Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hashim Marah, Ini Komentar Ahok

Kompas.com - 15/09/2014, 16:21 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengaku sudah berkomunikasi dengan Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Hashim Djojohadikusumo atas niat pengunduran dirinya dari partai berlambang burung garuda itu. Saat mengutarakan niatnya mengundurkan diri, lanjut Basuki, Hashim mengimbau untuk menunda rencananya itu.

"Pak Hashim bilang, seharusnya kamu (Basuki) jangan mundur dulu, ketemu di kantor dulu untuk berdiskusi. Akan tetapi, saya sudah tahu apa saja yang akan didiskusikan, (visi) saya sudah beda jauh (dengan Gerindra)," kata Basuki, di Balaikota Jakarta, Senin (15/9/2014).

Satu hal yang disesalkan Hashim adalah sikap Basuki yang belum membicarakan pengunduran dirinya dari Gerindra bersama Ketua Dewan Pembina Prabowo Subianto. Menurut Hashim, Basuki seharusnya terlebih dahulu membicarakan niat pengunduran dirinya dari Gerindra kepada Prabowo, baru dapat keluar dari keanggotaan Partai Gerindra.

"Pak Hashim berpikir, kok saya langsung mundur saja. Kalau saya enggak mundur, kader Gerindra lain juga sudah teriak pecat saya terus, kok. Misalnya, M Taufik sama Fadli Zon. Daripada dipecat, lebih baik saya mengundurkan diri saja," kata Basuki.

Basuki mengatakan, ia belum bertemu dengan Prabowo hingga saat ini. Selama ini, Basuki hanya berkomunikasi dengan Hashim. Saat bertemu, Hashim mengatakan kepadanya untuk segera bertemu dengan Prabowo. Basuki pun meminta Hashim mengatur waktu pertemuannya dengan Prabowo.

"Saya enggak tahu, semua tergantung Pak Hashim yang mengatur waktunya," ujar Basuki.

Hashim, dalam jumpa pers hari ini, mengaku marah ketika mengetahui Basuki mundur dari partai yang mengantarkannya sebagai Wakil Gubernur DKI.

"Saya pun marah dengan sikap Ahok yang belum memberi tahu pengunduran dirinya kepada Pak Prabowo. Padahal, Pak Prabowo yang mengusulkan Ahok sebagai wagub," kata Hashim.

Seharusnya, jika tidak setuju dengan sikap partai terkait RUU Pilkada, Basuki terlebih dahulu menyampaikan hal itu secara langsung kepada Prabowo. Ia menyayangkan sikap Basuki yang lebih terbuka dengan media dibanding pihak internal partai.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tren Penyelundupan Narkoba Berubah: Bukan Lagi Barang Siap Pakai, tapi Bahan Baku

Tren Penyelundupan Narkoba Berubah: Bukan Lagi Barang Siap Pakai, tapi Bahan Baku

Megapolitan
Kronologi Kampung Susun Bayam Digeruduk Ratusan Sekuriti Suruhan Jakpro

Kronologi Kampung Susun Bayam Digeruduk Ratusan Sekuriti Suruhan Jakpro

Megapolitan
KPAI: Siswa SMP yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Rawat Jalan di Rumah

KPAI: Siswa SMP yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Rawat Jalan di Rumah

Megapolitan
BNN Ungkap Lima Kasus Peredaran Narkoba, Salah Satunya Kampus di Jaktim

BNN Ungkap Lima Kasus Peredaran Narkoba, Salah Satunya Kampus di Jaktim

Megapolitan
Antisipasi Percobaan Bunuh Diri Berulang, KPAI Minta Guru SMP di Tebet Deteksi Dini

Antisipasi Percobaan Bunuh Diri Berulang, KPAI Minta Guru SMP di Tebet Deteksi Dini

Megapolitan
Bus Transjakarta Bisa Dilacak 'Real Time' di Google Maps, Dirut Sebut untuk Tingkatkan Layanan

Bus Transjakarta Bisa Dilacak "Real Time" di Google Maps, Dirut Sebut untuk Tingkatkan Layanan

Megapolitan
Kampung Susun Bayam Dikepung, Kuasa Hukum Warga KSB Adu Argumen dengan Belasan Sekuriti

Kampung Susun Bayam Dikepung, Kuasa Hukum Warga KSB Adu Argumen dengan Belasan Sekuriti

Megapolitan
Fakta Penutupan Paksa Restoran di Kebon Jeruk, Mengganggu Warga karena Berisik dan Izin Sewa Sudah Habis

Fakta Penutupan Paksa Restoran di Kebon Jeruk, Mengganggu Warga karena Berisik dan Izin Sewa Sudah Habis

Megapolitan
KPAI Minta Hukuman Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar Diperberat

KPAI Minta Hukuman Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar Diperberat

Megapolitan
Pemerkosa Remaja di Tangsel Masih Satu Keluarga dengan Korban

Pemerkosa Remaja di Tangsel Masih Satu Keluarga dengan Korban

Megapolitan
Pabrik Narkoba di Bogor Terbongkar, Polisi Klaim 'Selamatkan' 830.000 Jiwa

Pabrik Narkoba di Bogor Terbongkar, Polisi Klaim "Selamatkan" 830.000 Jiwa

Megapolitan
Siasat Pabrik Narkoba di Bogor Beroperasi: Kamuflase Jadi Bengkel, Ruangan Pakai Peredam

Siasat Pabrik Narkoba di Bogor Beroperasi: Kamuflase Jadi Bengkel, Ruangan Pakai Peredam

Megapolitan
Ratusan Sekuriti Geruduk Kampung Susun Bayam, Perintahkan Warga Segera Pergi

Ratusan Sekuriti Geruduk Kampung Susun Bayam, Perintahkan Warga Segera Pergi

Megapolitan
Lima Tahun Berlalu, Polisi Periksa 5 Terduga Pelaku Penusukan Noven Siswi SMK Bogor

Lima Tahun Berlalu, Polisi Periksa 5 Terduga Pelaku Penusukan Noven Siswi SMK Bogor

Megapolitan
Pemerkosa Remaja di Tangsel Sudah Mundur dari Staf Kelurahan sejak 2021

Pemerkosa Remaja di Tangsel Sudah Mundur dari Staf Kelurahan sejak 2021

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com