Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Libatkan RW dan LMK, Lurah Tugu Utara Dianggap Kerja Sepihak

Kompas.com - 19/09/2014, 20:29 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Lurah Tugu Utara Mulyadi dianggap tidak menjalin komunikasi dengan perwakilan warga dalam melaksanakan beberapa kegiatan. Mulyadi dituding menjalankan kepemimpinannya dengan sepihak.

Sekretaris Lembaga Musyawarah Kelurahan (LMK) Tugu Utara Ahmad Mubarok mengatakan, beberapa kegiatan yang tercantum dalam Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) tidak melibatkan sosialisasi bersama perwakilan warga. Dia menyebut, Mulyadi merasa tak perlu melibatkan perwakilan warga seperti LMK dan RW.

"Menurutnya tidak perlu sosialisasi. Toh daftar DPA tidak perlu melibatkan sosialisasi dengan ketua RW. Karena dia bilang yang paling tahu daerah Tugu Utara itu dia. Jadi pola komunikasinya sepihak," klaim Mubarok, saat berbincang dengan Kompas.com, Jumat (19/9/2014).

Selain itu, program Musrembang selama Januari-Juni 2014, sebut Mubarok, tidak diakomodir oleh Mulyadi.

"Jadi di tingkat kelurahan ini, (program) disusun berdasarkan seleranya. Tercermin dari DPA kelurahan yang bukan berdasarkan Musrembang," ujar Mubarok.

Pihak LMK juga menilai Mulyadi tidak menghargai lembaga tersebut. Dalam Peraturan Daerah (Perda) nomor 5 tahun 2010, kata dia, dinyatakan bahwa LMK berkewajiban rapat eksternal dengan lurah.

"Tapi tiga kali diundang tidak hadir," ujar Mubarok.

Para tokoh masyarakat itu menyatakan menolak kepemimpinan Mulyadi di sana. Pihaknya pernah melakukan somasi kepada Mulyadi.

"Ada 15 ketua RW dari 19 ketua RW di Tugu Utara dan 18 anggota LMK dari 18 anggota LMK yang mensomasi lurah. Artinya, menolak keberadaan Mulyadi," ujar dia.

"Makanya (keputusan mutasi) Pak Wali itu sudah betul, karena merespon pengaduan masyarakat itu. Kalau yang menolak hampir semua, kemudian dia (Mulyadi) mau kerjanya sama siapa? Program Pemda DKI tidak berjalan kalau RW dan LMK menolak (lurah)," ujar Mubarok.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sulitnya Ungkap Identitas Penusuk Noven di Bogor, Polisi: Pelaku di Bawah Umur, Belum Rekam E-KTP

Sulitnya Ungkap Identitas Penusuk Noven di Bogor, Polisi: Pelaku di Bawah Umur, Belum Rekam E-KTP

Megapolitan
Sendi Sespri Iriana Diminta Jokowi Tingkatkan Popularitas dan Elektabilitas untuk Maju Pilkada Bogor

Sendi Sespri Iriana Diminta Jokowi Tingkatkan Popularitas dan Elektabilitas untuk Maju Pilkada Bogor

Megapolitan
Terlibat Jaringan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass, 6 WNI Ditangkap

Terlibat Jaringan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass, 6 WNI Ditangkap

Megapolitan
Bikin Surat Perjanjian dengan Jakpro, Warga Sepakat Tinggalkan Rusun Kampung Susun Bayam

Bikin Surat Perjanjian dengan Jakpro, Warga Sepakat Tinggalkan Rusun Kampung Susun Bayam

Megapolitan
Siswi SLB Diduga Dicabuli di Sekolah hingga Hamil, Orangtua Cari Keadilan

Siswi SLB Diduga Dicabuli di Sekolah hingga Hamil, Orangtua Cari Keadilan

Megapolitan
Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 22 Mei 2024

Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 22 Mei 2024

Megapolitan
Warga Lihat Ibunda Furqon Ketua Tani Kampung Susun Bayam Hendak Dibawa Paksa Saat Penggerudukan

Warga Lihat Ibunda Furqon Ketua Tani Kampung Susun Bayam Hendak Dibawa Paksa Saat Penggerudukan

Megapolitan
Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 22 Mei 2024

Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 22 Mei 2024

Megapolitan
Pengemudi Ojol di Marunda Dibegal dan Motor Dibawa Kabur, Polisi Buru Pelaku

Pengemudi Ojol di Marunda Dibegal dan Motor Dibawa Kabur, Polisi Buru Pelaku

Megapolitan
Remaja di Depok Dibacok Gangster, Polisi: Pelaku Salah Sasaran

Remaja di Depok Dibacok Gangster, Polisi: Pelaku Salah Sasaran

Megapolitan
Mau Maju Pilkada Bogor, Sespri Iriana Dinasihati Jokowi Tidak Buru-buru Pilih Partai

Mau Maju Pilkada Bogor, Sespri Iriana Dinasihati Jokowi Tidak Buru-buru Pilih Partai

Megapolitan
Mobil Selebgram Zoe Levana Masuk 'Busway' di Pluit, Kadishub: Bisa Ditilang dan Denda Rp 500.000

Mobil Selebgram Zoe Levana Masuk "Busway" di Pluit, Kadishub: Bisa Ditilang dan Denda Rp 500.000

Megapolitan
Ketika Warga Dipaksa Angkat Kaki dari Kampung Susun Bayam...

Ketika Warga Dipaksa Angkat Kaki dari Kampung Susun Bayam...

Megapolitan
Ibu Rekam Anak Bersetubuh dengan Pacar, Bukti Runtuhnya Benteng Perlindungan oleh Orangtua

Ibu Rekam Anak Bersetubuh dengan Pacar, Bukti Runtuhnya Benteng Perlindungan oleh Orangtua

Megapolitan
Berkas Lengkap, Siskaeee Cs Segera Diadili Terkait Kasus Pembuatan Film Porno

Berkas Lengkap, Siskaeee Cs Segera Diadili Terkait Kasus Pembuatan Film Porno

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com