Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi: Seandainya Pengadaan Bus Bisa Saya Tunjuk...

Kompas.com - 18/09/2014, 14:40 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com  Gubernur DKI Jakarta Joko "Jokowi" Widodo menyebut bahwa sistem pengadaan barang dan jasa yang lama memang rentan praktik korupsi. Hal itu terjadi pada kasus dugaan korupsi bus transjakarta dan bus kota terintegrasi busway (BKTB).

"Jakarta ini memang butuh transportasi massal banyak. Kita kekurangan 3.000 bus. Sehingga, waktu itu kita mau beli banyak untuk seluruh koridor," ujar Jokowi di Balaikota, Jakarta, Kamis (18/9/2014).

"Tapi ya itu, sistemnya memang harus lelang. Tidak bisa menunjuk. Seandainya bisa nunjuk ya saya nunjuk yang baik-baik. Misalnya Volvo saja atau Mercy saja," kata Jokowi lagi.

Sistem lelang, kata Jokowi, memungkinkan pegawai negeri sipil (PNS) di satuan kerja perangkat daerah (SKPD) terkait melakukan praktik korupsi. Apalagi, Jokowi mengakui, tak semua PNS di Pemprov DKI Jakarta bersih.

Jokowi mengatakan, sistem pengadaan barang dan jasa menggunakan lelang telah diubah sejak 2014. Pengadaan di semua SKPD kini dilakukan dengan satu pintu oleh Unit Lelang Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah (ULP) melalui sistem katalog elektronik.

Sekadar gambaran, untuk mengadakan barang dan jasa, SKPD menyerahkan dokumen pengadaan ke ULP. Nantinya, ULP akan memverifikasi dokumen, apakah sesuai dengan standar yang berlaku. Jika belum sesuai, ULP mengembalikan dokumen ke SKPD untuk dilengkapi. Jika sesuai, ULP akan membeli barang atau jasa melalui sistem e-catalogue.

"Kalau pakai sistem sekarang ya kemungkinan kasus kayak gitu (korupsi bus transjakarta dan BKTB) ndak terulang," kata Jokowi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com