Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Disiksa Anak Sendiri, Elizabeth Berlumuran Darah di Parit

Kompas.com - 05/02/2015, 08:43 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Elizabeth Jupri (79) terkapar berlumur darah di saluran air (parit) Kompleks Perumahan Raflesia Bank of Tokyo Blok A 16, RT 03/04, Jatimakmur, Pondok Gede, Kota Bekasi, Selasa (3/2/2015) pukul 13.30.

Perempuan lanjut usia itu dianiaya secara keji oleh anak kandungnya sendiri, Johanes Saptono alias Dony (45). Elizabeth ditemukan dalam kondisi luka parah oleh tetangganya, Sukoco (65).

Hingga semalam, Elizabeth masih dirawat intensif di Intensif Care Unit (ICU) lantai 3 Rumah Sakit (RS) St Carolus, Salemba, Jakarta Pusat. Korban menderita luka di kepala dan leher. Bibir dan hidungnya terluka serta matanya juga memar.

Saat ditemui Warta Kota di lokasi kejadian, Rabu (4/2/2015) pagi, Sukoco menuturkan, peristiwa naas itu terjadi Selasa siang. Saat kejadian, Sukoco tengah duduk di teras rumah. Tiba-tiba, ia mendengar teriakan seorang perempuan.

Saat keluar rumah, alangkah terkejutnya Sukoco begitu mendapati Elizabeth terkapar bersimbah darah di tepi parit. "Pak Koco tolong, saya dipukulin Dony," ujar Elizabeth kala itu kepada Sukoco.

Sukoco menghampiri korban dan berusaha membopongnya. Saat hendak menolong Elizabeth, Sukoco sempat melihat Dony berlari ke arah jalan raya. Dengan kondisi terjepit, Sukoco berteriak dengan harapan warga yang mendengarnya bisa mengamankan Dony.

Mulai stabil

Meski masih dirawat di ruangan ICU, semalam kondisi Elizabeth mulai stabil. Tinah (49), anak pertama Elizabeth, mengaku keluarga besarnya sangat terpukul. Kejadian ini bukan hanya melukai sang ibunda hingga luka parah. Dony, dikatakannya, telah lama menjadi beban keluarga.

"Saya juga nggak habis pikir, kenapa bisa terjadi begini. Memang dia (Dony) sudah lama dinasihati agar hidup mandiri, tapi nggak ngerti juga. Mungkin dia kesal atau depresi. Puncaknya kemarin (Selasa), ibu dipukuli sampai akhirnya begini (luka parah)," kata kakak kandung Dony tersebut.

Tinah yang ditemui Warta Kota di RS St Carolus, kemarin petang masih terlihat depresi mengingat kondisi terakhir ibunya yang dirawat di ruangan ICU. Sang ibu, kata Tinah, mengalami luka parah dipukuli Dony di tepi parit depan rumah orangtuanya.

"Kondisi ibu sudah mulai stabil. Dari hasil CT-scan ada retak di tulang pipi dan tengkorak, tapi sudah ditangani dokter," katanya sambil menahan tangis.

Karena kelelahan bercampur aduk dengan rasa khawatir terhadap keselamatan sang ibunda, Tinah terus termenung dan menangis. Beberapa pertanyaan yang diajukan Warta Kota pun tak kuasa dijawabnya. Walau begitu, ia mengaku sangat kecewa dan meminta agar sang adik dihukum sesuai perbuatannya.

"Saya minta doa restu untuk kesembuhan ibu, nggak lebih. Soal masalah hukum, saya sekeluarga sudah menyerahkannya ke pihak kepolisian," ujar Tinah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gelar Jakarta Water Hero 2024, PAM Jaya Beri Apresiasi untuk Pahlawan Pelestari Air di Jakarta

Gelar Jakarta Water Hero 2024, PAM Jaya Beri Apresiasi untuk Pahlawan Pelestari Air di Jakarta

Megapolitan
Polisi Pegang Identitas Pelaku Penggelapan Mobil Bos Rental Korban Penganiayaan di Pati

Polisi Pegang Identitas Pelaku Penggelapan Mobil Bos Rental Korban Penganiayaan di Pati

Megapolitan
Polisi Terbitkan DPO Pelaku Penggelapan Mobil Bos Rental Korban Penganiayaan di Pati

Polisi Terbitkan DPO Pelaku Penggelapan Mobil Bos Rental Korban Penganiayaan di Pati

Megapolitan
Polisi Rekayasa Arus Lalu Lintas saat Acara HUT Bhayangkara di Monas

Polisi Rekayasa Arus Lalu Lintas saat Acara HUT Bhayangkara di Monas

Megapolitan
Pemkot Bogor Bakal Sanksi Tegas ASN yang Terlibat Judi 'Online'

Pemkot Bogor Bakal Sanksi Tegas ASN yang Terlibat Judi "Online"

Megapolitan
182.000 Peserta Bakal Hadir pada HUT Bhayangkara di Monas, Masyarakat Diminta Hindari Kepadatan Lalu Lintas

182.000 Peserta Bakal Hadir pada HUT Bhayangkara di Monas, Masyarakat Diminta Hindari Kepadatan Lalu Lintas

Megapolitan
Bocah yang Diduga Diculik Ternyata Dibawa Ibu Kandung, Kasus Berakhir Damai

Bocah yang Diduga Diculik Ternyata Dibawa Ibu Kandung, Kasus Berakhir Damai

Megapolitan
Bocah 4 Tahun Diduga Diculik di Jakpus, Ternyata Dibawa Ibu Kandungnya

Bocah 4 Tahun Diduga Diculik di Jakpus, Ternyata Dibawa Ibu Kandungnya

Megapolitan
Pemkot Bogor Keluarkan Larangan Judi Konvensional dan 'Online'

Pemkot Bogor Keluarkan Larangan Judi Konvensional dan "Online"

Megapolitan
Truk Trailer Tabrak Pembatas Jalan di Tol JORR, Sopir Tewas di Tempat

Truk Trailer Tabrak Pembatas Jalan di Tol JORR, Sopir Tewas di Tempat

Megapolitan
'Debt Collector' Keroyok Tukang Mi Ayam di Tangerang, Berawal dari Teriakan 'Maling'

"Debt Collector" Keroyok Tukang Mi Ayam di Tangerang, Berawal dari Teriakan "Maling"

Megapolitan
Fahira Idris: Calon Gubernur Jakarta Harus Prioritaskan Solusi Polusi Udara

Fahira Idris: Calon Gubernur Jakarta Harus Prioritaskan Solusi Polusi Udara

Megapolitan
Pria Paruh Baya Ditemukan Tewas di Aliran Sungai Cidepit Bogor

Pria Paruh Baya Ditemukan Tewas di Aliran Sungai Cidepit Bogor

Megapolitan
Hanyut di Selokan Saat Banjir, Jasad Bocah di Bekasi Ditemukan 1,5 Km dari Lokasi Kejadian

Hanyut di Selokan Saat Banjir, Jasad Bocah di Bekasi Ditemukan 1,5 Km dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Bocah yang Terseret Arus Selokan di Bekasi Ditemukan Tewas

Bocah yang Terseret Arus Selokan di Bekasi Ditemukan Tewas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com