Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ugal-ugalan di Jalan, Sopir Koantas Bima Segera Disidang

Kompas.com - 23/02/2015, 18:53 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Arjuna Ginting (31), sopir bus koantas bima 102 Jurusan Tanah Abang-Ciputat yang terguling di jalan depan kampus UIN Syarif Hidayatullah, Ciputat, Tangerang Selatan pada 26 Desember 2014, akan segera menjalani persidangan. Polisi menyatakan bahwa berkas pemeriksaan terhadap Arjuna telah lengkap dan akan dilimpahkan ke kejaksaan.

"Berkas kasus pengemudi Koantas Bima atas nama Arjuna Ginting yang ugal-ugalan telah P21 (lengkap). Hari ini akan diserahkan ke kejaksaan," kata Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Metro Jakarta Selatan Ajun Komisaris Besar Sutimin kepada Kompas.com, Senin (23/2/2015).

Menurut Sutimin, pihak yang akan melanjutkan proses perkara Arjuna adalah Kejaksaan Negeri Kabupaten Tangerang yang berlokasi di kawasan Tigaraksa. Dengan demikian, proses persidangan juga akan dilakukan di wilayah setempat.

Sebab, kata dia, Tangerang Selatan, dalam hal ini sebagai lokasi kejadian, belum memiliki pengadilan dan kejaksaan sendiri. Untuk keamanan, Kota Tangerang Selatan berada di bawah kendali Polres Metro Jakarta Selatan.

"Yang akan memproses jaksa penuntut umum di Tigaraksa. Jadi nanti proses persidangan juga akan dilakukan di sana," ucap Sutimin.

Bus yang dikemudikan Arjuna adalah koantas bima 102 bernomor polisi B 7103 NP. Bus ini terguling di tengah Jalan Raya Juanda, tepatnya sebelum Universitas UIN Syarif Hidayatullah, Ciputat, Tangerang Selatan, Jumat (26/12/2014).

Menurut keterangan saksi mata, kejadian bermula saat ada dua bus yang datang dari arah Ciputat menuju Pamulang. Kedua bus terlihat melaju dalam kecepatan tinggi.

Kedua bus berusaha menyalip satu sama lain untuk berebut penumpang. Sampai akhirnya, kedua bus bersenggolan. Bus yang dikemudikan Arjuna terguling di tengah jalan, sementara bus lawannya yang bernomor polisi B 7102 NP ringsek karena menabrak tiang listrik.

Ada enam korban luka-luka dari peristiwa itu. Selain Arjuna, lima orang lainnya masing-masing adalah kernet dari bus yang dikemudikan Arjuna, sopir dan kernet dari bus lainnya, serta dua orang penumpang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rumah Subsidi Jokowi Jauh dan Minim Angkutan Umum, Penghuni Tak Pulang Setiap Hari

Rumah Subsidi Jokowi Jauh dan Minim Angkutan Umum, Penghuni Tak Pulang Setiap Hari

Megapolitan
Musisi Virgoun Ditangkap Polisi Terkait Kasus Narkoba

Musisi Virgoun Ditangkap Polisi Terkait Kasus Narkoba

Megapolitan
Beli Rubicon Saksi Bisu Penganiayaan oleh Mario Dandy, Pemenang Lelang: Semoga Lebih Berguna

Beli Rubicon Saksi Bisu Penganiayaan oleh Mario Dandy, Pemenang Lelang: Semoga Lebih Berguna

Megapolitan
Motornya Dijual di Facebook, Korban Begal di Citayam Datangi Rumah Pelaku

Motornya Dijual di Facebook, Korban Begal di Citayam Datangi Rumah Pelaku

Megapolitan
Remaja yang Dipukul Pakai Balok Hingga Tewas di Kalideres Sempat Dirawat di RS

Remaja yang Dipukul Pakai Balok Hingga Tewas di Kalideres Sempat Dirawat di RS

Megapolitan
Eks Pengelola Akui Kesalahan karena Tak Pernah Laporkan Penjarahan di Rusun Marunda

Eks Pengelola Akui Kesalahan karena Tak Pernah Laporkan Penjarahan di Rusun Marunda

Megapolitan
Gangguan Server PDN, Imigrasi Belum Bisa Layani Pembuatan Paspor Sehari Jadi

Gangguan Server PDN, Imigrasi Belum Bisa Layani Pembuatan Paspor Sehari Jadi

Megapolitan
Kejari Telah Serahkan Rubicon Mario Dandy kepada Pemenang Lelang

Kejari Telah Serahkan Rubicon Mario Dandy kepada Pemenang Lelang

Megapolitan
Kajari Jaksel: Hasil Lelang Rubicon Mario Dandy Akan Diserahkan Seluruhnya untuk Korban

Kajari Jaksel: Hasil Lelang Rubicon Mario Dandy Akan Diserahkan Seluruhnya untuk Korban

Megapolitan
Gara-gara Buang Air Kecil Sembarangan, Pemuda di Pondok Aren Dikeroyok Sampai Babak Belur

Gara-gara Buang Air Kecil Sembarangan, Pemuda di Pondok Aren Dikeroyok Sampai Babak Belur

Megapolitan
Pariwisata Jakarta Terus Digenjot Guna Wujudkan Kota Global

Pariwisata Jakarta Terus Digenjot Guna Wujudkan Kota Global

Megapolitan
Warga Duga Rumah Subsidi Proyek Jokowi di Cikarang Tak Tepat Sasaran, Pembeli Hanya Mau Investasi

Warga Duga Rumah Subsidi Proyek Jokowi di Cikarang Tak Tepat Sasaran, Pembeli Hanya Mau Investasi

Megapolitan
Viral Video Pria Curi Tabung Gas 3 Kg di Warung Kelontong di Bogor

Viral Video Pria Curi Tabung Gas 3 Kg di Warung Kelontong di Bogor

Megapolitan
Beli Rumah Subsidi Proyek Jokowi di Cikarang, Warga Tergiur DP dan Cicilan Murah

Beli Rumah Subsidi Proyek Jokowi di Cikarang, Warga Tergiur DP dan Cicilan Murah

Megapolitan
Wanita di Citayam Dibegal Setelah Antar Suami ke Stasiun

Wanita di Citayam Dibegal Setelah Antar Suami ke Stasiun

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com