Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok Proses Pergub Rusun, Pengelolaan di Bawah Dinas Sosial DKI

Kompas.com - 14/10/2014, 10:47 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama bakal merevisi peraturan gubernur (Pergub) yang menyebutkan pengelolaan rumah susun sederhana sewa (rusunawa) di bawah kendali Dinas Perumahan dan Gedung Pemerintahan DKI. Revisi yang kini sedang proses perbal itu bakal mengubah kendali pengelolaan rusunawa dari Dinas Perumahan dan Gedung Pemda DKI menjadi di bawah Dinas Sosial DKI Jakarta.

"Kemarin saya proses perubahan Pergub rusun, tidak lagi di bawah kelola Dinas Perumahan DKI tapi Dinas Sosial DKI," kata Basuki, di Ecovention Park, Ancol, Jakarta Utara, Selasa (14/10/2014).

Sebab, lanjut dia, banyak penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) yang berkedok menjadi preman maupun penyewa lahan. Basuki mengatakan, para oknum itu tidak seharusnya berada di Jakarta. Sehingga, perlu adanya kesepakatan antara Dinas Sosial DKI dengan oknum penyewa rusun agar tidak lagi datang ke Jakarta. Jika ketahuan kembali ke Jakarta, DKI tak segan untuk mempidana mereka.

"Premanisme banyak yang menyewakan rusun, kami lagi mendata. Setelah itu, saya minta polisi ikut masuk dan membantu memberantas premanisme (di rusun), model-model (preman di rusun) tidak boleh lagi ada di Jakarta," kata Basuki.

Sementara itu, Dinas Perumahan dan Gedung Pemda DKI bertugas untuk fokus menyelesaikan unit rusun bagi warga relokasi dan kurang mampu. Sebab, lanjut dia, masih banyaknya warga di perkampungan kumuh dan di bantaran sungai, karena rusun yang belum dapat diselesaikan.

Banyaknya warga yang mendirikan bangunan liar di atas lahan negara dan bantaran sungai menyebabkan program normalisasi terhambat. Sehingga, Jakarta akan terus terendam banjir.

"Makanya saya tugaskan Dinas Perumahan, anda harus bisa kejar 1 tahun itu sampai 200-500 blok rusun. Kalau mereka (Dinas Perumahan) bisa menyiapkan sampai 50.000 unit rusun setiap tahunnya kan kami bisa mudah melakukan relokasi, pembebasan lahan, dan normalisasi sungai. Tahun ini saja, mereka (Dinas Perumahan DKI) cuma bisa memenuhi puluhan blok, tidak sampai 100 blok rusun," kata Basuki.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Diisukan Bakal Dipindah ke Nusakambangan, Pegi Perong Tiap Malam Menangis

Diisukan Bakal Dipindah ke Nusakambangan, Pegi Perong Tiap Malam Menangis

Megapolitan
Juru Parkir Liar di JIS Bikin Resah Masyarakat, Polisi Siap Menindak

Juru Parkir Liar di JIS Bikin Resah Masyarakat, Polisi Siap Menindak

Megapolitan
Pegi Perong Bakal Ajukan Praperadilan Atas Penetapannya sebagai Tersangka di Kasus Vina Cirebon

Pegi Perong Bakal Ajukan Praperadilan Atas Penetapannya sebagai Tersangka di Kasus Vina Cirebon

Megapolitan
Viral Tukang Ayam Goreng di Jakbar Diperas dengan Modus Tukar Uang Receh, Polisi Cek TKP

Viral Tukang Ayam Goreng di Jakbar Diperas dengan Modus Tukar Uang Receh, Polisi Cek TKP

Megapolitan
Peremajaan IPA Buaran Berlangsung, Pelanggan Diimbau Tampung Air untuk Antisipasi

Peremajaan IPA Buaran Berlangsung, Pelanggan Diimbau Tampung Air untuk Antisipasi

Megapolitan
Jaksel Peringkat Ke-2 Kota dengan SDM Paling Maju, Wali Kota: Ini Keberhasilan Warga

Jaksel Peringkat Ke-2 Kota dengan SDM Paling Maju, Wali Kota: Ini Keberhasilan Warga

Megapolitan
Gara-gara Mayat Dalam Toren, Sutrisno Tak Bisa Tidur 2 Hari dan Kini Mengungsi di Rumah Mertua

Gara-gara Mayat Dalam Toren, Sutrisno Tak Bisa Tidur 2 Hari dan Kini Mengungsi di Rumah Mertua

Megapolitan
Imbas Penemuan Mayat Dalam Toren, Keluarga Sutrisno Langsung Ganti Pipa dan Bak Mandi

Imbas Penemuan Mayat Dalam Toren, Keluarga Sutrisno Langsung Ganti Pipa dan Bak Mandi

Megapolitan
3 Pemuda di Jakut Curi Spion Mobil Fortuner dan Land Cruiser, Nekat Masuk Halaman Rumah Warga

3 Pemuda di Jakut Curi Spion Mobil Fortuner dan Land Cruiser, Nekat Masuk Halaman Rumah Warga

Megapolitan
Seorang Wanita Kecopetan di Bus Transjakarta Arah Palmerah, Ponsel Senilai Rp 19 Juta Raib

Seorang Wanita Kecopetan di Bus Transjakarta Arah Palmerah, Ponsel Senilai Rp 19 Juta Raib

Megapolitan
3 Pemuda Maling Spion Mobil di 9 Titik Jakut, Hasilnya untuk Kebutuhan Harian dan Narkoba

3 Pemuda Maling Spion Mobil di 9 Titik Jakut, Hasilnya untuk Kebutuhan Harian dan Narkoba

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Tiga Pencuri Spion Mobil di Jakarta Utara Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Tiga Pencuri Spion Mobil di Jakarta Utara Ditembak Polisi

Megapolitan
Terungkapnya Bisnis Video Porno Anak di Telegram: Pelaku Jual Ribuan Konten dan Untung Ratusan Juta Rupiah

Terungkapnya Bisnis Video Porno Anak di Telegram: Pelaku Jual Ribuan Konten dan Untung Ratusan Juta Rupiah

Megapolitan
Rugi Hampir Rp 3 Miliar karena Dugaan Penipuan, Pria di Jaktim Kehilangan Rumah dan Kendaraan

Rugi Hampir Rp 3 Miliar karena Dugaan Penipuan, Pria di Jaktim Kehilangan Rumah dan Kendaraan

Megapolitan
Geramnya Ketua RW di Cilincing, Usir Paksa 'Debt Collector' yang Berkali-kali 'Mangkal' di Wilayahnya

Geramnya Ketua RW di Cilincing, Usir Paksa "Debt Collector" yang Berkali-kali "Mangkal" di Wilayahnya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com