Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok dan DPRD Dianggap Sudah Sulit Dipertemukan

Kompas.com - 13/03/2015, 10:35 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Dalam konflik dengan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), DPRD DKI mempermasalahkan gaya bicara dan sikap dari Ahok yang mereka anggap tidak beretika.

Menanggapi hal itu, pakar hukum tata negara Refly Harus berpendapat gaya komunikasi bukan persoalan mendasar.

"Jadi kalau cara berkomunikasi sebenarnya bisa fleksibel, tapi yang tidak bisa dinegosiasi adalah tindak pidana korupsi. Esensinya di sana," tutur Refly kepada Kompas.com, Jumat (13/3/2015).

Refly menilai, jika Ahok maupun DPRD DKI sama-sama memperjuangkan pencegahan korupsi, maka mereka sudah bertindak dengan tepat. Namun yang jadi permasalahan di sini adalah kecurigaan dari kedua belah pihak.

Ahok menduga DPRD DKI menyelipkan anggaran siluman yang merupakan tindak terselubung dari korupsi, DPRD DKI juga menuduh Ahok melakukan pelanggaran hukum terkait pengajuan RAPBD DKI tahun anggaran 2015 ke Kementerian Dalam Negeri.

"Saya kira mereka (DPRD dan Abok) sudah sulit dipertemukan. Padahal enggak bisa pemerintah daerah cuma salah satu. Harus bisa berkompromi, tetapi bukan kompromi untuk tindak pidana," tambah Refly.

Apabila konflik ini berlanjut terus hingga tahun depan dan APBD tetap menggunakan APBD tahun 2014, maka DKI tidak akan mengalami kemajuan. Justru dengan adanya konflik tersebut, diharapkan semua keburukan legislatif maupun eksekutif terbongkar dan bisa menjadi efek bola salju untuk pelaksanaan pemerintahan ke depan yang lebih baik.

Refly juga menilai, jika DPRD DKI bisa lebih transparan dalam anggaran, tidak menutup kemungkinan sikap Ahok akan lebih lunak kepada mereka. Ahok juga dilihat akan mengurangi marah-marahnya karena DPRD DKI berniat baik, benar-benar bekerja untuk rakyat Jakarta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com