Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jika Lurah Tugu Utara Dipecat, Ini Penggantinya...

Kompas.com - 19/09/2014, 20:25 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) DKI Jakarta I Made Karmayoga mengatakan, Lurah Tugu Utara Mulyadi akan dipecat jika ia terbukti melakukan penyalahgunaan anggaran.

"Pengganti (posisinya) bisa saja Camat Koja yang nanti merangkap plt (pelaksana tugas). Kalau kajian laporan warga, hasilnya tidak terlalu lama, bisa wakil lurah, lurah yang lama, atau hasil Baperjakat (Badan Pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan)," kata Made, saat dihubungi wartawan, di Balaikota Jakarta, Jumat (19/9/2014).

Made mengakui, pihaknya telah mendapat informasi soal adanya tuntutan warga agar Mulyadi diganti. Bahkan, lanjut dia, warganya sudah tidak ingin lagi melihat sang lurah. Dengan adanya laporan warga itu, Wali Kota Jakarta Utara bakal segera memanggil Mulyadi untuk diperiksa. Ia juga akan menjalani pemeriksaan audit oleh Inspektorat DKI Jakarta.

Bila terbukti bersalah, Mulyadi akan diberi sanksi sesuai dengan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 53 tentang Disiplin PNS. Sanksinya itu, di antaranya, berupa penurunan pangkat, jabatan, atau dimutasi.

Selanjutnya, Wali Kota Jakarta Utara Heru Budi Hartono akan mengirim surat ke Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo untuk keputusan hukuman disiplinnya. Setelah itu, hal itu bakal dikaji lebih lanjut di BKD DKI.

Sebagai informasi, Wali Kota Jakarta Utara Heru Budi Hartono meminta Badan Kepegawaian Daerah (BKD) DKI Jakarta segera memindahkan Mulyadi ke posisi lain. Permohonan ini terkait buruknya kinerja Mulyadi selama memimpin Tugu Utara. Heru pun telah meminta Mulyadi untuk cuti selama satu bulan. Wakil Lurah Tugu Utara Abdul Malik telah ditunjuk menjadi Pelaksana Harian (Plh) Lurah Tugu Utara.

Warga mengadukan besarnya anggaran pengurasan saluran air tidak sebanding dengan hasilnya. Warga Kelurahan Tugu Utara pun telah mengadukan dugaan penyelewengan anggaran yang dilakukan oleh Mulyadi kepada Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.

Sebelumnya, Mulyadi sempat terkenal lantaran menolak pelaksanaan sistem lelang jabatan lurah dan camat yang digagas Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo. Mulyadi akhirnya mengikuti lelang jabatan dan lolos menjadi Lurah Tugu Utara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Massa Buruh Nyalakan 'Flare' dan Kibarkan Bendera di Monas

Massa Buruh Nyalakan "Flare" dan Kibarkan Bendera di Monas

Megapolitan
Ribuan Buruh Ikut Aksi 'May Day', Jalanan Jadi 'Lautan' Oranye

Ribuan Buruh Ikut Aksi "May Day", Jalanan Jadi "Lautan" Oranye

Megapolitan
Bahas Diskriminasi di Dunia Kerja pada Hari Buruh, Aliansi Perempuan: Muka Jelek, Eh Tidak Diterima...

Bahas Diskriminasi di Dunia Kerja pada Hari Buruh, Aliansi Perempuan: Muka Jelek, Eh Tidak Diterima...

Megapolitan
Ribuan Polisi Amankan Aksi 'May Day', Kapolres: Tidak Bersenjata Api untuk Layani Buruh

Ribuan Polisi Amankan Aksi "May Day", Kapolres: Tidak Bersenjata Api untuk Layani Buruh

Megapolitan
Korban Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan, Jasad Mengapung 2,5 Kilometer dari Titik Kejadian

Korban Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan, Jasad Mengapung 2,5 Kilometer dari Titik Kejadian

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com