Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok Gusar Promosi Luar Negeri Boroskan Anggaran, Disparbud DKI Ubah Haluan

Kompas.com - 10/01/2015, 16:32 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI bakal mengubah strategi baru promosi wisata di Ibu Kota. Strategi promosi wisata ini tidak lagi dengan mengirim pejabat dan kerap mengadakan pameran wisata ke luar negeri.

Apalagi sebelumnya Gubernur DKI Jakarta Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama gusar karena tingginya usulan anggaran yang diajukan Disparbud DKI dalam rancangan anggaran pendapatan dan belanja daerah (RAPBD) 2015 dan lebih banyak untuk alokasi promosi ke luar negeri. 

"Memang sebelumnya kami hanya fokus untuk mengirim delegasi kebudayaan ke luar negeri. Tetapi sekarang dicoba kegiatan promosi wisata itu dilakukan melalui media internet atau aktif di jejaring sosial media, itu tiga kali lebih efektif promosinya," kata Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta Purba Hutapea, saat ditemui di acara "Repainting Gedung Kesenian Jakarta", Pasar Baru, Jakarta Pusat, Sabtu (10/1/2015).  [Baca: Soal Pemangkasan Anggaran, Ini Jawaban Kepala Dinas Pariwisata DKI]

Dengan demikian, instansinya bakal memangkas anggaran pengiriman pejabat maupun delegasi ke luar negeri. Sebab, lanjut dia, promosi melalui internet, biayanya jauh lebih murah. Gubernur Basuki, lanjut dia, mengimbau padanya untuk lebih selektif dalam mengirim delegasi kebudayaan ke luar negeri.

Delegasi itu harus benar-benar membawa pesan promosi wisata ke Jakarta, bukan hanya sekadar untuk berjalan-jalan. [Baca: Meski Dilarang Ahok, Disparbud Tetap Promosi Wisata ke Filipina]

"Tiap SKPD (satuan kerja perangkat daerah) juga harus terintegrasi, tidak boleh jalan (ke luar negeri) sendiri-sendiri. Agar lebih hemat juga," kata mantan Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) DKI itu. 

Untuk menunjang promosi melalui internet dan media sosial itu, jajarannya bakal melakukan revitalisasi di beberapa objek wisata. Kendati demikian, Purba belum dapat menjelaskan secara detail objek wisata mana saja yang akan direvitalisasi dan berapa jumlah anggaran yang dialokasikan untuk pelaksanaan program itu.

Tahun ini, lanjut dia, Kementerian Pariwisata memberi bantuan sebanyak Rp 175 miliar kepada Disaparbud DKI untuk menunjang pariwisata Jakarta. "Anggaran itu menunjukkan ada sinergi antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Jangan lagi ada pengkotak-kotakan antar pemerintah," kata Purba.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rekomendasikan Nama Anies Jadi Cagub, PDI-P Jakarta Tunggu Keputusan DPP

Rekomendasikan Nama Anies Jadi Cagub, PDI-P Jakarta Tunggu Keputusan DPP

Megapolitan
Pelatih Renang di Bogor Cabuli Muridnya saat Orangtua Korban Tak Mengawasi

Pelatih Renang di Bogor Cabuli Muridnya saat Orangtua Korban Tak Mengawasi

Megapolitan
Gagal Foto Bareng Jokowi, Warga Bogor : Padahal Sudah Buat Poster Biar Dia Sadar

Gagal Foto Bareng Jokowi, Warga Bogor : Padahal Sudah Buat Poster Biar Dia Sadar

Megapolitan
Pasutri Polisi Aktif dan Pecatan Jadi Tersangka Penipuan Petani Subang Modus Seleksi Polwan

Pasutri Polisi Aktif dan Pecatan Jadi Tersangka Penipuan Petani Subang Modus Seleksi Polwan

Megapolitan
DPD PDI-P DKI Kirim Rekomendasi Nama Anies Baswedan ke DPP untuk Cagub Jakarta

DPD PDI-P DKI Kirim Rekomendasi Nama Anies Baswedan ke DPP untuk Cagub Jakarta

Megapolitan
Kakek di Depok Bantah Mencabuli Kedua Cucunya

Kakek di Depok Bantah Mencabuli Kedua Cucunya

Megapolitan
Polisi Pastikan Ria Ricis Belum Kirim Rp 300 Juta ke Pria yang Memerasnya

Polisi Pastikan Ria Ricis Belum Kirim Rp 300 Juta ke Pria yang Memerasnya

Megapolitan
Sudah Bikin Poster dari Rumah, Warga Bogor Kecewa Gagal Foto Bareng Jokowi

Sudah Bikin Poster dari Rumah, Warga Bogor Kecewa Gagal Foto Bareng Jokowi

Megapolitan
Hotman Paris Minta Jokowi Bentuk Tim Pencari Fakta yang Netral untuk Usut Kasus 'Vina Cirebon'

Hotman Paris Minta Jokowi Bentuk Tim Pencari Fakta yang Netral untuk Usut Kasus "Vina Cirebon"

Megapolitan
Pemeras Ria Ricis Dapat Foto dan Video Pribadi dengan Meretas Perangkat Elektronik

Pemeras Ria Ricis Dapat Foto dan Video Pribadi dengan Meretas Perangkat Elektronik

Megapolitan
Berkaca dari Pilpres 2024, Tak Boleh Ada Lagi Pelanggaran Kampanye Pilkada Jakarta di CFD

Berkaca dari Pilpres 2024, Tak Boleh Ada Lagi Pelanggaran Kampanye Pilkada Jakarta di CFD

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tenggelam di Kali Mookervart Cengkareng

Seorang Pria Tewas Tenggelam di Kali Mookervart Cengkareng

Megapolitan
Duka Joki Tong Setan Saat Atraksi: Jatuh Tertimpa Motor hingga Diledek Pengunjung

Duka Joki Tong Setan Saat Atraksi: Jatuh Tertimpa Motor hingga Diledek Pengunjung

Megapolitan
Kronologi Pemotor Tewas Tertancap Pagar di Kramatjati, Korban Terpeleset lalu Jatuh Saat Hendak Buang Air Kecil

Kronologi Pemotor Tewas Tertancap Pagar di Kramatjati, Korban Terpeleset lalu Jatuh Saat Hendak Buang Air Kecil

Megapolitan
Motif Pelaku Ancam dan Peras Ria Ricis Rp 300 Juta, Butuh Uang karena Penganggur

Motif Pelaku Ancam dan Peras Ria Ricis Rp 300 Juta, Butuh Uang karena Penganggur

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com