"TGUPP kerjanya bagus kok, Pak Taufik tuh kalau kasih sarannya bagus-bagus," kata Basuki, di Balaikota Jakarta, Kamis (25/9/2014).
Bahkan, lanjut dia, untuk mengoptimalkan kinerja TGUPP, Basuki berencana menambah anggota di dalamnya. Penambahan anggota itu bukan berasal dari PNS DKI, melainkan mantan pejabat Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) DKI.
Ia berharap penambahan anggota itu dapat membantu gubernur memutuskan kebijakan dengan cepat dan tepat. "Mereka (TGUPP), terutama Pak Taufik itu kasih saran ke saya, misalnya untuk percepatan anggaran, kinerja ULP (unit layanan pengadaan barang jasa), pengadaan barang, masalah rusun, semuanya dikaji kok sama mereka," ujar dia.
Selain itu, ia juga menampik bahwa TGUPP merupakan "generasi pertama" pejabat DKI yang dijadikan staf. Sebab, berdasarkan data kepegawaian DKI, tujuh anggota TGUPP merupakan pejabat fungsional non-eselon.
"Mereka masih dikasih jabatan kan di TGUPP. Kalau (pejabat) distafkan itu sudah tidak punya jabatan lagi," kata pria yang biasa disapa Ahok itu.
Selain Taufik, Unu, dan Pristono; TGUPP juga beranggotakan mantan Kepala Dinas Sosial Kian Kelana, mantan Kepala Dinas Komunikasi Informasi Kehumasan Sugiyanta, mantan Kepala Dinas Kelautan dan Pertanian Ipih Ruyani, serta mantan Kepala Badan Kesatuan Bangsa Politik DKI Zaenal Musappa.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.