Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Izin Praktik Klinik Metropole Sudah Dicabut Dinas Kesehatan DKI

Kompas.com - 17/09/2014, 15:57 WIB
Alsadad Rudi

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Klinik Metropole yang saat ini ramai diperbincangkan masyarakat di media sosial Facebook ternyata tidak berizin. Izin usahanya telah dicabut Dinas Kesehatan DKI Jakarta pada akhir Agustus 2014.

"Pada akhir Agustus, izinnya dicabut. Izin dicabut dan pemiliknya diberikan surat pencabutan," kata Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Dien Emmawati kepada Kompas.com, Rabu (17/9/2014).

Dien menjelaskan, ada dua penyalahgunaan izin yang dilakukan pengelola klinik yang terletak di Pinangsia, Tamansari, Jakarta Barat, itu. Pada sekitar Juni 2014, Suku Dinas Kesehatan Jakarta Barat memberikan izin untuk Klinik Metropole untuk kategori izin praktik pratama. Yang diperbolehkan praktik hanya dokter umum dan dokter gigi umum saja.

Namun, dalam perkembangannya, kata Dien, pengelola Klinik Metropole membuka rawat inap yang sebetulnya tidak boleh dilakukan oleh klinik yang masuk kategori klinik pratama. "Kalau mau buka rawat inap, izinnya bukan klinik pratama, tapi klinik utama," ujar Dien.

Pelanggaran selanjutnya yang dilakukan oleh pengelola Klinik Metropole, lanjut Dien, adalah melakukan kegiatan operasi dan mempekerjakan tenaga asing tanpa izin. Atas dasar itulah, pada Agustus 2014, pihak pengelola Klinik Metropole mendapat teguran dari Kepala Suku Dinas Jakarta Barat. Namun, menurut Dien, teguran tersebut tidak membuat pengelola kapok.

Dien mengatakan, saat ini, Klinik Metropole sudah tak lagi mengantongi izin. Ia pun mengajak masyarakat untuk ikut mengawasi klinik tersebut.

"Jadi, sekarang, mereka sudah tidak punya izin. Kalau mereka masih tetap melakukan praktik, itu urusannya sudah pada ranah pihak kepolisian," ujarnya.

Klinik Metropole kini sedang ramai menjadi pembicaraan di media sosial Facebook. Salah satu akun Kaskus bernama Singlebreath mengaku sebagai pasien yang merasa telah ditipu oleh klinik MH. Dia mengatakan, saat awal melakukan konsultasi secara online di chat situs web klinik MH, jawabannya terasa memuaskan dan situs web yang ditampilkan terkesan meyakinkan sehingga memutuskan untuk langsung datang ke sana. Namun, ketika berobat, pemilik akun Singlebreath ini dipaksa untuk operasi hari itu juga dengan ancaman Singlebreath memiliki potensi kanker.

Dua situs web Klinik MH, yaitu www.metropolehospital.com dan www.klinikmetropole.com, kini tidak bisa diakses.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dishub Kota Bogor Lakukan Pengalihan Arus Lalin Saat Helaran Hari Jadi Bogor Ke-542 Hari Ini

Dishub Kota Bogor Lakukan Pengalihan Arus Lalin Saat Helaran Hari Jadi Bogor Ke-542 Hari Ini

Megapolitan
Mau Datang ke Helaran Hari Jadi Bogor Ke-542, Cek di Sini 8 Kantong Parkirnya

Mau Datang ke Helaran Hari Jadi Bogor Ke-542, Cek di Sini 8 Kantong Parkirnya

Megapolitan
Kuasa Hukum dan Keluarga Pegi Kecewa Tak Diundang Polisi ke Pra-rekonstruksi

Kuasa Hukum dan Keluarga Pegi Kecewa Tak Diundang Polisi ke Pra-rekonstruksi

Megapolitan
Kuasa Hukum Bantah Pegi Pakai Nama Samaran “Robi’ dan “Perong”

Kuasa Hukum Bantah Pegi Pakai Nama Samaran “Robi’ dan “Perong”

Megapolitan
Kaesang Pangarep dan Istrinya ke Tangerang, Nonton 'Baku Hantam Championship'

Kaesang Pangarep dan Istrinya ke Tangerang, Nonton "Baku Hantam Championship"

Megapolitan
Diisukan Bakal Dipindah ke Nusakambangan, Pegi Perong Tiap Malam Menangis

Diisukan Bakal Dipindah ke Nusakambangan, Pegi Perong Tiap Malam Menangis

Megapolitan
Juru Parkir Liar di JIS Bikin Resah Masyarakat, Polisi Siap Menindak

Juru Parkir Liar di JIS Bikin Resah Masyarakat, Polisi Siap Menindak

Megapolitan
Pegi Perong Bakal Ajukan Praperadilan Atas Penetapannya sebagai Tersangka di Kasus Vina Cirebon

Pegi Perong Bakal Ajukan Praperadilan Atas Penetapannya sebagai Tersangka di Kasus Vina Cirebon

Megapolitan
Viral Tukang Ayam Goreng di Jakbar Diperas dengan Modus Tukar Uang Receh, Polisi Cek TKP

Viral Tukang Ayam Goreng di Jakbar Diperas dengan Modus Tukar Uang Receh, Polisi Cek TKP

Megapolitan
Peremajaan IPA Buaran Berlangsung, Pelanggan Diimbau Tampung Air untuk Antisipasi

Peremajaan IPA Buaran Berlangsung, Pelanggan Diimbau Tampung Air untuk Antisipasi

Megapolitan
Jaksel Peringkat Ke-2 Kota dengan SDM Paling Maju, Wali Kota: Ini Keberhasilan Warga

Jaksel Peringkat Ke-2 Kota dengan SDM Paling Maju, Wali Kota: Ini Keberhasilan Warga

Megapolitan
Gara-gara Mayat Dalam Toren, Sutrisno Tak Bisa Tidur 2 Hari dan Kini Mengungsi di Rumah Mertua

Gara-gara Mayat Dalam Toren, Sutrisno Tak Bisa Tidur 2 Hari dan Kini Mengungsi di Rumah Mertua

Megapolitan
Imbas Penemuan Mayat Dalam Toren, Keluarga Sutrisno Langsung Ganti Pipa dan Bak Mandi

Imbas Penemuan Mayat Dalam Toren, Keluarga Sutrisno Langsung Ganti Pipa dan Bak Mandi

Megapolitan
3 Pemuda di Jakut Curi Spion Mobil Fortuner dan Land Cruiser, Nekat Masuk Halaman Rumah Warga

3 Pemuda di Jakut Curi Spion Mobil Fortuner dan Land Cruiser, Nekat Masuk Halaman Rumah Warga

Megapolitan
Seorang Wanita Kecopetan di Bus Transjakarta Arah Palmerah, Ponsel Senilai Rp 19 Juta Raib

Seorang Wanita Kecopetan di Bus Transjakarta Arah Palmerah, Ponsel Senilai Rp 19 Juta Raib

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com