Saat ini, di sekitar Patung Pemuda Membangun sedang ada pengerjaan pembangunan jalur bawah tanah untuk mass rapid transit (MRT). Proyek tersebut berdampak langsung terhadap patung yang diresmikan pada tahun 1972 itu.
Apabila kita melihat bagian bawah dari Patung Pemuda yang ada saat ini, kita akan melihat pondasi patung tidak lagi bertumpu langsung di atas tanah, melainkan di atas besi-besi. Dan di bawahnya, terdapat lubang galian berukuran cukup besar yang merupakan area proyek MRT.
Para pekerja tampak sedang beraktivitas di area tersebut. "Seperti terlihat sekarang ini, patung terlihat dipikul oleh besi-besi. Dipasang besi-besi untuk menahan patung agar tetap berdiri. Tadinya kan pondasinya di atas tanah, sekarang di atas besi-besi ini," kata Deputi Manajer Konstruksi proyek MRT Jakarta area Senayan, Mohammad, Kamis (26/2/2015).
Mohammad mengatakan, besi-besi yang dipakai untuk menopang patung dengan bobot 90 ton itu sangat kuat. Sebab, pemasangannya telah melalui sejumlah tahap yang dilakukan sesuai prosedur. Seperti pengukuran terhadap bobot patung sorta bahan yang digunakan.
"Untuk melakukan proteksi terhadap patung, kita harus tahu dulu massanya berapa. Dan untuk mengetahui massanya, tidak bisa pakai cara menerka-nerka. Akhirnya kami mendatangkan alat untuk mengetahui massa dari patung. Dari hasil pengukuran, patung memiliki berat 90 ton. Patung terbuat dari lapisan teraso," jelas dia.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Konstruksi PT MRT Jakarta Muhammad Nasyir mengatakan, ada pergeseran pada posisi patung dari posisis sebelumnya, saat masih bertumpu di atas permukaan tanah. Namun, pergeserannya hanya sekitar 1 centimeter.
"Kita selalu memonitor setiap hari, terutama kalau ada pengerjaan yang ada menimbulkan getaran. Sampai saat ini dari monitoring yang dilakukan oleh kontraktor, sudah terjadi pergeseran 1 centimeter. Setelah itu sudah tidak ada pergeseran lagi. Jadi posisinya sudah stabil," kata Nasyir.
Menambahkan penjelasan Mohammad sebelumnya terkait tumpuan pada pondasi patung, Nasyir mengatakan, setelah nantinya proyek MRT rampung, Patung Pemuda juga tidak akan lagi berdiri langsung di atas tanah. Sebab, nantinya, patung akan berada di atas jalur yang dilewati MRT.
"Kalau tadinya Patung Pemuda bertumpu di atas tanah, nanti setelah MRT beroperasi, patungnya akan berada di atas box cover (pelindung jalur bawah tanah). Di bawahnya kereta akan lewat," ujar dia.
Meski terjadi perubahan pada pijakan pondasi, Nasyir menyatakan, tampilan patung beserta lokasi sekitarnya tidak akan mengalami perubahan. PT MRT Jakarta berjanji akan membangun kembali taman beserts air mancurnya. "Kami akan bangun lagi taman beserta air mancurnya," pungkasnya.
Jalur MRT Jakarta tahap pertama akan membentang dari Bundaran HI hingga Lebak Bulus. Jalur ini ditargetkan mulai beroperasi pada 2017. Akan ada 13 stasiun yang nantinya melayani warga di sepanjang jalur ini. Enam stasiun berada di bawah tanah, sedangkan tujuh lainnya berada di atas jalur layang. Jalur bawah tanah membentang dari Bundaran HI hingga Jalan Sisingamangaraja, sedangkan jalur layang akan membentang dari Sisingamangaraja hingga Lebak Bulus. Kawasan Patung Pemuda akan menjadi titik transisi dari jalur bawah tanah ke jalur layang, maupun sebaliknya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.