"(Kalau) harga premium turun, nanti gaji juga turun?" ujar Jihad (31), salah seorang pengendara motor di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) 3410301 di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (31/12/2014).
Meski begitu, pria yang bekerja sebagai kurir itu mengaku senang bila harga premium turun. Pasalnya, dengan harga baru, pengeluarannya untuk bahan bakar dapat berkurang.
"Asal gaji enggak turun, saya senang-senang saja harga bensin turun," ujar pengendara motor Honda Supra berwarna hitam ini.
Aji (29), pengendara Yamaha Mio putih, mengatakan, penurunan harga premium tidak berpengaruh baginya. Sebab, sudah lama ia beralih menggunakan pertamax. "Bagaimana sih harganya kok naik turun begitu? Ya tetapi saya setuju saja sih, mungkin harga-harga sembako bisa turun juga," ujar pria berkumis ini.
Menurut Ray (33), pengendara Honda City hitam, harga premium yang turun tidak berpengaruh banyak, apalagi bila premium nantinya akan ditiadakan. "Nanti kan premium sudah enggak ada, jadi mending harga pertamax saja yang turun, he-he-he," ujarnya.
Sulaiman (57), salah satu petugas di SPBU tersebut, mengatakan, kebanyakan masyarakat masih belum tahu rencana penurunan harga premium dari Rp 8.500 menjadi Rp 7.600. Namun, ia mengakui, SPBU hari itu cukup sepi. "Ya ini dilihat saja, sepi kan? Ya tetapi bisa jadi ini karena orang-orang kantoran pada cuti jelang Tahun Baru, jadi enggak pada isi bensin di sini," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.