Aksi pelanggaran lalu lintas itu terjadi tepatnya di Jalan Mangga Dua Raya yang mengarah ke Stasiun Kota. Dekat Selter Pangeran Jayakarta, para sopir tersebut menyerobot jalan khusus transjakarta melalui jalur putar balik sebelum selter tersebut.
Tujuannya tak lain untuk mangkal di depan Stasiun Kota dengan cara instan. Mereka melakukan hal ini untuk menghindari kemacetan di lampu lalu lintas depan Stasiun Kota arah Asemka atau Jembatan Lima. Hal itu dilakukan karena para sopir ini enggan memutar jauh, yakni Terminal Kota Inten atau menyerobot lagi di putaran belakang Selter Kota.
Salah satu warga berinisial Ed (44) mengungkapkan bahwa ulah para sopir itu sudah menjadi hal lumrah di jalur tersebut. Pada jam-jam kemacetan, para sopir nekat ini menyerobot masuk di jalur transjakarta arah Mangga Dua untuk memotong rute.
"Sudah sering di sini. Mereka nggak mau kena macet di lampu merah sana. Setiap kali mau mangkal di Stasiun Kota, pasti lawan arah dari halte transjakarta itu," ujar Ed kepada Kompas.com.
Petugas Transjakarta Selter Pangeran Jayakarta mengutarakan hal senada. Menurut petugas tersebut, angkutan umum yang hendak mangkal di Stasiun Kota memang kerap menggunakan jalur transjakarta yang berlawanan arah untuk sampai lebih cepat.
"Nggak tentu jamnya, semaunya mereka saja. Biasanya kalau sudah macet yang ke arah Kota, mereka masuk lawan arah lewat sini," ujar pemuda yang enggan disebutkan namanya itu.
Para sopir itu susah ditertibkan. Selain tidak adanya polisi yang berjaga, petugas patroli Transjakarta yang mengawasi jalur juga tidak ditempatkan di sana. "Dilarang juga susah. Mana berani, galakan juga mereka," kata dia.
Aksi para sopir ini sangat membahayakan. Jalur yang menjadi rute memotong ala sopir-sopir tersebut terbilang cukup ramai. Beberapa angkutan yang kerap menyerobot dan melawan arah adalah angkutan bernomor 39 jurusan Kota-Mangga Dua-Pademangan dan angkutan M15a jurusan Tanjung Priok-Kota.
Dari putaran balik Selter Pangeran Jayakarta, sopir angkutan menempuh jarak melawan arah sekitar 300 meter lebih. Di depan perempatan coneblock yang telah ditutup, mereka menyeberang ke kanan melewati pinggiran trotoar untuk sampai di Stasiun Kota. Setelah sampai, mereka tinggal memutar balik angkot, parkir untuk ngetem, dan menunggu penumpang di sana.