Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok Resmikan Lima Pasar Rakyat Tahun Depan

Kompas.com - 26/11/2014, 16:33 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — PD Pasar Jaya dan PT Wijaya Karya (Wika) sedang membangun lima pasar rakyat di Ibu Kota. Lima pasar rakyat itu rencananya selesai tahun 2015 mendatang dan diresmikan oleh Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.

Direktur Utama PD Pasar Jaya Djangga Lubis menjelaskan, lima pasar rakyat itu berada di Pasar Manggis, Kebon Bawang, Pesanggrahan, Nangka Bungur, dan Kampung Duri.

"Pasar Manggis, pedagangnya sudah direlokasi masuk ke pasar itu dan tinggal diresmikan oleh Pak Gubernur Januari. Empat pasar lainnya bakal selesai dibangun pada April. Itu penegasan dari Pak Ahok (Basuki)," kata Djangga, di Balaikota, Rabu (26/11/2014).

Adapun komponen yang membedakan pasar rakyat dan pasar biasa lainnya adalah konsepnya. Pasar rakyat mengusung konsep lingkungan. Para pedagang di sana juga tidak perlu membayar kios dan sewa bangunan alias gratis.

Pedagang hanya ditarik untuk membayar biaya pengelolaan pasar (BPP), seperti retribusi keamanan, kebersihan, listrik, dan operasional. Selain itu, para pedagang juga tidak diberi hak pakai selama 20 tahun, tetapi dengan sistem pinjam pakai dan tidak bisa dipindahtangankan.

Jika aturan itu dilanggar, pedagang lain akan masuk dan berdagang di sana. Lima pasar rakyat itu juga tidak jauh berbeda dengan pasar lainnya. Pasar itu bukanlah pasar tematik. Para pedagang di sana menjual barang basah (makanan, sayur-mayur, buah-buahan), kelontong, dan garmen.

"Biaya pembangunan lima pasar rakyat ini Rp 50 miliar oleh pihak ketiga, Wika, sebagai kompensasinya. Pelaksananya juga Wika," kata Djangga.

Progres

Menurut Djangga, pembangunan konstruksi Pasar Manggis sudah jadi. Para pedagang pun telah berdagang dan pindah ke sana. Saat ini, para pedagang sedang melakukan fitting out dan membuat dekorasi di kios mereka.

Sementara itu, Pasar Nangka Bungur dan Kebon Bawang masih dalam proses pembangunan fondasi, sedangkan Pasar Pesanggrahan masih dalam tahap pembangunan pasar lantai dua.

"Pembangunan yang belum itu di Pasar Kampung Duri karena ada perubahan desain pembangunan jalan. Kami sudah berkoordinasi dengan Dinas Pengawasan dan Penertiban Bangunan atas pembangunan jalan itu. Jadi, saat Dinas Pekerjaan Umum membangun jalan, lapak PKL di sana dibongkar dan kami pindahkan ke pasar semipermanen terlebih dahulu. Ada banyak pasar juga di sana," kata Djangga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Diisukan Bakal Dipindah ke Nusakambangan, Pegi Perong Tiap Malam Menangis

Diisukan Bakal Dipindah ke Nusakambangan, Pegi Perong Tiap Malam Menangis

Megapolitan
Juru Parkir Liar di JIS Bikin Resah Masyarakat, Polisi Siap Menindak

Juru Parkir Liar di JIS Bikin Resah Masyarakat, Polisi Siap Menindak

Megapolitan
Pegi Perong Bakal Ajukan Praperadilan Atas Penetapannya sebagai Tersangka di Kasus Vina Cirebon

Pegi Perong Bakal Ajukan Praperadilan Atas Penetapannya sebagai Tersangka di Kasus Vina Cirebon

Megapolitan
Viral Tukang Ayam Goreng di Jakbar Diperas dengan Modus Tukar Uang Receh, Polisi Cek TKP

Viral Tukang Ayam Goreng di Jakbar Diperas dengan Modus Tukar Uang Receh, Polisi Cek TKP

Megapolitan
Peremajaan IPA Buaran Berlangsung, Pelanggan Diimbau Tampung Air untuk Antisipasi

Peremajaan IPA Buaran Berlangsung, Pelanggan Diimbau Tampung Air untuk Antisipasi

Megapolitan
Jaksel Peringkat Ke-2 Kota dengan SDM Paling Maju, Wali Kota: Ini Keberhasilan Warga

Jaksel Peringkat Ke-2 Kota dengan SDM Paling Maju, Wali Kota: Ini Keberhasilan Warga

Megapolitan
Gara-gara Mayat Dalam Toren, Sutrisno Tak Bisa Tidur 2 Hari dan Kini Mengungsi di Rumah Mertua

Gara-gara Mayat Dalam Toren, Sutrisno Tak Bisa Tidur 2 Hari dan Kini Mengungsi di Rumah Mertua

Megapolitan
Imbas Penemuan Mayat Dalam Toren, Keluarga Sutrisno Langsung Ganti Pipa dan Bak Mandi

Imbas Penemuan Mayat Dalam Toren, Keluarga Sutrisno Langsung Ganti Pipa dan Bak Mandi

Megapolitan
3 Pemuda di Jakut Curi Spion Mobil Fortuner dan Land Cruiser, Nekat Masuk Halaman Rumah Warga

3 Pemuda di Jakut Curi Spion Mobil Fortuner dan Land Cruiser, Nekat Masuk Halaman Rumah Warga

Megapolitan
Seorang Wanita Kecopetan di Bus Transjakarta Arah Palmerah, Ponsel Senilai Rp 19 Juta Raib

Seorang Wanita Kecopetan di Bus Transjakarta Arah Palmerah, Ponsel Senilai Rp 19 Juta Raib

Megapolitan
3 Pemuda Maling Spion Mobil di 9 Titik Jakut, Hasilnya untuk Kebutuhan Harian dan Narkoba

3 Pemuda Maling Spion Mobil di 9 Titik Jakut, Hasilnya untuk Kebutuhan Harian dan Narkoba

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Tiga Pencuri Spion Mobil di Jakarta Utara Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Tiga Pencuri Spion Mobil di Jakarta Utara Ditembak Polisi

Megapolitan
Terungkapnya Bisnis Video Porno Anak di Telegram: Pelaku Jual Ribuan Konten dan Untung Ratusan Juta Rupiah

Terungkapnya Bisnis Video Porno Anak di Telegram: Pelaku Jual Ribuan Konten dan Untung Ratusan Juta Rupiah

Megapolitan
Rugi Hampir Rp 3 Miliar karena Dugaan Penipuan, Pria di Jaktim Kehilangan Rumah dan Kendaraan

Rugi Hampir Rp 3 Miliar karena Dugaan Penipuan, Pria di Jaktim Kehilangan Rumah dan Kendaraan

Megapolitan
Geramnya Ketua RW di Cilincing, Usir Paksa 'Debt Collector' yang Berkali-kali 'Mangkal' di Wilayahnya

Geramnya Ketua RW di Cilincing, Usir Paksa "Debt Collector" yang Berkali-kali "Mangkal" di Wilayahnya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com