Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelaku Bersenjata Api Disertai Aksi Bengis

Kompas.com - 24/10/2014, 18:26 WIB
KOMPAS.com - Jalanan Ibu Kota Jakarta adalah ladang panen bagi pelaku kejahatan. Berbekal keberanian, sedikit nekat, serta senjata tajam atau api, mereka mencuri dan merampas kendaraan. Tak ada belas kasihan bagi yang coba melawan.

TR (22) menikmati betul ladang itu. Di beberapa ruas jalan di kawasan Kelapa Gading dan Sunter, Jakarta Utara, dia leluasa mengambil sepeda motor yang diparkir di pinggir jalan. Sebulan terakhir, dia mencuri 22 sepeda motor. Angka yang besar untuk ukuran pencuri yang beberapa bulan terjun ke jalanan.

”Setiap hari satu (sepeda motor),” ujarnya enteng. Satu sepeda motor curian rata-rata dia jual Rp 2 juta ke SL (22), penadah, yang dikenal TR sejak beberapa bulan lalu.

SL lalu menjualnya kepada penadah lain. Penadah pada rantai ketiga biasanya berada di luar Jakarta, seperti Bogor, Cianjur, dan Karawang. ”Saya biasa menawarkan Rp 2,3 juta per unit kepada pembeli,” kata SL.

Akan tetapi, jaringan itu apes. Pada aksi terakhir, TR tertangkap. Sesaat setelah menjebol rumah kunci dan melarikan sepeda motor di daerah Boulevard, Kelapa Gading, Jakarta Utara, si pemilik kendaraan memergokinya.

Korban teriak sehingga mengundang perhatian warga. Kebetulan petugas patroli melintas di lokasi itu. ”Petugas telah memperingatkan pelaku (TR), tetapi dia malah mengeluarkan senjata api. Anggota menembak kakinya,” kata Kepala Polsek Kelapa Gading Komisaris Sutriyono, Kamis (23/10).

Dari TR, polisi menelusuri jaringan penadah. Ada belasan orang yang terkait dengan aksi TR yang ditangkap polisi dalam sepekan terakhir.
Serempet mobil

Selain jaringan TR, polisi juga menangkap empat perampas kendaraan di Jalan Yos Sudarso, Jakarta Utara, yakni HM, HR, JHL, dan SNK.

Menurut Kepala Unit Reserse Kriminal Polsek Kelapa Gading Ajun Komisaris Ramondias, pelaku memakai modus yang relatif baru. Dengan menggunakan mobil, mereka sengaja menyerempet mobil calon korban.

Setelah terserempet, mereka turun dari mobil dan mendatangi sopir kendaraan sasaran. Para pelaku membuat situasi seolah-olah terjadi kecelakaan dan menuduh calon korbannya sebagai pemicu kecelakaan.

Pada kasus terakhir, setelah cekcok soal penyerempetan, tersangka HR mendatangi korban, lalu memukulnya berkali-kali. Ketika korban tak berdaya, HR mengambil alih kemudi. Pelaku lalu membawa korban berkeliling dengan kendaraan korban.

”Selama di atas mobil, pelaku menguras harta benda korban. Mereka lalu menurunkan korban di pinggir jalan dan membawa kabur kendaraan korban. Kelompok ini telah beberapa kali beraksi dan mendapat dua mobil dan satu truk,” tambah Ramondias. Polisi menyita mobil warna putih yang diduga telah beberapa kali dipakai kelompok itu untuk merampas kendaraan. Petugas juga menyita truk bak terbuka dan satu mobil milik korban.

Polisi mengimbau warga untuk mewaspadai modus ini. Kepada petugas, mereka mengaku menyasar mobil niaga, seperti truk boks dan pengangkut lain. Sopir kendaraan jenis itu dianggap memegang uang tunai dalam jumlah besar untuk operasional perjalanan. Namun, mereka juga menyasar pengendara mobil. Waspadalah! (MKN)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Trotoar Matraman Kini, Lebih Banyak Digunakan Pengendara Motor dibanding Pejalan Kaki

Trotoar Matraman Kini, Lebih Banyak Digunakan Pengendara Motor dibanding Pejalan Kaki

Megapolitan
Harga Lelang Rubicon Mario Dandy Dikorting Rp 100 Juta karena Tak Laku-laku

Harga Lelang Rubicon Mario Dandy Dikorting Rp 100 Juta karena Tak Laku-laku

Megapolitan
Berkaca dari Pilpres, Bawaslu DKI Evaluasi Perekrutan Panwascam Pilkada 2024

Berkaca dari Pilpres, Bawaslu DKI Evaluasi Perekrutan Panwascam Pilkada 2024

Megapolitan
Tanjung Priok Macet Total Imbas Kebakaran di Terminal Kontainer Cilincing

Tanjung Priok Macet Total Imbas Kebakaran di Terminal Kontainer Cilincing

Megapolitan
Nasib Tukang Tambal Ban yang Diduga Tebar Ranjau, Digeruduk Ojol lalu Diusir Warga

Nasib Tukang Tambal Ban yang Diduga Tebar Ranjau, Digeruduk Ojol lalu Diusir Warga

Megapolitan
Wacana Heru Budi Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket yang Ditertibkan, Mungkinkah Terwujud?

Wacana Heru Budi Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket yang Ditertibkan, Mungkinkah Terwujud?

Megapolitan
Bawaslu DKI Mulai Rekrut Anggota Panwascam untuk Pilkada DKI 2024

Bawaslu DKI Mulai Rekrut Anggota Panwascam untuk Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Menggantungkan Hidup dari Recehan Pengunjung Minimarket...

Menggantungkan Hidup dari Recehan Pengunjung Minimarket...

Megapolitan
Membaca Kans Ahok Maju Pilkada 2024 hingga Dianggap Patut Diperhitungkan Lawan

Membaca Kans Ahok Maju Pilkada 2024 hingga Dianggap Patut Diperhitungkan Lawan

Megapolitan
PDI-P Usung Sekda Supian Suri Jadi Bakal Calon Wali Kota Depok

PDI-P Usung Sekda Supian Suri Jadi Bakal Calon Wali Kota Depok

Megapolitan
Antisipasi Kebakaran Meluas, Wali Kota Jaksel Imbau Warga Punya APAR di Rumah

Antisipasi Kebakaran Meluas, Wali Kota Jaksel Imbau Warga Punya APAR di Rumah

Megapolitan
Warga Temukan Granat Aktif Tertutup Coran Semen di Area Pemancingan Dekat Ancol

Warga Temukan Granat Aktif Tertutup Coran Semen di Area Pemancingan Dekat Ancol

Megapolitan
Truk Trailer Tabrak Pengendara Motor di Koja, Korban Terluka di Paha

Truk Trailer Tabrak Pengendara Motor di Koja, Korban Terluka di Paha

Megapolitan
Tak Ada Bukti dan Korban, Tukang Tambal Ban yang Digeruduk Ojol Tak Diusut Polisi

Tak Ada Bukti dan Korban, Tukang Tambal Ban yang Digeruduk Ojol Tak Diusut Polisi

Megapolitan
Atasi Masalah Sampah, Pemkot Jaksel Bakal Bangun TPS 3R di Lokbin Pasar Minggu

Atasi Masalah Sampah, Pemkot Jaksel Bakal Bangun TPS 3R di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com