Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sekda DKI: Mereka yang Memimpin, Ya Mereka Bikin Kesimpulan Sendiri

Kompas.com - 12/03/2015, 20:10 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Meskipun tim hak angket membuat kesimpulan yang tidak disetujui, Sekretaris Daerah DKI Jakarta Saefullah tetap menerima hasil akhir rapat angket tersebut. Menurut Saefullah, dia sebagai Ketua Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) sudah memberi jawaban yang terbaik kepada tim hak angket.

"Memang mereka (tim hak angket) yang mimpin, ya mereka bikin kesimpulan sendiri," ujar Saefullah di Gedung DPRD DKI, Kamis (12/3/2015).

Saefullah mengatakan, dia sempat tidak menyetujui kesimpulan terakhir yang dibuat oleh Ketua Tim Hak Angket Muhammad "Ongen" Sangaji. Akan tetapi, dia merasa cukup karena telah melakukan interupsi di pengujung rapat.

Saefullah yakin tim hak angket telah mendengar interupsi darinya. Saefullah pun mengaku maklum dengan jalannya rapat angket. Pada rapat hari ini, dia memang diberi pertanyaan bertubi-tubi.

Menurut dia, hal itu adalah hak anggota Dewan. Tugas dia hanyalah memberikan jawaban untuk memperlancar proses penyelidikan tim hak angket.

Saefullah juga menjelaskan kembali bantahannya terhadap satu kesimpulan tim hak angket. Tim hak angket memang membuat satu kesimpulan yang mengklaim bahwa Pemerintah Provinsi DKI terindikasi mengirim dokumen RAPBD bukan hasil pembahasan ke Kementerian Dalam Negeri.

Kata Saefullah, jajarannya telah meng-input hasil pembahasan ke sistem e-budgeting. Saefullah pun meminta tim hak angket memeriksa hal itu terlebih dahulu. "Makanya tadi saya bilang, coba cek dulu. Sinkronisasi itu pasti ada," ujar Saefullah.

Sebelumnya, rapat angket dengan agenda pemeriksaan terhadap TAPD diakhiri dengan penarikan empat kesimpulan sementara oleh Ketua Tim Hak Angket Muhammad "Ongen" Sangaji.

"Di sini pimpinan mengambil kesimpulan. Pertama, satu tahapan perencanaan dan pembahasan RAPBD 2015 diakui TAPD tidak berjalan ideal," ujar Ongen. Ongen pun berkesimpulan, TAPD mengakui bahwa Kebijakan Umum Anggaran dan Plafon Prioritas Anggaran (KUA-PPA) tidak terperinci. [Baca: Sekda Bantah 1 Kesimpulan yang Dibuat Ketua Tim Hak Angket]

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com