Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lurah Susan Diklaim Berhasil Pindahkan PKL di Jalan Cendana

Kompas.com - 22/01/2015, 14:59 WIB
Jessi Carina

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Pedagang kaki lima (PKL) yang berjualan di Jalan Cendana, Menteng, Kelurahan Gondangdia, sudah tidak berjualan di bahu jalan lagi. Para PKL ini pindah tempat setelah diberi surat peringatan oleh Lurah Susan Jasmine Zulkifli.

"Sekarang sudah masuk di dalam pekarangan rumah. Jadi sudah enggak di bahu jalan lagi. Mereka langsung sadar terus berbenah sendiri," ujar Sekretaris Kelurahan Gondangdia, Parsiyo, kepada Kompas.com, Kamis (22/1/2015).

Parsiyo mengatakan, Lurah Susan belum sampai turun ke lapangan untuk menertibkan PKL itu secara langsung. Setelah menerima surat peringatan, para pedagang langsung pindah ke pekarangan sebuah rumah.

Menurut Parsiyo, keberadaan PKL di Jalan Cendana juga tidak selalu ada sepanjang hari. PKL yang tidak lebih dari lima pedagang itu hanya ada pada pagi hingga pukul 10.00 WIB. Sehingga, kata Parsiyo, keberadaan mereka di pekarangan rumah kosong tidak mengganggu dan tidak terlalu lama.

"Jadi hanya jualan sarapan saja seperti bubur. Agak siang udah enggak ada sebenarnya. Sudah habis," ujar Parsiyo.

Walau berjualan dalam jangka waktu yang tidak lama, kata Parsiyo, pedagang tetap tidak diperbolehkan berjualan di bahu jalan. Setelah menertibkan pedagang di Jalan Cendana, kata Parsiyo, hal ini termasuk membantah tanggapan para PKL lain yang menduga pedagang di Jalan Cendana dibekingi oleh keluarga Cendana.

"Pada dasarnya, siapa saja boleh berjualan. Yang penting tempatnya sesuai, tidak mengganggu," ujar Parsiyo.

Beberapa waktu lalu, Lurah Gondangdia Susan Jasmine Zulkifli dianggap tebang pilih oleh pedagang kaki lima mengenai penertiban PKL yang ada di wilayah Kelurahan Gondangdia. PKL dari Jalan Suwiryo pernah datang ke kantor Susan dan protes soal PKL di Jalan Cendana yang tidak ditertibkan oleh Susan.

"Dia nanya, yang di Jalan Cendana kok enggak ditertibkan? Pokoknya saya mau lihat yang di Cendana juga harus rapi," ujar Susan menirukan ucapan si PKL di Kantor Lurah Gondangdia, Jumat (16/1/2015).

Susan pun menyanggupi tantangan itu. Susan mengatakan, dia tidak sedang tebang pilih dalam melakukan penertiban. Akan tetapi, penertiban itu dilakukan secara bertahap. Hal ini karena keterbatasan pegawai yang ia punya.

Mengenai PKL di Jalan Cendana, Sekretaris Kelurahan Gondangdia, Parsiyo bercerita. Di sana, ada pedagang bubur yang berjualan tidak jauh dari lingkungan rumah Mantan Presiden RI Soeharto di Jalan Cendana. Pedagang itu sudah berjualan selama berpuluh tahun. "Mungkin udah sejak Tomi (Tomi Soeharto) masih kecil," ujar Parsiyo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi: Kantung Parkir di Masjid Istiqlal Tak Seimbang dengan Jumlah Pengunjung

Polisi: Kantung Parkir di Masjid Istiqlal Tak Seimbang dengan Jumlah Pengunjung

Megapolitan
Masyarakat Diminta Tak Tergoda Tawaran Sewa Bus Murah yang Tak Menjamin Keselamatan

Masyarakat Diminta Tak Tergoda Tawaran Sewa Bus Murah yang Tak Menjamin Keselamatan

Megapolitan
SMK Lingga Kencana Depok Berencana Beri Santunan ke Keluarga Siswa Korban Kecelakaan

SMK Lingga Kencana Depok Berencana Beri Santunan ke Keluarga Siswa Korban Kecelakaan

Megapolitan
Tukang Tambal Ban yang Digeruduk Ojol Sudah 6 Tahun Mangkal di MT Haryono

Tukang Tambal Ban yang Digeruduk Ojol Sudah 6 Tahun Mangkal di MT Haryono

Megapolitan
Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ternyata Keponakannya Sendiri

Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ternyata Keponakannya Sendiri

Megapolitan
Terungkap, Jasad Pria Dalam Sarung di Pamulang Ternyata Pemilik Warung Kelontong

Terungkap, Jasad Pria Dalam Sarung di Pamulang Ternyata Pemilik Warung Kelontong

Megapolitan
Kronologi Tukang Tambal Ban di Jalan MT Haryono Digeruduk Ojol

Kronologi Tukang Tambal Ban di Jalan MT Haryono Digeruduk Ojol

Megapolitan
Pemkot Depok Akan Evaluasi Seluruh Kegiatan di Luar Sekolah Imbas Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

Pemkot Depok Akan Evaluasi Seluruh Kegiatan di Luar Sekolah Imbas Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

Megapolitan
Namanya Masuk Bursa Cagub DKI, Heru Budi: Biar Alam Semesta yang Jawab

Namanya Masuk Bursa Cagub DKI, Heru Budi: Biar Alam Semesta yang Jawab

Megapolitan
Polisi Usul Kantong Parkir Depan Masjid Istiqlal Dilegalkan Saat Acara Keagamaan

Polisi Usul Kantong Parkir Depan Masjid Istiqlal Dilegalkan Saat Acara Keagamaan

Megapolitan
Kepsek SMK Lingga Kencana: Kami Pernah Pakai Bus Trans Putra Fajar Tahun Lalu dan Hasilnya Memuaskan

Kepsek SMK Lingga Kencana: Kami Pernah Pakai Bus Trans Putra Fajar Tahun Lalu dan Hasilnya Memuaskan

Megapolitan
Polisi Terima Laporan Komunitas Tuli Berkait Konten Komika Gerall yang Diduga Rendahkan Bahasa Isyarat

Polisi Terima Laporan Komunitas Tuli Berkait Konten Komika Gerall yang Diduga Rendahkan Bahasa Isyarat

Megapolitan
Soal Tepati Janji Beri Pekerjaan ke Jukir, Heru Budi: Nanti Dipikirkan

Soal Tepati Janji Beri Pekerjaan ke Jukir, Heru Budi: Nanti Dipikirkan

Megapolitan
Polisi Selidiki Pihak yang Bekingi Parkir Liar di Depan Masjid Istiqlal

Polisi Selidiki Pihak yang Bekingi Parkir Liar di Depan Masjid Istiqlal

Megapolitan
Bawaslu Kirim Surat ke Heru Budi, Ingatkan untuk Tak Rotasi Pejabat DKI Jelang Pilkada 2024

Bawaslu Kirim Surat ke Heru Budi, Ingatkan untuk Tak Rotasi Pejabat DKI Jelang Pilkada 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com