Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Kebagian Jabatan, Mantan Pejabat DKI Jangan Melobi Djarot!

Kompas.com - 03/01/2015, 15:14 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) DKI Jakarta Agus Suradika berharap mantan pejabat yang tidak mendapatkan jabatan tidak melakukan lobi-lobi, terutama ke Wakil Gubernur Djarot Saiful Hidayat. Ia mengatakan, seluruh proses penunjukkan pejabat sudah melalui penilaian secara transparan.

"Kalaupun ada yang mendapatkan nilai sangat memuaskan, tapi tidak terpilih (mendapatkan jabatan), mungkin masih ada yang kurang dalam hal penilaian non-kuantitatif dari pimpinan," ucap Agus kepada Kompas.com, Sabtu (3/1/2015).

Tak hanya itu, Agus juga mengingatkan bahwa Gubernur Ahok telah berjanji akan melakukan evaluasi setiap tiga bulan sekali. Sehingga kalaupun ada pejabat yang saat ini tidak mendapatkan jabatan, kemungkinan ia akan mendapatkannya pada tiga bulan mendatang. Dengan catatan, ada pejabat definitif yang tak mampu memenuhi target.

"Ibaratnya ini seperti main ular tangga. Kalaupun sekarang turun, nanti mungkin bisa naik lagi," ucap mantan Kepala Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah itu.

Agus sendiri mengaku tidak tahu terkait dengan pernyataan Ahok bahwa ada pejabat yang mendekati Djarot untuk meminta jabatan. "Saya belum tahu infonya, apalagi yang mencoba mengadu domba Pak Gubernur dan Pak Wagub," ujar Agus.

Sebagai informasi, beberapa hari lalu Ahok mengingatkan para pejabat di Pemprov DKI agar tidak mengadu domba antara dirinya dan Djarot. Menurut Ahok, Djarot selalu melaporkan pejabat mana saja yang selalu datang kepada dirinya. Mantan Wali Kota Blitar itu, kata Ahok, juga selalu melaporkan apa saja isi pembicaraan antara dirinya dan sang pejabat.

"Jangan coba-coba Bapak Ibu mengadu domba saya dengan Wakil Gubernur karena kami sangat dekat," kata Basuki saat memberi pengarahan kepada pejabat eselon II, Balai Agung, Balai Kota, Rabu (31/12/2014).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com