"Sebenarnya peranan sekolah mengajarkan mereka menjadi orang terhormat, menjadi orang yang punya pride kalau dia berusaha dengan cara-cara yang terhormat pula," kata Edu Ratu Dopo, Kepala Sekolah SMA Kolese Kanisius, Rabu, (11/3/2015).
"Kemungkinan peluang untuk tampil sebagai orang yang mendapat pengakuan kurang sehingga mereka melakukan hal seperti itu," tambah Edu saat ditemui usai konferensi pers ulang tahun ke-88 Kolese Kanisius.
Sebagai contoh, Edu menjelaskan bahwa di SMA Kolose Kanisius siswa dilarang keras untuk mencontek. Bila kedapatan mencontek, siswa tersebut akan langsung dikeluarkan. Hal ini dilakukan untuk mengajarkan nilai-nilai baik dan buruk, bukan hanya secara teori tetapi juga secara konkret.
Kendati demikian, Edu menekankan bahwa agen pendidikan yang paling utama ialah orangtua dan lingkungan remaja itu sendiri. "Kalau di rumah tidak diperhatikan, bagaimana mengharapkan sekolah? Sementara kurikilum kita ini kan di atas kertas bagus sekali, tapi dalam pelaksanaannya ada gap antara yang seharusnya dilakukan dan kenyataan," kata Edu.