Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Babak Baru Tol Tanjung Priok

Kompas.com - 04/09/2014, 23:10 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com — Pembangunan Jalan Tol Tanjung Priok memasuki babak baru. Hari Rabu (3/9), 700 personel gabungan satuan polisi pamong praja, Polri, dan TNI dapat membongkar paksa bangunan di delapan bidang tanah di Koja dan Kalibaru, Jakarta Utara, setelah bertahun-tahun terhambat pembebasannya.

Lima bidang lahan yang dieksekusi berada di Kalibaru, Kecamatan Cilincing, merupakan lokasi penting bagi ruas tol sepanjang 11,4 kilometer itu. Di lokasi tersebut jalan tol layang belum tersambung karena lahan untuk pembangunan tiang belum dibebaskan.

Adapun tiga bidang di Koja merupakan sebagian dari 43 bidang lahan yang telah melalui proses penitipan (konsinyasi) ganti kerugian di Pengadilan Negeri Jakarta Utara. Kini masih ada 40 bidang lain di kawasan itu yang belum dibebaskan.

Ketua Panitia Pembebasan Tanah (P2T) sekaligus Sekretaris Kota Jakarta Utara Junaedi mengatakan, pemerintah daerah telah melewati semua prosedur pembebasan lahan. Namun, pemilik lahan berkeras mempertahankan lahan dengan alasan belum setuju dengan besaran ganti kerugian.

”Kami tidak ingin kompromi lagi. Penyelesaian proyek tertunda karena pembebasan tanah molor. Lahan yang dibutuhkan di Kalibaru telah bebas sehingga setidaknya satu jalur Tol Tanjung Priok bisa segera tersambung,” kata Junaedi, di Jakarta.

Pengosongan lahan ditempuh setelah terbit Surat Keputusan Gubernur DKI Jakarta Nomor 1208 Tahun 2014 tentang Pelaksanaan Pembangunan Akses Tol Tanjung Priok. Surat tertanggal 22 Juli 2014 itu mendasari pengosongan lahan yang ganti ruginya telah dititip di PN.

Kepala Satuan Kerja Pembangunan Tol Tanjung Priok Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum Bambang Nurhadi mengatakan, pembebasan lahan menjadi kendala utama molornya penyelesaian proyek selama ini. Pembongkaran bangunan dan pembebasan delapan bidang lahan itu merupakan kabar baik bagi kelangsungan proyek Tol Tanjung Priok.

Pelaksana proyek, kata Bambang, mengejar tenggat. Kini sejumlah seksi telah memasuki tahap akhir. Seksi E1 di ruas Rorotan-Cilincing, misalnya, bahkan sudah beroperasi. Sementara Seksi E2 dan E2A di Cilincing- Jampea mencapai 60-65 persen, Seksi NS Link di Jampea-Plumpang mencapai 87 persen, dan NS (North South) Direct di Plumpang sekitar 30 persen hingga pertengahan Agustus 2014.

Solusi sementara

Tol Tanjung Priok diharapkan menjadi solusi sementara mengatasi kemacetan di kawasan Tanjung Priok. Satu lajur jalan diperkirakan mampu menampung sekitar 1.500 kendaraan per jam, separuh dari kapasitas jalan yang ada saat ini.

Keberadaan tol memperlancar pengangkutan barang dari dan ke Pelabuhan Tanjung Priok. Selama ini, tiga ruas utama menuju pelabuhan terbesar di Indonesia itu kerap macet, baik dari arah timur, selatan, maupun barat.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama memerintahkan agar pembangunan Jalan Tol Tanjung Priok fase ketiga bisa diselesaikan dalam waktu enam bulan. Pemprov DKI Jakarta menyatakan urusan pembebasan lahan untuk jalan tol itu sudah selesai sehingga pembangunan harus cepat dikerjakan.

”Pembebasan lahan sudah selesai semua. Mereka (kontraktor) bilang butuh waktu satu tahun untuk membangun jalan tol itu. Saya meminta enam bulan sudah selesai,” kata Basuki.

Dia menambahkan, ada dua sisi jalan dari Tanjung Priok yang belum tersambung ke tol itu. Proyek ini belum ada komitmen bantuan dari Jepang melalui Badan Kerja Sama Internasional Jepang (JICA).

Basuki mewacanakan pengambilalihan saham swasta yang membangun jalan tol apabila mereka tak bisa memenuhi tenggat pembangunan selama enam bulan. Bahkan, dia juga ingin membeli seluruh ruas Tol Dalam Kota agar dikelola Pemprov DKI.

Jalan Tol Tanjung Priok membentang sepanjang 11,58 kilometer. Total proyek ini menelan biaya sekitar Rp 4,4 triliun.

Wali Kota Jakarta Utara Heru Budi Hartono mengatakan tidak ada lagi ruang negosiasi dengan warga. Terhadap warga yang tetap tidak bersedia diganti rugi, Pemprov DKI menempuh langkah konsinyasi dengan menitipkan uang pengganti lahan yang dibebaskan ke pengadilan.

Proyek itu, kata Bambang, sudah sangat dibutuhkan di kawasan utara Jakarta. Dia berharap, penyelesaian pembangunan fase ketiga proyek Jalan Tol Tanjung Priok dapat berjalan cepat. Sebab trase jalan di fase ketiga itu berada di lahan PT Pelindo.

Pemprov DKI sangat berkepentingan dengan proyek itu untuk memperlancar arus lalu lintas kendaraan dari Cikampek, Cakung, Cilincing ke arah barat tidak lagi melalui Tol Dalam Kota. Pengguna kendaraan dapat langsung masuk Tol Tanjung Priok. Begitu pun arus lalu lintas kendaraan dari barat dapat melipir lewat utara tanpa harus ke dalam kota. (MKN/FRO/NDY)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Selidiki Pelaku Tawuran yang Diduga Bawa Senjata Api di Kampung Bahari

Polisi Selidiki Pelaku Tawuran yang Diduga Bawa Senjata Api di Kampung Bahari

Megapolitan
'Update' Kasus DBD di Tamansari, 60 Persen Korbannya Anak Usia SD hingga SMP

"Update" Kasus DBD di Tamansari, 60 Persen Korbannya Anak Usia SD hingga SMP

Megapolitan
Bunuh dan Buang Mayat Dalam Koper, Ahmad Arif Tersinggung Ucapan Korban yang Minta Dinikahi

Bunuh dan Buang Mayat Dalam Koper, Ahmad Arif Tersinggung Ucapan Korban yang Minta Dinikahi

Megapolitan
Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Megapolitan
Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Megapolitan
Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Megapolitan
Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin 'Jogging Track'

Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin "Jogging Track"

Megapolitan
Buka Pendaftaran, KPU DKI Jakarta Butuh 801 Petugas PPS untuk Pilkada 2024

Buka Pendaftaran, KPU DKI Jakarta Butuh 801 Petugas PPS untuk Pilkada 2024

Megapolitan
KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Anggota PPS untuk Pilkada 2024

KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Anggota PPS untuk Pilkada 2024

Megapolitan
Bantu Buang Mayat Wanita Dalam Koper, Aditya Tak Bisa Tolak Permintaan Sang Kakak

Bantu Buang Mayat Wanita Dalam Koper, Aditya Tak Bisa Tolak Permintaan Sang Kakak

Megapolitan
Pemkot Depok Bakal Bangun Turap untuk Atasi Banjir Berbulan-bulan di Permukiman

Pemkot Depok Bakal Bangun Turap untuk Atasi Banjir Berbulan-bulan di Permukiman

Megapolitan
Duduk Perkara Pria Gigit Jari Satpam Gereja sampai Putus, Berawal Pelaku Kesal dengan Teman Korban

Duduk Perkara Pria Gigit Jari Satpam Gereja sampai Putus, Berawal Pelaku Kesal dengan Teman Korban

Megapolitan
15 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

15 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Bantu Buang Mayat, Adik Pembunuh Wanita Dalam Koper Juga Jadi Tersangka

Bantu Buang Mayat, Adik Pembunuh Wanita Dalam Koper Juga Jadi Tersangka

Megapolitan
Banjir Berbulan-bulan di Permukiman Depok, Pemkot Bakal Keruk Sampah yang Tersumbat

Banjir Berbulan-bulan di Permukiman Depok, Pemkot Bakal Keruk Sampah yang Tersumbat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com