Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dijamin JK dan Sri Mulyani, tetapi Monorel Enggak Dibangun-bangun

Kompas.com - 12/01/2015, 14:23 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama tak habis pikir mengapa investor monorel Jakarta, PT Jakarta Monorail (JM), tidak bisa membangun monorel hingga saat ini. Padahal, lanjut dia, proyek monorel pernah mendapat suntikan dana dari pemerintah pusat. Saat itu, PT JM mendapat jaminan oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Menteri Keuangan Sri Mulyani. 

"Kalau kamu (PT JM) punya duit, kenapa enggak dari kemarin-kemarin monorel dibangun? Kan sudah dijamin, ditanggung uang dan propertinya sama Pak JK dan Bu Sri Mulyani, ditanggung biaya tiketnya juga enggak jalan juga, kan aneh," kata Basuki di Balaikota, Senin (12/1/2015). 

Basuki berencana ingin membatalkan proyek pembangunan monorel oleh PT JM. Hanya saja, menurut Basuki, PT JM mengancam akan menggugat Pemprov DKI ke Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI). Sebab penghentian kerjasama itu dilakukan secara sepihak. Padahal, lanjut dia, Pemprov DKI hanya bertugas mempersiapkan lahan saja. Sementara PT JM bertugas untuk membangun monorel.

"Soal PT JM ini, mesti diselesaikan setelah bertahun-tahun dia (PT JM) enggak bangun dan dikerjain, tapi minta properti terus sama DKI. DKI mau stop (proyek monorel) diancam mau digugat, kan lucu. Saya enggak mau bertahun-tahun diancam gugat, karena pemerintah kalau diancam swasta, (pemerintah) selalu kalah di pengadilan biasanya," kata Basuki. 

Oleh karena itu, pekan ini, dia berencana melayangkan surat kepada PT JM perihal dasar hukum pembangunan monorel di Jakarta. Basuki mengaku tidak ingin dipenjara hanya gara-gara membatalkan proyek pembangunan monorel.

"Makanya pekan ini, kami kirim surat ke mereka, mereka maunya apa. Kami pelajari dulu supaya dasar hukumnya jelas, jangan sampai kita dipenjara gara-gara nolak dia (PT JM) bikin monorel," ujar Basuki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kelabui Polisi, Pria yang Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang Sempat Cukur Rambut

Kelabui Polisi, Pria yang Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang Sempat Cukur Rambut

Megapolitan
Menanti Keberhasilan Pemprov DKI Atasi RTH Tubagus Angke dari Praktik Prostitusi

Menanti Keberhasilan Pemprov DKI Atasi RTH Tubagus Angke dari Praktik Prostitusi

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta Pastikan Beri Pelayanan Khusus bagi Calon Jemaah Haji Lansia

Asrama Haji Embarkasi Jakarta Pastikan Beri Pelayanan Khusus bagi Calon Jemaah Haji Lansia

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta Siapkan Gedung Setara Hotel Bintang 3 untuk Calon Jemaah

Asrama Haji Embarkasi Jakarta Siapkan Gedung Setara Hotel Bintang 3 untuk Calon Jemaah

Megapolitan
Polisi Selidiki Dugaan Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Saat Sedang Ibadah

Polisi Selidiki Dugaan Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Saat Sedang Ibadah

Megapolitan
Mahasiswa di Tangsel Diduga Dikeroyok Saat Beribadah, Korban Disebut Luka dan Trauma

Mahasiswa di Tangsel Diduga Dikeroyok Saat Beribadah, Korban Disebut Luka dan Trauma

Megapolitan
Kasus Kekerasan di STIP Terulang, Pengamat: Ada Sistem Pengawasan yang Lemah

Kasus Kekerasan di STIP Terulang, Pengamat: Ada Sistem Pengawasan yang Lemah

Megapolitan
Kasus Penganiayaan Putu Satria oleh Senior, STIP Masih Bungkam

Kasus Penganiayaan Putu Satria oleh Senior, STIP Masih Bungkam

Megapolitan
Beredar Video Sekelompok Mahasiswa di Tangsel yang Sedang Beribadah Diduga Dianiaya Warga

Beredar Video Sekelompok Mahasiswa di Tangsel yang Sedang Beribadah Diduga Dianiaya Warga

Megapolitan
Tegar Tertunduk Dalam Saat Dibawa Kembali ke TKP Pembunuhan Juniornya di STIP...

Tegar Tertunduk Dalam Saat Dibawa Kembali ke TKP Pembunuhan Juniornya di STIP...

Megapolitan
Rumah Warga di Bogor Tiba-tiba Ambruk Saat Penghuninya Sedang Nonton TV

Rumah Warga di Bogor Tiba-tiba Ambruk Saat Penghuninya Sedang Nonton TV

Megapolitan
Jadwal Pendaftaran PPDB Kota Bogor 2024 untuk SD dan SMP

Jadwal Pendaftaran PPDB Kota Bogor 2024 untuk SD dan SMP

Megapolitan
Sejumlah Warga Setujui Usulan Heru Budi Bangun 'Jogging Track' di RTH Tubagus Angke untuk Cegah Prostitusi

Sejumlah Warga Setujui Usulan Heru Budi Bangun "Jogging Track" di RTH Tubagus Angke untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Megapolitan
Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com