Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pameran Senjata, Bukan untuk Ajarkan Peperangan

Kompas.com - 10/11/2014, 04:15 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang laki-laki penjaga stan Beretta sigap mengingatkan pengunjung di pameran Indo Defence Expo 2014, Sabtu (8/11). ”Sorry, don’t take picture of kids holding gun. That’s not a good thing,” katanya. Pengunjung itu diperingatkan karena hendak memotret anak balitanya bergaya memegang senapan laras panjang di depan stan Beretta.

Beretta menjadi salah satu produsen yang memamerkan produknya di pameran pertahanan Indo Defence Expo yang berlangsung di kompleks Jakarta International Expo, Kemayoran, Jakarta Pusat. ”Isu serdadu anak-anak bagi sebagian negara menjadi isu sensitif. Jadi, mau foto anak-anak pegang senjata tidak boleh,” kata Ikbal (40), salah seorang pengunjung.

Pameran yang diselenggarakan Kementerian Pertahanan itu berlangsung dari tanggal 5 November dan berakhir Sabtu kemarin. Di hari terakhirnya, pameran ini baru terbuka bagi publik. Sebelumnya, pameran perlengkapan militer dua tahunan itu hanya menerima pengunjung tertentu, khususnya kalangan militer dan pemerintahan.

Memanfaatkan waktu yang hanya satu hari, ribuan warga pun berkunjung ke ajang pameran tersebut. Mereka senang melihat-lihat dan memegang berbagai produk senjata serta perlengkapan militer canggih yang dipajang. Tua dan muda terlihat sangat antusias.

Penjaga stan yang pada hari-hari sebelumnya hanya melayani pertanyaan atau keingintahuan pengunjung dari kalangan tertentu kini harus lebih sibuk melayani pengunjung. Mereka juga terus waspada menghadapi perilaku pengunjung.

Tidak semua stan menerapkan peraturan ketat seperti Beretta. Di stan milik Concern  Kalashnikov, produsen senjata asal Rusia, misalnya, pengunjung bebas berfoto dengan senapan yang dipajang. Tidak ada yang melarang saat orangtua dan anak-anak penuh dengan rasa ingin tahu menjajal rasanya memegang senjata api yang selama ini hanya bisa dilihat di film-film. Tak lupa acara selfie alias memotret diri sendiri atau bersama teman dan anak yang bergaya dengan senjata api pun marak dilakukan pengunjung.

Produk dalam negeri

Produsen senjata dan perlengkapan militer dari dalam dan luar negeri yang menjadi peserta pameran memajang produk terkini mereka.

Data penyelenggara, lebih dari 600 perusahaan dari 47 negara, seperti Indonesia, Amerika Serikat, Jerman, Perancis, Korea Selatan, Rusia, Turki, dan beberapa negara tetangga Indonesia, ikut serta dalam pameran ini.

Dari Indonesia, PT Pindad memamerkan kendaraan tempur, seperti panser. Panser Anoa produk Pindad menjadi salah satu kendaraan yang banyak menarik minat pengunjung.

Produk dalam negeri memang tak kalah bersaing dari sisi kualitas dan penampilan fisik. ”Perahu yang bullet proof ini buatan dalam negeri dan sudah dipakai Kopassus di Cijantung,” kata Temmy Setiawan yang menjaga stan PT BAY Industrial Indonesia.

Perusahaan yang berlokasi di Ciujung, Serang, Banten, ini memproduksi perahu-perahu karet untuk patroli. ”Sudah diuji coba, karetnya bisa menahan tembakan sehingga tidak bocor,” tambah Temmy.

Beberapa produsen yang selama ini terkenal sebagai pembuat perlengkapan militer andal, seperti BAE, Boeing, SAAB, dan Sukhoi, turut menampilkan berbagai informasi tentang produk mereka di Indo Defence kali ini. Sementara industri pertahanan Rusia, Korea Selatan, dan Turki menempati stan paling luas dan tampil cukup mencolok selama pameran berlangsung.

Di stan Korea Selatan, di antaranya, dipamerkan model pesawat IFX/KFX. Pesawat tempur generasi terbaru ini adalah hasil kerja sama pihak Indonesia dan Korea Selatan. Ditargetkan pesawat yang akan menggantikan pesawat tua milik kedua negara itu akan beroperasi pada pertengahan 2020.

Salurkan hobi

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Megapolitan
Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com