Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pria "Bertelur": Saya Mau Diperiksa, Saya Mau Sembuh

Kompas.com - 07/11/2014, 12:01 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Utara Bambang Suheri menjenguk Sinin alias Kong Naim (62), seorang pria yang mengaku "bertelur", di rumahnya di Jalan Tanjung Wangi, Penjaringan, Jakarta Utara, Jumat (7/11/2014).

Bambang yang didampingi sejumlah stafnya langsung menemui Kong Naim yang saat itu sedang berada di pos dekat rumahnya. Kong Naim yang mengenakan kemeja cokelat dan topi terlihat masih lemas. Duduknya pun terlihat sedikit membungkuk saat ditemui oleh Bambang.

"Ya pertama memang kita kaget juga, di kalangan dunia medis baru kali ini. Secara medis, tidak mungkin, mustahil," tutur Bambang.

Bambang pun langsung meminta izin memeriksa kondisi tubuh Kong Naim. Di tengah-tengah warga yang mengerumuni, Kong Naim membuka kemejanya dan memperlihatkan punggungnya. Kondisi punggung Kong Naim tampak normal.

"Punggungnya biasa saja. Padahal, kata dia (Kong Naim), telurnya dari punggung turun dan keluar di lubang anus," ujar Bambang.

Kemudian Bambang pun langsung menawarkan agar Kong Naim beserta telurnya diperiksa di laboratorium di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja.

"Saya mau (diperiksa), saya mau sembuh, enggak mau sakit terus," kata Kong Naim.

Kong Naim pun bersama Bambang dan staf Sudin Kesehatan Jakarta Utara langsung membawa Kong Naim. Bersama dengan Kong Naim, dibawa juga dua butir "telur". Sebuah "telur" yang dikatakan Kong Naim belum lama keluar, dan "telur" yang sudah lama disimpan dia.

"Kita bawa juga dengan dokter-dokter spesialis yang melihat itu. Pasti ada penjelasan secara ilmiah," pungkas Bambang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com