Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok: Guru Harus Mau Ditempatkan di Mana Saja

Kompas.com - 23/09/2014, 11:31 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama berjanji bakal mengirim guru maupun tenaga pendidik ke Pulau Sebira, Kepulauan Seribu. Hal itu dilakukan setelah ia mendapat laporan dari Dinas Pendidikan DKI Jakarta terkait kurangnya tenaga pendidik di pulau tersebut.

"Guru kita sebenarnya banyak, tapi kemampuannya kurang. Makanya kita berharap sekali sama penerimaan (CPNS) besok ini banyak dialokasi untuk guru," kata Basuki, di Balaikota Jakarta, Selasa (23/9/2014).

Pria yang akrab disapa Ahok itu menambahkan, Pemprov DKI juga akan menawarkan pensiun kepada guru-guru yang sudah memasuki usia pensiun. Mereka akan digantikan oleh guru-guru yang lebih muda dan bersemangat mengajar.

Ahok berpendapat, jika guru berniat mencerdaskan anak bangsa, ia pasti bersedia ditempatkan di mana saja, termasuk di Pulau Bira, Kepulauan Seribu.

"Semua (harus) mau (ditempatkan di mana saja). Aku juga bersedia ditempatkan ke mana saja, asal tetap bisa lihat Monas saja. Hahahaha...," kata Basuki tertawa.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Lasro Marbun mengakui bahwa Pulau Sebira kekurangan tenaga pendidik. Pihaknya kini sedang mendata sekolah mana saja yang kekurangan guru.

Dinas Pendidikan juga telah meminta Badan Kepegawaian Daerah (BKD) DKI untuk menambah alokasi tenaga pendidik di CPNS DKI. "Kami kan mau rekrut guru nih. (Sekolah) yang kekurangan guru, pasti akan diprioritaskan (ditambah guru)," kata Lasro.

Pada kesempatan berbeda Kepala BKD DKI Jakarta I Made Karmayoga mengatakan, tahun ini DKI membuka 1.133 formasi penerimaan CPNS DKI. Jumlah itu, lanjut dia, bakal difokuskan untuk tenaga pendidik karena banyak guru yang akan pensiun.

"Formasi itu difokuskan untuk guru SD terutama ya. Juga untuk PTSP (pelayanan terpadu satu pintu) dan teknis di Dinas Pekerjaan Umum," kata Made.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com