Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kendaraan Lebihi Waktu Parkir di Jalan Sabang Akan Digembok

Kompas.com - 29/01/2015, 11:33 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Dinas UP Perparkiran Dinas Perhubungan DKI Jakarta Sunardi Sinaga mengatakan pihaknya akan mengambil langkah tegas jika banyak terjadi pelanggaran di parkir meter Jalan Sabang. Kendaraan yang parkir lebih dari yang dibayar di parkir meter Jalan Sabang akan digembok.

"Ke depannya akan kita lihat, kalau pelanggaran meningkat, roda akan kita gembok," ujar Sunardi di Jalan Sabang, Kamis (29/1/2015).

Hal ini berkaitan dengan penerapan sistem pembayaran dengan uang elektronik pada parkir meter di Jalan Sabang. Untuk dapat membayar dengan uang elektronik, pengendara cukup menempelkan uang elektronik pada alat di meteran parkir saja.

Kemudian, pengendara memilih jenis atau tipe kendaraan dan juga memasukan nomor polisi kendaraan. Pengendara juga harus memasukan perkiraan lama parkir. Tarif untuk motor adalah Rp 2.000 per jam, sementara mobil, Rp 5.000 per jam.

Sunardi mengatakan, pengendara yang parkir lebih lama dari uang yang disetorkan harus mengonfirmasi lembar struk kepada juru parkir. Juru parkir akan mengarahkan untuk membayar sisanya.

Penggembokan kendaraan akan diberlakukan jika pelanggaran semacam ini banyak terjadi. Juru parkir akan menggembok kendaraan yang sudah parkir lebih dari waktu yang dibayarkan. Pengendara yang ingin mengambil kendaraannya, harus meminta kunci gembok kepada juru parkir. Tentunya harus membayar tambahan uang parkir pada parkir meter yang tersedia.

Sunardi mengatakan langkah ini diperlukan untuk membuat masyarakat berperilaku jujur. "Ini upaya didik masyarakat untuk jujur dan serius. Ini kan ubah kultur masyarakat juga. Kita mau masyarakat patuh hukum. Enggak ada yang urakan," ujar Sunardi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Megapolitan
Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Megapolitan
Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Megapolitan
DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

Megapolitan
Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com