di Bondongan Bogor Ambruk akibat Longsor

Megapolitan
Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017, Bukti Tradisi Kekerasan Sulit Dihilangkan

Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017, Bukti Tradisi Kekerasan Sulit Dihilangkan

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 6 Mei 2024 dan Besok: Pagi Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 6 Mei 2024 dan Besok: Pagi Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

Megapolitan
Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com