Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pejabat DKI yang Masuk TGUPP Dapat Tunjangan Rp 24-28 Juta

Kompas.com - 03/01/2015, 16:18 WIB
Alsadad Rudi

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Pelantikan 4.800 pejabat DKI Jakarta di Lapangan Monas pada Jumat (2/1/2014) kemarin menandai perombakan pejabat yang dilakukan Gubernur DKI Jakarta Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama di tingkat eselon II, III, IV. Ada yang dirotasi ke posisi lain, dipromosikan naik ke jabatan yang lebih tinggi, namun ada juga yang dicopot dan tidak diberi jabatan pengganti.

Salah satu pejabat yang dicopot, yakni mantan Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) I Made Karmayoga. Dia mengatakan, pejabat yang mengalami pencopotan jabatan akan distafkan atau dimasukkan ke dalam Tim Gubernur Untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP). Menurut Made, terdapat perbedaan antara pejabat yang distafkan dengan yang dimasukan ke TGUPP.

"Kalau di TGUPP masih mendapatkan tunjangan karena masih memberikan peran. TGUPP kan masih bisa memberikan saran, kritik, dan memonitor Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD)," kata Made saat dihubungi, Sabtu (3/1/2015).

Made merupakan salah satu pejabat yang masuk ke TGUPP. Menurut dia, tunjangan pejabat yang menjadi anggota TGUPP masih sebanding dengan pejabat eselon II yang mengepalai SKPD. Jumlahnya berkisar antara Rp 24-28 Juta.

Sementara untuk pejabat yang distafkan, kata dia, tidak mendapatkan tunjangan apapun, baik tunjangan jabatan, tunjangan transportasi, ataupun tunjangan eselon. Mereka hanya mendapatkan gaji sesuai dengan masa kerja dan tunjangan staf sebesar Rp 3,5 juta.

"Untuk tunjangan (anggota TGUPP dan Kepala SKPD) sekitar Rp 24 juta-28 juta. Kalau sudah jadi staf tunjangan lain-lainnya sudah tidak mendapatkan. Seperti karyawan biasa dan tunjangan jabatan tidak ada," ucap Made.

TGUPP adalah unit yang dibentuk saat era kepemimpinan Gubernur Joko Widodo saat perombakan pejabat eselon II pada sekitar Februari 2014. Berdasarkan data resmi dari BKD, setelah pelantikan pejabat pada Jumat kemarin, TGUPP kedatangan tiga anggota baru. Selain Made, dua anggota lainnya adalah Asisten Sekda Bidang Perekonomian Hasan Basri Saleh dan Asisten Sekda Bidang Pembangunan Wiriyatmoko. (Ralat berita sebelumnya: mantan Kepala Dinas Perhubungan Muhammad Akbar tidak termasuk pejabat dicopot yang masuk TGUPP).

Sementara untuk pejabat yang distafkan adalah mantan Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Muhammad Akbar, mantan Kepala Dinas Pelayanan Pajak Iwan Setiawandi, mantan Kepala Dinas Perumahan dan Gedung Pemda DKI Yonathan Pasodung, dan mantan Kepala Dinas Perizinan dan Penertiban Bangunan I Putu Ngurah Indiana.

Sedangkan pejabat yang mengalami rotasi adalah mantan Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Purba Hutapea yang kini menjadi Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan; mantan Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Arie Budhiman yang kini menjadi Kepala Dinas Pendidikan; mantan Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi Agus Bambang Setyowidodo yang kini menjadi Kepala Dinas Pelayanan Pajak; mantan Kepala Dinas Pendidikan Lasro Marbun yang kini menjadi Kepala Inspektoat; Mantan Kepala Dinas Kesehatan Dien Emmawati yang kini menjadi Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan, dan Keluarga Berencana; mantan Kepala Dinas Olahraga dan Pemuda Ratiyono yang kini menjadi Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik; serta mantan Kepala Dinas Tata Ruang Gamal Sinurat yang kini menjadi Kepala Badan Pengelola Lingkungan Hidup

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kaesang Pangarep dan Istrinya ke Tangerang, Nonton 'Baku Hantam Championship'

Kaesang Pangarep dan Istrinya ke Tangerang, Nonton "Baku Hantam Championship"

Megapolitan
Diisukan Bakal Dipindah ke Nusakambangan, Pegi Perong Tiap Malam Menangis

Diisukan Bakal Dipindah ke Nusakambangan, Pegi Perong Tiap Malam Menangis

Megapolitan
Juru Parkir Liar di JIS Bikin Resah Masyarakat, Polisi Siap Menindak

Juru Parkir Liar di JIS Bikin Resah Masyarakat, Polisi Siap Menindak

Megapolitan
Pegi Perong Bakal Ajukan Praperadilan Atas Penetapannya sebagai Tersangka di Kasus Vina Cirebon

Pegi Perong Bakal Ajukan Praperadilan Atas Penetapannya sebagai Tersangka di Kasus Vina Cirebon

Megapolitan
Viral Tukang Ayam Goreng di Jakbar Diperas dengan Modus Tukar Uang Receh, Polisi Cek TKP

Viral Tukang Ayam Goreng di Jakbar Diperas dengan Modus Tukar Uang Receh, Polisi Cek TKP

Megapolitan
Peremajaan IPA Buaran Berlangsung, Pelanggan Diimbau Tampung Air untuk Antisipasi

Peremajaan IPA Buaran Berlangsung, Pelanggan Diimbau Tampung Air untuk Antisipasi

Megapolitan
Jaksel Peringkat Ke-2 Kota dengan SDM Paling Maju, Wali Kota: Ini Keberhasilan Warga

Jaksel Peringkat Ke-2 Kota dengan SDM Paling Maju, Wali Kota: Ini Keberhasilan Warga

Megapolitan
Gara-gara Mayat Dalam Toren, Sutrisno Tak Bisa Tidur 2 Hari dan Kini Mengungsi di Rumah Mertua

Gara-gara Mayat Dalam Toren, Sutrisno Tak Bisa Tidur 2 Hari dan Kini Mengungsi di Rumah Mertua

Megapolitan
Imbas Penemuan Mayat Dalam Toren, Keluarga Sutrisno Langsung Ganti Pipa dan Bak Mandi

Imbas Penemuan Mayat Dalam Toren, Keluarga Sutrisno Langsung Ganti Pipa dan Bak Mandi

Megapolitan
3 Pemuda di Jakut Curi Spion Mobil Fortuner dan Land Cruiser, Nekat Masuk Halaman Rumah Warga

3 Pemuda di Jakut Curi Spion Mobil Fortuner dan Land Cruiser, Nekat Masuk Halaman Rumah Warga

Megapolitan
Seorang Wanita Kecopetan di Bus Transjakarta Arah Palmerah, Ponsel Senilai Rp 19 Juta Raib

Seorang Wanita Kecopetan di Bus Transjakarta Arah Palmerah, Ponsel Senilai Rp 19 Juta Raib

Megapolitan
3 Pemuda Maling Spion Mobil di 9 Titik Jakut, Hasilnya untuk Kebutuhan Harian dan Narkoba

3 Pemuda Maling Spion Mobil di 9 Titik Jakut, Hasilnya untuk Kebutuhan Harian dan Narkoba

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Tiga Pencuri Spion Mobil di Jakarta Utara Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Tiga Pencuri Spion Mobil di Jakarta Utara Ditembak Polisi

Megapolitan
Terungkapnya Bisnis Video Porno Anak di Telegram: Pelaku Jual Ribuan Konten dan Untung Ratusan Juta Rupiah

Terungkapnya Bisnis Video Porno Anak di Telegram: Pelaku Jual Ribuan Konten dan Untung Ratusan Juta Rupiah

Megapolitan
Rugi Hampir Rp 3 Miliar karena Dugaan Penipuan, Pria di Jaktim Kehilangan Rumah dan Kendaraan

Rugi Hampir Rp 3 Miliar karena Dugaan Penipuan, Pria di Jaktim Kehilangan Rumah dan Kendaraan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com