Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Momen Kemesraan Hashim-Ahok di Balaikota

Kompas.com - 10/12/2014, 14:50 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

 

JAKARTA, KOMPAS.com - Ada pemandangan menarik saat Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama bertemu dengan Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Hashim Djojohadikusumo. Dua orang yang pernah saling lempar argumen di media pasca keputusan Basuki keluar Gerindra ini terlihat mesra dan akrab. Tidak ada raut muka serius dan menyimpan masalah di antara keduanya. Keakraban itu terlihat saat Basuki menyusul Hashim dan menemaninya mengikuti sesi wawancara bersama awak media.
 
Awalnya, sesi wawancara hanya dilakukan oleh Hashim. Namun, lima menit kemudian, Basuki yang saat itu mengenakan batik berwarna kuning keluar dari ruangannya menghampiri Hashim. Kedatangan Basuki itu sempat membuat Hashim terkejut.

Spontan, Hashim tertawa dan langsung menepuk pundak Basuki dan memberi tempat di sampingnya untuk menjawab berbagai pertanyaan awak media. Keakraban ini untuk menjawab berbagai isu yang menyebutkan kalau hubungan keduanya renggang karena Basuki keluar dari keanggotaan partai besutan Prabowo Subianto tersebut. 

 
"Kita masih makan malam bareng kok. Ini bukan pertemuan pertama (setelah mundur dari Gerindra)," kata Basuki mengklarifikasi hubungannya dengan Hashim, di Balaikota, Rabu (10/12/2014). 
 
Momen keakraban terus berlanjut hingga sesi wawancara selesai. Selama Basuki menjawab pertanyaan awak media, mata Hashim pun tak hentinya menatap mantan kader Partai Gerindra itu. Keduanya saling melontarkan pujian satu sama lain. Hashim memuji sikap Basuki yang dengan bijaksana menerima pengunduran dirinya dan komitmennya untuk merevitalisasi Taman Margasatwa Ragunan (TMR).

Sementara itu, Basuki memuji Hashim yang melakukan perubahan signifikan bagi TMR. "Beliau sudah kasih tahu saya dokter hewan mana saja yang baik dan PNS di dalam (Ragunan) mana saja yang kerjanya baik," kata Basuki.

Ia pun berjanji untuk mencari Dewan Pengawas TMR berdasar rekomendasi yang diberikan Hashim. Seusai melakukan wawancara, keduanya pun saling bersalaman. "Iya, hati-hati Pak Hashim," kata Basuki kepada Hashim mengakhiri perjumpaannya. 


 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Lihat Live Tracking Bus Transjakarta di Google Maps

Cara Lihat Live Tracking Bus Transjakarta di Google Maps

Megapolitan
Larangan 'Study Tour' ke Luar Kota Berisiko Tinggi, Tuai Pro Kontra Orangtua Murid

Larangan "Study Tour" ke Luar Kota Berisiko Tinggi, Tuai Pro Kontra Orangtua Murid

Megapolitan
Dalam 5 Bulan, Polisi Sita 49,8 Kg Sabu dari 12 Tersangka

Dalam 5 Bulan, Polisi Sita 49,8 Kg Sabu dari 12 Tersangka

Megapolitan
Casis Bintara Jadi Korban Begal di Kebon Jeruk, Jari Kelingkingnya Nyaris Putus

Casis Bintara Jadi Korban Begal di Kebon Jeruk, Jari Kelingkingnya Nyaris Putus

Megapolitan
Keluarga Korban Kecelakaan Siswa SMK Lingga Kencana Berencana Bawa Kasus Donasi Palsu ke Polisi

Keluarga Korban Kecelakaan Siswa SMK Lingga Kencana Berencana Bawa Kasus Donasi Palsu ke Polisi

Megapolitan
Gagal Tes dan Terluka karena Begal, Casis Bintara Ini Tes Ulang Tahun Depan

Gagal Tes dan Terluka karena Begal, Casis Bintara Ini Tes Ulang Tahun Depan

Megapolitan
Indra Mau Tak Mau Jadi Jukir Liar, Tak Tamat SMP dan Pernah Tertipu Lowongan Kerja

Indra Mau Tak Mau Jadi Jukir Liar, Tak Tamat SMP dan Pernah Tertipu Lowongan Kerja

Megapolitan
Casis Bintara Dibegal Saat Berangkat Psikotes, Sempat Duel hingga Dibacok di Tangan dan Kaki

Casis Bintara Dibegal Saat Berangkat Psikotes, Sempat Duel hingga Dibacok di Tangan dan Kaki

Megapolitan
Potensi Konflik Horizontal di Pilkada Bogor, Bawaslu: Kerawanan Lebih Tinggi dari Pemilu

Potensi Konflik Horizontal di Pilkada Bogor, Bawaslu: Kerawanan Lebih Tinggi dari Pemilu

Megapolitan
Polisi Masih Selidiki Penyebab Kematian Pria di Kali Sodong Pulogadung

Polisi Masih Selidiki Penyebab Kematian Pria di Kali Sodong Pulogadung

Megapolitan
Ladang Uang di Persimpangan Cakung-Cilincing, Dinikmati 'Pak Ogah' hingga Oknum Polisi

Ladang Uang di Persimpangan Cakung-Cilincing, Dinikmati "Pak Ogah" hingga Oknum Polisi

Megapolitan
Jelang Pilkada, Bawaslu Kota Bogor Imbau ASN Jaga Netralitas

Jelang Pilkada, Bawaslu Kota Bogor Imbau ASN Jaga Netralitas

Megapolitan
Ada Donasi Palsu Korban Kecelakaan Siswa SMK Lingga Kencana, Keluarga: Kayaknya Orang 'Random'

Ada Donasi Palsu Korban Kecelakaan Siswa SMK Lingga Kencana, Keluarga: Kayaknya Orang "Random"

Megapolitan
Serba-serbi Penertiban Jukir Minimarket, Ada yang Mengaku Ojol hingga Pakai Seragam Dishub

Serba-serbi Penertiban Jukir Minimarket, Ada yang Mengaku Ojol hingga Pakai Seragam Dishub

Megapolitan
Dharma Pongrekun Melaju, Sudirman Said hingga Poempida Batal Ikut Pilkada DKI Jalur Independen

Dharma Pongrekun Melaju, Sudirman Said hingga Poempida Batal Ikut Pilkada DKI Jalur Independen

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com