Manajer Komunikasi PT KCJ Eva Chairunisa mengatakan, pemberian warna dan gambar pada THB bertujuan untuk penyegaran, yakni agar kartu tersebut lebih enak dilihat.
Menurut Eva, PT KCJ tidak khawatir kartu tersebut akan diambil orang sebab biaya jaminannya sama seperti kartu THB yang putih polos, yakni sebesar Rp 5.000. [Baca: Pengguna KRL Diimbau Gunakan Tiket Berlangganan]
"Uang jaminannya sama seperti THB biasa. Jadi, kalaupun diambil, kan ada (uang) gantinya," kata Eva kepada Kompas.com, Senin (5/12/2014). Menurut Eva, besaran uang jaminan yang sama disebabkan kedua jenis kartu tersebut juga memililiki biaya produksi yang sama.
Hal itu berbeda dari kartu single trip yang pernah hilang secara massal akibat diambil penumpang pada sekitar pertengahan 2013, tepatnya saat masa awal penerapan tiket elektronik pada layanan KRL.
"Jadi, biaya produksi THB yang polos sama yang berwarna sama. Jadi, kalaupun (kartu) diambil, kami tidak akan rugi," ucap Eva.
Sebagai informasi, saat masa-masa awal penerapan KRL Commuter Line pada pertengahan 2013, terjadi "pencurian massal" oleh penumpang terhadap ratusan ribu kartu perjalanan tunggal yang kemudian menyebabkan PT KCJ mengalami kerugian hingga miliaran rupiah. [Baca: Ketidakdisiplinan Seharga Rp 4 Miliar Berujung Jaminan Rp 5.000]
Ketika itu, kartu single trip memang memiliki tampilan yang nyaris mirip kartu multi trip sehingga hal inilah yang kemungkinan menjadi penyebab warga ingin memilikinya.
Pasca-kejadian tersebut, PT KCJ mengubah kartu single trip ke THB yang tampilannya putih polos. Selain itu, diberlakukan pula peraturan jaminan sebesar Rp 5000. Uang jaminan dapat di-refund di stasiun kedatangan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.