Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengelola Monas Ingatkan Panitia "Syukuran Rakyat" Pelantikan Jokowi-JK soal Sampah

Kompas.com - 15/10/2014, 16:42 WIB
Adysta Pravitra Restu

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Penanggung jawab kawasan Monumen Nasional (Monas), Gambir, Jakarta Pusat, berharap setiap warga yang menggelar kegiatan di sana selalu menjaga kebersihan, apalagi pada acara "Syukuran Rakyat" Jokowi-JK yang akan diselenggarakan pada Senin (20/10/2014) mendatang.

Kepala Unit Pengelola Monas Rini Hariyani mengatakan, pembersihan Monas dari segala aspek itu ialah mulai dari pedagang kaki lima (PKL), kebersihan kawasan dari sampah, hingga perawatan tanaman di Monas.

Sebab, saat ini instansinya tengah bersikeras menertibkan kawasan Monas untuk menjadi cagar budaya di Jakarta Pusat. "Sekarang kita lihat Monas memiliki daya tarik pengunjung. Setiap hari selalu kedatangan pengunjung. Banyak juga yang mau meminjam Monas untuk acara-acara," cerita Rini kepada Kompas.com di kantornya, Rabu (15/10/2014).

Rini mengatakan, penyelenggaraan acara di sekitar Monas dapat menarik kembali PKL yang selama ini terus dihalau. Hal ini pun menjadi alasan persetujuannya atas "Syukuran Rakyat" yang diselenggarakan oleh relawan Jokowi.

Saat meminta penjelasan tentang rangkaian acara di kawasan Monas, panitia acara meyakini Rini bahwa tidak akan ada PKL yang masuk kembali ke area Monas. Seperti diketahui, kuliner rakyat di acara "Syukuran Rakyat" berada di sepanjang Jenderal Sudirman-MH Thamrin atau dari Senayan hingga ke Monas.

"Mereka (panitia) acara harus siap kalau ada PKL tiba-tiba ikut dalam rangkaian mereka bagaimana. Kita kan juga lagi upaya tertibkan Monas dari PKL," ucap Rini.

Dia mengatakan, jangan sampai upaya menertibkan itu bertentangan dengan penyelenggaraan acara. Menurut Rini, meski PKL merupakan rakyat, upaya penertiban di Monas tidak semata-mata disamakan dengan peserta pesta rakyat tersebut. "Takutnya kita halau PKL, ternyata itu simpatisan yang ikut pesta rakyat," ucap dia.

Selain itu, perihal kebersihan Monas saat acara berlangsung, Rini mengimbau panitia untuk tetap menjaga lokasi dari sampah. Terlebih lagi, kata Rini, acara rakyat dengan seluruh pendukungnya memungkinkan penumpukan sampah di halaman Monas.

Salah seorang panitia acara, Nia, sempat menyatakan akan ada tim dari relawan Jokowi yang melakukan pembersihan sebelum sampai sesudah acara. Kegiatan bersih dari sampah itu pun, ungkap Nia, pernah dilakukan sebelumnya, yakni saat Konser Salam 2 Jari di Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta Pusat.

Rini meminta rakyat yang datang dalam acara "Syukuran Rakyat" mau mematuhi aturan dengan tidak merusak fasilitas di Monas maupun tanaman yang berada di taman Monas. Jika ditemui taman rusak akibat acara itu, lanjut Rini, panitia menjadi orang pertama yang harus bertanggung jawab.

"Segala hal yang menyangkut acara itu, apa ada taman rusak atau kotor, kami minta tanggung jawab panitia," kata Rini.

Relawan Jokowi akan mengawal presiden terpilih pada hari pelantikan pada Senin (20/10/2014) dari Gedung MPR ke Istana Merdeka di Jalan Medan Merdeka Utara, Gambir, Jakarta Pusat. Pada hari itu juga, mereka akan menggelar syukuran rakyat di kawasan Monas dengan beragam kegiatan, mulai dari panggung rakyat, karnaval, pameran, hingga pelepasan lampion.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

 Selebgram Bogor Ditangkap karena Promosikan Judi Online, Polisi : Baru Terima Gaji Rp 3 juta

Selebgram Bogor Ditangkap karena Promosikan Judi Online, Polisi : Baru Terima Gaji Rp 3 juta

Megapolitan
SYL Klaim Beri Rp 1,3 Miliar ke Firli Bahuri, Kapolda Metro: Menarik, Akan Kami Cek

SYL Klaim Beri Rp 1,3 Miliar ke Firli Bahuri, Kapolda Metro: Menarik, Akan Kami Cek

Megapolitan
Selebgram Bogor Gunakan Gaji dari Promosi Situs Judi 'Online' untuk Bayar Sewa Kos

Selebgram Bogor Gunakan Gaji dari Promosi Situs Judi "Online" untuk Bayar Sewa Kos

Megapolitan
Oknum Ormas Diduga Pungli ke Pengendara di Samping RPTRA Kalijodo, Warga Keberatan tapi Tak Berani Menegur

Oknum Ormas Diduga Pungli ke Pengendara di Samping RPTRA Kalijodo, Warga Keberatan tapi Tak Berani Menegur

Megapolitan
Kasus Mertua Dianiaya Menantu di Jakbar, Pakar Nilai Ada Upaya Penghentian Perkara oleh Polda

Kasus Mertua Dianiaya Menantu di Jakbar, Pakar Nilai Ada Upaya Penghentian Perkara oleh Polda

Megapolitan
Pilu Calon Siswa di Depok Tak Lolos PPDB Jalur Zonasi hingga Dugaan Adanya Kecurangan...

Pilu Calon Siswa di Depok Tak Lolos PPDB Jalur Zonasi hingga Dugaan Adanya Kecurangan...

Megapolitan
Bawaslu DKI Bakal Surati Pengelola Apartemen yang Menolak Coklit Data Pemilih Pilkada 2024

Bawaslu DKI Bakal Surati Pengelola Apartemen yang Menolak Coklit Data Pemilih Pilkada 2024

Megapolitan
Bahagianya Klautidus Terima Kaki Palsu dari Kemensos, Kini Bisa Kembali Jadi Petani

Bahagianya Klautidus Terima Kaki Palsu dari Kemensos, Kini Bisa Kembali Jadi Petani

Megapolitan
Bus Wisata Ukuran Besar Bisa Parkir di Stasiun Gambir, tapi Lahannya Terbatas

Bus Wisata Ukuran Besar Bisa Parkir di Stasiun Gambir, tapi Lahannya Terbatas

Megapolitan
Mertua Korban Penganiayaan Menantu di Jakbar Gugat Kapolri-Kapolda ke Pengadilan

Mertua Korban Penganiayaan Menantu di Jakbar Gugat Kapolri-Kapolda ke Pengadilan

Megapolitan
Parpol Lain Dinilai Sulit Dukung Anies-Sohibul, PKS Bisa Ditinggal Calon Mitra Koalisi

Parpol Lain Dinilai Sulit Dukung Anies-Sohibul, PKS Bisa Ditinggal Calon Mitra Koalisi

Megapolitan
Selebgram Bogor yang Ditangkap Polisi karena Promosikan Judi Online Berstatus Mahasiswa

Selebgram Bogor yang Ditangkap Polisi karena Promosikan Judi Online Berstatus Mahasiswa

Megapolitan
Persiapan Pilkada Jakarta 2024, Bawaslu DKI: Ada Beberapa Apartemen Menolak Coklit

Persiapan Pilkada Jakarta 2024, Bawaslu DKI: Ada Beberapa Apartemen Menolak Coklit

Megapolitan
Petugas Parkir di Stasiun Gambir Mengaku Sering Lihat Bus Wisata Diadang Preman

Petugas Parkir di Stasiun Gambir Mengaku Sering Lihat Bus Wisata Diadang Preman

Megapolitan
PKS Batal Usung Sohibul Iman Jadi Cagub pada Pilkada Jakarta, Pengamat: Dia Sulit Bersaing dengan Nama Besar

PKS Batal Usung Sohibul Iman Jadi Cagub pada Pilkada Jakarta, Pengamat: Dia Sulit Bersaing dengan Nama Besar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com