Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembangunan MRT Berlanjut

Kompas.com - 30/12/2014, 22:49 WIB

”Lahan itu memang belum bersertifikat. Beberapa tahun lalu kami sudah mengajukan permohonan sertifikat, tetapi tidak disetujui pemerintah,” katanya.

Menurut Andi, warga menuntut ganti rugi karena sudah tinggal di Stadion Lebak Bulus selama 20 tahun atau lebih.

Pengalihan lalu lintas

Direktur Utama PT MRT Dono Boestami menjelaskan, saat ini pihaknya sedang melaksanakan pembangunan stasiun-stasiun MRT yang berada di tengah Jalan Lebak Bulus Raya dan Jalan Fatmawati. Pembangunan depo MRT sendiri mulai dilaksanakan setelah seluruh bangunan Stadion dan Terminal Lebak Bulus selesai dirobohkan.

Berdasarkan pantauan Kompas, sebagian bangunan di Terminal Lebak Bulus sudah dirobohkan. Kondisi terminal yang sudah tidak kondusif membuat para penjual tiket membuat bangunan semipermanen di pinggir Jalan Pondok Pinang Raya. Sementara itu, para penumpang terpaksa menunggu bus di bawah terik matahari.

Kondisi itu membuat angkutan umum berhenti di sembarang tempat sehingga menyebabkan kemacetan.

Dono menjelaskan, untuk mengatasi kemacetan, pihaknya membutuhkan lahan di sekitar Stadion dan Terminal Lebak Bulus yang saat ini ditempati warga. Pembongkaran rumah dan kios liar di kompleks stadion yang kemarin dilaksanakan, kata Dono, salah satu tujuannya untuk menyediakan lahan guna pengalihan lalu lintas.

”Kami sudah membangun halte sementara untuk bus transjakarta di Pasar Jumat. Kami membutuhkan lahan-lahan lain untuk pengalihan lalu lintas agar jalur di sekitar proyek pembangunan tidak padat,” katanya.

Menurut Dono, sambil menunggu seluruh bangunan Stadion dan Terminal Lebak Bulus dirobohkan, pihaknya fokus membangun stasiun dan jalan layang.

Dono menjelaskan, pembangunan MRT tahap I dilaksanakan dengan rute Lebak Bulus-Bundaran Hotel Indonesia dengan depo kereta MRT berada di Lebak Bulus. Sementara pembangunan MRT tahap II dilaksanakan di rute Bundaran Hotel Indonesia-Kampung Bandan dengan depo MRT di Kampung Bandan.

Menurut Dono, seluruh pembangunan proyek MRT harus selesai sebelum gerbong kereta MRT datang. Pada tahun 2017 akan datang 96 gerbong MRT atau 16 rangkaian kereta. (DNA)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com