Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok Janji Sebarkan Video Rapat Mediasi dengan DPRD

Kompas.com - 05/03/2015, 15:17 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengaku bingung mengapa rapat mediasi antara Pemprov DKI dengan DPRD DKI tiba-tiba berlangsung tertutup bagi media.

Sebab, lanjut dia, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo telah sepakat untuk membuka rapat tersebut. 

"Sebenarnya tadi kami sepakat sama Mendagri untuk rapat itu dibuka ke semua wartawan. Saya enggak tahu kenapa tiba-tiba dihalangi, makanya kayaknya ini ada yang minta, coba cek jangan-jangan yang minta anggota DPRD lagi," kata Basuki, di Balai Kota, Kamis (5/3/2015).

Ia berjanji bakal membagikan video suasana rapat itu melalui akun resmi Pemprov DKI di Youtube, Pemprov DKI. Hal itu bertujuan agar seluruh masyarakat Indonesia bisa melihat apa saja yang terjadi di dalam sana.

Basuki menjelaskan, Wakil Ketua DPRD DKI Mohamad Taufik-lah yang meminta Sekjen Kemendagri Yuswandi A. Tumenggung untuk menyudahi mediasi, karena tidak ditemukan titik temu.

"Pak Taufik bilang kalau kayak begini terus, enggak akan mungkin ketemu. Gimana mau ketemu, kalau mereka maksa mau masukin usulan program versi dia. Dia juga marah sama saya karena saya kumpulkan pejabat SKPD dan tanda tangan mana program yang sah dan tidak sah," kata Basuki. 

Di dalam rapat mediasi itu, ia juga sengaja memanggil Wali Kota Jakarta Barat Anas Effendi untuk menjelaskan perihal usulan pengadaan perangkat uninterruptible power supply (UPS) di pos kelurahan dan kecamatan di wilayahnya senilai Rp 4,2 miliar tiap unitnya.

Basuki mengaku, sikapnya menunjuk Anas itu disengaja untuk memancing kepanikan anggota DPRD. Ternyata sebelum Anas berbicara, sudah banyak anggota DPRD yang menyanggah. Sebelum suasana semakin tidak kondusif, staf keamanan Kemendagri meminta Basuki untuk keluar dari ruang rapat dan meninggalkan lokasi.

"Ya kan dibilang saya enggak santun. Tadi aku sekilas dengar ada (anggota DPRD) yang teriak 'anjing' gitu ya. Aku pengen balesin teriakan itu, 'daging anjing enak, lho'. Tapi aku sudah didorong-dorong (sama petugas di Kemendagri). Padahal aku pengen balas teriakan itu, 'anjing enak', tapi sudah susah," kata Basuki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Casis Bintara Dibegal saat Berangkat Psikotest, Sempat Duel hingga Dibacok di Tangan dan Kaki

Casis Bintara Dibegal saat Berangkat Psikotest, Sempat Duel hingga Dibacok di Tangan dan Kaki

Megapolitan
Potensi Konflik Horizontal di Pilkada Bogor, Bawaslu: Kerawanan Lebih Tinggi dari Pemilu

Potensi Konflik Horizontal di Pilkada Bogor, Bawaslu: Kerawanan Lebih Tinggi dari Pemilu

Megapolitan
Polisi Masih Selidiki Penyebab Kematian Pria di Kali Sodong Pulogadung

Polisi Masih Selidiki Penyebab Kematian Pria di Kali Sodong Pulogadung

Megapolitan
Ladang Uang di Persimpangan Cakung-Cilincing, Dinikmati 'Pak Ogah' Hingga Oknum Polisi

Ladang Uang di Persimpangan Cakung-Cilincing, Dinikmati "Pak Ogah" Hingga Oknum Polisi

Megapolitan
Jelang Pilkada, Bawaslu Kota Bogor Imbau ASN Jaga Netralitas

Jelang Pilkada, Bawaslu Kota Bogor Imbau ASN Jaga Netralitas

Megapolitan
Ada Donasi Palsu Korban Kecelakaan Siswa SMK Lingga Kencana, Keluarga: Kayaknya Orang 'Random'

Ada Donasi Palsu Korban Kecelakaan Siswa SMK Lingga Kencana, Keluarga: Kayaknya Orang "Random"

Megapolitan
Serba-serbi Penertiban Jukir Minimarket, Ada yang Mengaku Ojol hingga Pakai Seragam Dishub

Serba-serbi Penertiban Jukir Minimarket, Ada yang Mengaku Ojol hingga Pakai Seragam Dishub

Megapolitan
Dharma Pongrekun Melaju, Sudirman Said hingga Poempida Batal Ikut Pilkada DKI Jalur Independen

Dharma Pongrekun Melaju, Sudirman Said hingga Poempida Batal Ikut Pilkada DKI Jalur Independen

Megapolitan
Orangtua Calon Taruna Minta Seleksi Masuk STIP Tak Ditutup demi Perjuangkan Cita-cita Anak

Orangtua Calon Taruna Minta Seleksi Masuk STIP Tak Ditutup demi Perjuangkan Cita-cita Anak

Megapolitan
Donasi Palsu untuk Korban Kecelakaan Siswa SMK Lingga Kencana Disebut Tembus Rp 11 Juta

Donasi Palsu untuk Korban Kecelakaan Siswa SMK Lingga Kencana Disebut Tembus Rp 11 Juta

Megapolitan
Para Jukir Lansia Minimarket Itu Diputus Rezekinya...

Para Jukir Lansia Minimarket Itu Diputus Rezekinya...

Megapolitan
Penerimaan Mahasiswa STIP Dimoratorium, Orangtua Calon Taruna Minta Seleksi Dilanjutkan

Penerimaan Mahasiswa STIP Dimoratorium, Orangtua Calon Taruna Minta Seleksi Dilanjutkan

Megapolitan
Muncul Donasi Palsu untuk Korban Kecelakaan Pelajar SMK Lingga Kencana

Muncul Donasi Palsu untuk Korban Kecelakaan Pelajar SMK Lingga Kencana

Megapolitan
Seleksi Mahasiswa Baru STIP Ditunda, Calon Taruna: Jangan Sampai Pak Menteri Hancurkan Mimpi Kami

Seleksi Mahasiswa Baru STIP Ditunda, Calon Taruna: Jangan Sampai Pak Menteri Hancurkan Mimpi Kami

Megapolitan
Orangtua Calon Taruna Minta Kemenhub Tinjau Ulang Moratorium Seleksi Mahasiswa Baru

Orangtua Calon Taruna Minta Kemenhub Tinjau Ulang Moratorium Seleksi Mahasiswa Baru

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com