Setelah itu tinggal saya, pelaku, dan petugas kepolisian berwenang di ruangan.
Terima kasih kepada para petugas berwenang atas kerja samanya. Kami mengapresiasi apa yang telah Anda lakukan. Kami berharap, pelanggaran seperti ini bisa ditindak tegas.
Pelajaran untuk kami dari sini: Jangan pernah takut! Kalau sudah menyangkut kepentingan umum. Setiap pelanggaran harus diingatkan. Memang ada risiko, tetapi bisa kita hadapi bersama-sama. Jangan sampai karena didiamkan jadi merajalela. Mendiamkan bisa jadi merestui dan akan menular makin banyak.
Jangan takut, Nak!
Takutlah hanya kepada Allah.
Terima kasih cintaku Iput Sitifitriyah yang sudah mendampingi dengan "cadas" di peristiwa ini."
Begitulah. Nurani Goklas yang lurus telah membuatnya kuat dan berani menghadapi penindasan itu. Goklas seperti juga Ernesto Guevara, dia mungkin berkata, "Jika hati Anda tergetar melihat penindasan, maka lawanlah sebab diam adalah bentuk pengkhianatan."
Pagi ini Goklas telah mengajari kita sebuah keberanian yang tulus, keberanian yang dikerjakan secara diam-diam dan penuh ketenangan. Ah, saya kira Goklas tahu bahwa Allah adalah teman keheningan. Seperti halnya alam—pohon, bunga, rumputan, yang tumbuh dalam diam—seperti bintang-bintang, bulan dan matahari, yang juga bergerak dalam diam. Dalam keheningan itulah Goklas telah menyentuh jiwa kita semua.
@JodhiY
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.