Penambahan banyak trayek baru angkutan perbatasan terintegrasi bus transjakarta pun tetap belum mampu memintal jaring integrasi antarmoda angkutan secara utuh. Lagi-lagi hal ini karena implementasi Peraturan Menteri Nomor 54 Tahun 2013 tentang Jaringan Angkutan Umum Massal tumpul.
Bergerak sendiriDirektur Utama PT KAI Commuter Jabodetabek Tri Handoyo mengatakan, dengan jumlah penumpang sekitar 600.000 orang per hari, daya angkut KRL hanya 3 persen dari jumlah perjalanan orang di Jabodetabek yang mencapai 20 juta per hari. ”Di Bogor dan Maja, potensi penumpang masih sangat banyak karena angkutan alternatif sangat terbatas. Berbeda dengan lintas Tangerang yang memiliki banyak alternatif, termasuk transjakarta yang sampai Kalideres,” ujarnya.
Kalaupun jumlah pengangkutan penumpang 1,2 juta orang per hari pada 2018 tercapai, sumbangan pengangkutan penumpang hanya sekitar 5 persen dari total perjalanan.
Padahal, untuk mencapai pengangkutan 1,2 juta orang per hari, persiapan yang mesti dilakukan sangat banyak, mulai dari menambah jumlah kereta sampai memperbaiki prasarana yang kerap mengalami gangguan. Di sisi lain, masih ada persoalan pintu pelintasan kereta yang akan kian sering menutup.
Transjakarta diperluas
Pemprov DKI Jakarta berupaya menggerus ketimpangan layanan bus transjakarta dengan mengembangkan rute transjakarta jarak jauh. Pemerintah membuka pembicaraan terkait rute jarak jauh di wilayah itu. Namun, realisasi program itu tergantung komitmen pemerintah setempat.
Direktur Utama PT Transportasi Jakarta ANS Kosasih mengatakan, pembicaraan mengenai program itu terus dilakukan. ”Selama ini sudah ada pembicaraan dengan pemerintah di sekitar Jakarta. Kami selalu membuka diri agar kerja sama seperti ini dapat direalisasikan,” kata Kosasih.
Terkait program ini, PT TransJak akan melibatkan operator yang sudah ada. Mereka diajak bergabung dalam satu manajemen pengelolaan PT TransJak, termasuk operator angkutan perbatasan terintegrasi bus transjakarta. Pembicaraan lebih lanjut tentang kerja sama itu masih menunggu konfirmasi dari operator.
Sejauh ini, operasional transjakarta jarak jauh baru menjangkau rute Pulogadung-Harapan Indah (Bekasi). Di rute itu, ada 10 bus transjakarta yang melayani penumpang setiap hari. Menurut rencana, kerja sama serupa akan dikembangkan untuk wilayah Tangerang, Depok, ataupun Bogor.
Sejak dibuka Mei lalu, rute transjakarta Pulogadung-Harapan Indah diminati penggunanya. Walau menjangkau Bekasi, tarif transjakarta di rute ini sama dengan tarif di koridor lain. Akan tetapi, jarak kedatangan bus lebih sering molor karena jalur bus yang tak steril.
Berangkat dari kenyataan itu, Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta M Akbar mengatakan konsep pengembangan transjakarta jarak jauh akan disempurnakan dan dikembangkan, termasuk mendorong kerja sama dengan moda angkutan lain. ”Kerja sama program ini secara intensif dibicarakan oleh Badan Kerja Sama Antarprovinsi,” kata Akbar.
Rute berikutnya yang akan dikembangkan dari Bogor ke Jakarta. Terkait tujuan akhir di Jakarta masih dirumuskan perwakilan pemerintah. ”Kami masih sempurnakan rencana berikutnya,” kata Akbar.
Di luar rencana itu, ada masalah yang juga harus disiapkan solusinya saat ini yakni menutupi kekurangan bus.
Menurut Akbar, kondisi bus transjakarta saat ini sudah pada tahap kritis. Sebab, di sejumlah koridor, usia bus mendekati sembilan tahun seperti di Koridor II (Pulogadung-Harmoni) dan Koridor III (Kalideres-Harmoni). Di dua koridor itu kontrak kerja sama dengan operator habis pada Januari 2015.
Hal serupa terjadi di Koridor IV (Pulogadung-Dukuh Atas), V (Kampung Melayu-Ancol), VI (Ragunan-Kuningan), dan VII (Kampung Melayu-Kampung Rambutan). Lantaran usia bus sudah di ujung masa kontrak, potensi terjadinya gangguan layanan karena kecelakaan bus sangat terbuka. Akbar meminta Unit Pengelola Transjakarta tetap mengedepankan layanan.
Butuh bantuan segeraSebelumnya Wali Kota Tangerang Arief Wismansyah mengatakan, pihaknya siap membangun tambahan jalur transjakarta yang, menurut rencana, dibangun di Jalan Ciledug Raya hingga masuk ke wilayah kotanya. Untuk itu, ia perlu menata trayek angkutan reguler di lokasi yang akan dilewati bus transjakarta.
Untuk mengatur trayek angkutan di internal wilayahnya dan lintas kota yang masih di Provinsi Banten, mungkin akan mudah. Akan tetapi, mengatur trayek angkutan reguler lintas provinsi yang masuk ke Jakarta, itu diatur di tingkat Kemenhub.
Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono mengatakan selalu terbuka kesempatan wali kota dan gubernur bertanya atau berkonsultasi dengan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat di Kementerian Perhubungan. (NDY/ART/NEL)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.