Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengguna Membeludak, Area Parkir Stasiun Diperluas

Kompas.com - 26/01/2015, 14:13 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com — Pengguna parkir di area stasiun Jabodetabek mulai memenuhi kapasitas lahan yang tersedia. Akibatnya, banyak lokasi parkir yang penuh. Sementara perluasan area tidak bisa dilakukan karena keterbatasan lahan.

Kepala Humas PT Reska Multi Usaha Suyono Syam mengatakan, sebagian area parkir di stasiun tidak bisa diperluas lagi karena keterbatasan lahan. Padahal, jumlah kendaraan yang menggunakan jasa parkir di situ sangat banyak.

”Di Stasiun Sudimara dan Rawabuntu, misalnya, lahan yang ada sudah maksimal untuk area parkir dan tidak bisa diperluas lagi. Kendaraan tamu yang parkir di stasiun itu sudah penuh,” ucapnya, Minggu (25/1/2015).

Dia mengatakan, pihaknya hanya bisa meningkatkan pelayanan pada tahun ini, antara lain dengan menambah penerangan dan pengerasan lahan.

Pembangunan parkir tingkat seperti yang dikerjakan di Stasiun Bogor, menurut Syam, belum akan dikerjakan di stasiun lain.

Hingga kini, baru Stasiun Bogor yang memiliki tempat parkir tingkat. Tempat parkir tingkat untuk sepeda motor itu mulai beroperasi pekan lalu setelah mendapatkan izin dari Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto.

Sebelum area parkir tingkat ini dioperasikan, lahan parkir yang ada sudah sesak dengan sepeda motor sehingga pengguna mobil tidak bisa parkir. Sekarang, kapasitas parkir untuk sepeda motor bertambah menjadi 5.000 unit. Adapun kapasitas parkir mobil 500 unit.

Penambahan kapasitas parkir juga tersedia di Pondok Cina. Namun, belum seluruh area perluasan parkir ini sudah digunakan karena masih dalam proses administrasi.

PT Reska juga mengambil alih operasional parkir di Stasiun Lenteng Agung dan Pasar Minggu. Namun, pemasangan gerbang elektronik di Lenteng Agung masih tertunda karena ada rencana pembangunan jembatan penyeberangan di dekat stasiun itu.

Sementara itu, area parkir di Stasiun Bekasi menurut rencana akan berkurang karena terkena proyek pembangunan jalur rel dwiganda.

Selain soal kapasitas parkir yang penuh, sejumlah pengguna KRL juga mengeluhkan semrawutnya kawasan seputaran stasiun. Di Stasiun Sudimara dan Serpong, misalnya, angkutan kota berhenti seenaknya di depan pintu masuk stasiun. Kendaraan pribadi yang berhenti untuk antar-jemput juga menambah kesemrawutan kawasan stasiun.

”Maunya ingin hindari macet dengan naik KRL ke Jakarta, tetapi sekarang malah kena macet saat mau ke stasiun,” kata Eddy Supriyatno, pengguna KRL rute Sudimara-Tanah Abang. (ART/RAY)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Asa Pemulung yang Tinggal di Kolong Jembatan, Berharap Uluran Tangan Pemerintah

Asa Pemulung yang Tinggal di Kolong Jembatan, Berharap Uluran Tangan Pemerintah

Megapolitan
Warga Matraman Keluhkan Air Mati Setiap Malam, Berbulan-bulan Tak Ada Perbaikan

Warga Matraman Keluhkan Air Mati Setiap Malam, Berbulan-bulan Tak Ada Perbaikan

Megapolitan
'Ada Pedagang Warkop Kecil di Pinggir Jalan, Bisa Kasih Hewan Kurban ke Sini...'

"Ada Pedagang Warkop Kecil di Pinggir Jalan, Bisa Kasih Hewan Kurban ke Sini..."

Megapolitan
Penghuni Kolong Jembatan Keluhkan Air Sungai Ciliwung Bau Usai Pemotongan Hewan Kurban

Penghuni Kolong Jembatan Keluhkan Air Sungai Ciliwung Bau Usai Pemotongan Hewan Kurban

Megapolitan
Waswasnya Warga yang Tinggal di Kolong Jembatan Jalan Sukabumi pada Musim Hujan...

Waswasnya Warga yang Tinggal di Kolong Jembatan Jalan Sukabumi pada Musim Hujan...

Megapolitan
Jumlah Kambing Kurban di Masjid Sunda Kelapa Menurun, Pengurus: Kualitas yang Utama, Bukan Kuantitas

Jumlah Kambing Kurban di Masjid Sunda Kelapa Menurun, Pengurus: Kualitas yang Utama, Bukan Kuantitas

Megapolitan
Lebaran yang Seperti Hari Biasanya di Kolong Jembatan Jalan Sukabumi

Lebaran yang Seperti Hari Biasanya di Kolong Jembatan Jalan Sukabumi

Megapolitan
Polisi Tangkap 3 Tersangka Pemalsuan Uang Rp 22 Miliar di Jakarta Barat

Polisi Tangkap 3 Tersangka Pemalsuan Uang Rp 22 Miliar di Jakarta Barat

Megapolitan
Ibu Asal Bekasi yang Cabuli Anaknya Jalani Tes Kesehatan Mental

Ibu Asal Bekasi yang Cabuli Anaknya Jalani Tes Kesehatan Mental

Megapolitan
OTK Konvoi di Kemayoran, Tembak Warga Pakai 'Airsoft Gun'

OTK Konvoi di Kemayoran, Tembak Warga Pakai "Airsoft Gun"

Megapolitan
Jumlah Kambing yang Dikurbankan di Masjid Agung Sunda Kelapa Menteng Menurun Drastis

Jumlah Kambing yang Dikurbankan di Masjid Agung Sunda Kelapa Menteng Menurun Drastis

Megapolitan
Masjid Sunda Kelapa Bagikan 4.000 Kantong Daging Kurban, Ada dari Ma'ruf Amin hingga Megawati

Masjid Sunda Kelapa Bagikan 4.000 Kantong Daging Kurban, Ada dari Ma'ruf Amin hingga Megawati

Megapolitan
Anies Baswedan: Lebih Penting 'Ngomongin' Kampung Bayam...

Anies Baswedan: Lebih Penting "Ngomongin" Kampung Bayam...

Megapolitan
Anies Sembelih Sapi Kurban Sendiri: Saya Membayangkan Bagaimana Rasanya Menjadi Ibrahim

Anies Sembelih Sapi Kurban Sendiri: Saya Membayangkan Bagaimana Rasanya Menjadi Ibrahim

Megapolitan
Penjual Hewan Kurban di Bekasi Bikin Promo: Beli Sapi Gratis Domba dan Golok

Penjual Hewan Kurban di Bekasi Bikin Promo: Beli Sapi Gratis Domba dan Golok

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com