”Lahan itu memang belum bersertifikat. Beberapa tahun lalu kami sudah mengajukan permohonan sertifikat, tetapi tidak disetujui pemerintah,” katanya.
Menurut Andi, warga menuntut ganti rugi karena sudah tinggal di Stadion Lebak Bulus selama 20 tahun atau lebih.
Pengalihan lalu lintas
Direktur Utama PT MRT Dono Boestami menjelaskan, saat ini pihaknya sedang melaksanakan pembangunan stasiun-stasiun MRT yang berada di tengah Jalan Lebak Bulus Raya dan Jalan Fatmawati. Pembangunan depo MRT sendiri mulai dilaksanakan setelah seluruh bangunan Stadion dan Terminal Lebak Bulus selesai dirobohkan.
Berdasarkan pantauan Kompas, sebagian bangunan di Terminal Lebak Bulus sudah dirobohkan. Kondisi terminal yang sudah tidak kondusif membuat para penjual tiket membuat bangunan semipermanen di pinggir Jalan Pondok Pinang Raya. Sementara itu, para penumpang terpaksa menunggu bus di bawah terik matahari.
Kondisi itu membuat angkutan umum berhenti di sembarang tempat sehingga menyebabkan kemacetan.
Dono menjelaskan, untuk mengatasi kemacetan, pihaknya membutuhkan lahan di sekitar Stadion dan Terminal Lebak Bulus yang saat ini ditempati warga. Pembongkaran rumah dan kios liar di kompleks stadion yang kemarin dilaksanakan, kata Dono, salah satu tujuannya untuk menyediakan lahan guna pengalihan lalu lintas.
”Kami sudah membangun halte sementara untuk bus transjakarta di Pasar Jumat. Kami membutuhkan lahan-lahan lain untuk pengalihan lalu lintas agar jalur di sekitar proyek pembangunan tidak padat,” katanya.
Menurut Dono, sambil menunggu seluruh bangunan Stadion dan Terminal Lebak Bulus dirobohkan, pihaknya fokus membangun stasiun dan jalan layang.
Dono menjelaskan, pembangunan MRT tahap I dilaksanakan dengan rute Lebak Bulus-Bundaran Hotel Indonesia dengan depo kereta MRT berada di Lebak Bulus. Sementara pembangunan MRT tahap II dilaksanakan di rute Bundaran Hotel Indonesia-Kampung Bandan dengan depo MRT di Kampung Bandan.
Menurut Dono, seluruh pembangunan proyek MRT harus selesai sebelum gerbong kereta MRT datang. Pada tahun 2017 akan datang 96 gerbong MRT atau 16 rangkaian kereta. (DNA)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.