Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok Berdoa Angket DPRD Terus Berjalan

Kompas.com - 04/03/2015, 19:55 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama berdoa agar hak angket tetap berjalan, meskipun dokumen anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) DKI telah disahkan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).

Ia berharap semua fraksi partai politik yang terdapat di DPRD DKI tidak mengikuti langkah Partai Nasdem yang menarik hak angket terhadap dirinya. 

"Saya berdoa partai lain tidak cabut hak angket. Kami harap angket ini harus terus (berjalan) dan jangan dicabut, biar jelas siapa yang ciptakan anggaran 'siluman'," kata Basuki, di Balai Kota, Rabu (4/3/2015). 

Pria yang akrab disapa Ahok itu mengaku senang bisa melawan semua fraksi partai di DPRD DKI. Menurutnya, hal ini akan menjadi sebuah prestasi baginya. Mantan Bupati Belitung Timur itu pun menikmati perlawanan yang terjadi saat ini.

"Bagus, ini jadi prestasi saya, karena belum pernah kejadian di Republik ini. Enggak ada kepala daerah menantang semua partai, belum pernah kan? Semenjak Indonesia sudah merdeka juga belum ada kan?," kata Basuki. 

Lebih lanjut perlawanannya ini ditunjukkan agar pegawai negeri sipil (PNS) DKI tidak lagi terlibat dalam penyalahgunaan anggaran. Selama ini, anggota DPRD terlalu nyaman dan kerap menuding PNS DKI telah menyelewengkan anggaran.

Padahal, lanjut dia, anggaran "siluman" itu merupakan usulan DPRD. Sementara para pejabat SKPD yang menjadi korban dan dipaksa untuk mau meloloskan anggaran usulan anggota DPRD.

Meski demikian, ia mengakui jajarannya juga ada yang ikut bermain. Ia mencontohkan, pada tahun 2007 lalu ada PNS DKI yang ditahan karena anggaran belanja filling cabinet di sekolah.

Namun, oknum DPRD yang menitipkan agar anggaran itu tak tersentuh sedikit pun oleh hukum. Begitu pula saat mantan Kepala Bidang Tata Air Dinas Pekerjaan Umum DKI Fahrurrozi yang kini terpaksa mendekam di penjara.

"Pak Fahrurrozi yang begitu baik dan santun sekarang harus dipenjara gara-gara menolak titipan anggaran 'siluman' anggota dewan. Saya pikir ini kesempatan saya untuk membela PNS, jangan mau lagi jadi korban titipan anggaran 'siluman'," tegas Basuki. 

Seperti diketahui, penarikan dukungan terhadap hak angket mulai bermunculan dari beberapa partai politik. Setelah NasDem, kabarnya Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) juga akan menarik dukungannya. Belum lagi, pernyataan Sekjen Partai Pesatuan Pembangunan (PPP) Dimyati Natakusumah yang tak mendukung hak angket dilakukan fraksinya di DPRD DKI.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Donasi Palsu untuk Korban Kecelakaan Siswa SMK Lingga Kencana Disebut Tembus Rp 11 Juta

Donasi Palsu untuk Korban Kecelakaan Siswa SMK Lingga Kencana Disebut Tembus Rp 11 Juta

Megapolitan
Para Jukir Lansia Minimarket Itu Diputus Rezekinya...

Para Jukir Lansia Minimarket Itu Diputus Rezekinya...

Megapolitan
Penerimaan Mahasiswa STIP Dimoratorium, Orangtua Calon Taruna Minta Seleksi Dilanjutkan

Penerimaan Mahasiswa STIP Dimoratorium, Orangtua Calon Taruna Minta Seleksi Dilanjutkan

Megapolitan
Muncul Donasi Palsu untuk Korban Kecelakaan Pelajar SMK Lingga Kencana

Muncul Donasi Palsu untuk Korban Kecelakaan Pelajar SMK Lingga Kencana

Megapolitan
Seleksi Mahasiswa Baru STIP Ditunda, Calon Taruna: Jangan Sampai Pak Menteri Hancurkan Mimpi Kami

Seleksi Mahasiswa Baru STIP Ditunda, Calon Taruna: Jangan Sampai Pak Menteri Hancurkan Mimpi Kami

Megapolitan
Orangtua Calon Taruna Minta Kemenhub Tinjau Ulang Moratorium Seleksi Mahasiswa Baru

Orangtua Calon Taruna Minta Kemenhub Tinjau Ulang Moratorium Seleksi Mahasiswa Baru

Megapolitan
436 Mahasiswa Baru Terancam Gagal Masuk STIP Imbas Kasus Penganiayaan Taruna Hingga Tewas

436 Mahasiswa Baru Terancam Gagal Masuk STIP Imbas Kasus Penganiayaan Taruna Hingga Tewas

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
“Kalau Belum Punya Istri dan Anak, Saya Juga Enggak Mau Jadi Jukir Liar Minimarket”

“Kalau Belum Punya Istri dan Anak, Saya Juga Enggak Mau Jadi Jukir Liar Minimarket”

Megapolitan
Ratusan Miliar Rupiah Uang Parkir Liar di Jakarta Diduga Mengalir ke Ormas hingga Oknum Aparat

Ratusan Miliar Rupiah Uang Parkir Liar di Jakarta Diduga Mengalir ke Ormas hingga Oknum Aparat

Megapolitan
Pejabat Kemenhub Dilaporkan Istrinya ke Polisi atas Dugaan Penistaan Agama

Pejabat Kemenhub Dilaporkan Istrinya ke Polisi atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Protes Jukir Liar Minimarket Saat Ditertibkan | Pengakuan Jukir Uang Parkir Masuk Kas RT dan Ormas

[POPULER JABODETABEK] Protes Jukir Liar Minimarket Saat Ditertibkan | Pengakuan Jukir Uang Parkir Masuk Kas RT dan Ormas

Megapolitan
Motor dan STNK Mayat di Kali Sodong Raib, Keluarga Duga Dijebak Seseorang

Motor dan STNK Mayat di Kali Sodong Raib, Keluarga Duga Dijebak Seseorang

Megapolitan
Terganggu Pembangunan Gedung, Warga Bentrok dengan Pengawas Proyek di Mampang Prapatan

Terganggu Pembangunan Gedung, Warga Bentrok dengan Pengawas Proyek di Mampang Prapatan

Megapolitan
Ponsel Milik Mayat di Kali Sodong Hilang, Hasil Lacak Tunjukkan Posisi Masih di Jakarta

Ponsel Milik Mayat di Kali Sodong Hilang, Hasil Lacak Tunjukkan Posisi Masih di Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com