Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Parkir Syukuran Rakyat Dibiarkan Liar, Jalan Sekitar Monas Macet

Kompas.com - 20/10/2014, 19:25 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menjelang malam hari, pengunjung yang akan menghadiri konser "Salam Tiga Jari" dalam rangkaian Syukuran Rakyat Jokowi-JK di Monas, Jakarta Pusat, Senin (20/10/2014) semakin banyak. Sebagian besar dari mereka membawa kendaraan pribadi, baik roda dua maupun roda empat.

Pantauan Kompas.com, banyak warga yang memarkir kendaraannya sembarangan. Parkir liar muncul di beberapa lokasi. Seperti misalnya di dekat Jalan Medan Merdeka Utara, sepeda motor diparkir di atas trotoar. Ada juga di pinggir jalan yang dipadati oleh pedagang.

Sedangkan di sisi jalan yang lain digunakan untuk parkir mobil, tepatnya di jalan Medan Merdeka Barat. Jalan itu menjadi semakin sempit karena lahan parkir mobil memakai dua sampai tiga lajur jalan.

Tidak hanya itu, jalur transjakarta juga ditutupi oleh kendaraan yang parkir di sana akibat penuhnya parkiran di IRTI Monas dan tempat-tempat sekitarnya, seperti di Masjid Istiqlal.

Petugas yang mengurus parkir bukan dari badan resmi pemerintah maupun swasta, tetapi tukang parkir tidak berizin. Mereka mematok harga yang cukup tinggi untuk tiap kendaraan yang parkir di sana.

"Kalau motor di sini Rp 5.000 sampai malam. Mobil bisa Rp 10.000 sampai Rp 15.000," ujar seorang juru parkir di parkir liar dekat stasiun Gambir, Wawan.

Nominal tarif parkir itu, tambah Wawan, tidak kaku alias dapat berubah tergantung juru parkir yang mengurus tempat parkir di sana. Kata Wawan, tidak jarang bila juru parkir melihat pemilik kendaraan yang dinilainya orang berada maka akan dimintai harga parkir yang mahal.

Parkir liar ini menyebabkan kemacetan di jalan sekitar Monas, seperti jalan Medan Merdeka Selatan, depan Stasiun Gambir, dan kawasan Masjid Istiqlal.

Selain kendaraan, kemacetan semakin diperparah dengan adanya pedagang gerobakan yang sering bolak-balik bahkan melawan arus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com