Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengadaan Meja dan Tenda, PKL Pasar Enjo Mengaku Dipaksa Bayar Jutaan Rupiah

Kompas.com - 13/03/2015, 15:31 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pedagang kaki lima (PKL) yang berdagang di luar Pasar Enjo di Jalan Pisangan Lama II, Kelurahan Pisangan Timur, Kecamatan Pulogadung, Jakarta Timur mengaku mesti merogok kocek hingga jutaan rupiah. Uang itu, dikeluarkan pedagang untuk membayar pengadaan meja dan tenda.

Dengan alasan kerapihan dan kelangsungan berjualan, mau tak mau para PKL mesti menerima "proyek" pengadaan meja dan tenda baru.

Yang mengadakan yakni oknum Lembaga Masyarakat Kelurahan (LMK) Pisangan Timur. Alasan ini sebetulnya tidak dibenarkan karena PKL yang berjualan itu pun merupakan pedagang tak resmi alias liar.

Sekarang, lapak yang dulunya terbuat dari bahan sederhan sebagian sudah berubah. Atap dari asbes sudah berganti tenda berangka besi dengan atap terpal.

Demikian juga meja kayu yang sudah menjadi meja besi. Gara-gara pengadaan ini, PKL mengeluh.

Ongkos jutaan rupiah untuk pengadaan bukan hal mendesak. PKL merasa biaya jutaan rupiah itu menjerat kantong mereka.

Salah satu pedagang ini, mesti merogok kocek Rp 2,2 juta buat menempati tenda berukuran 3,4 meter. Ia juga ditagih Rp 1,2 juta buat mengganti meja lamanya yang terbuat dari kayu.

"Kita enggak pernah mau. Tetapi kalau enggak mau, katanya lebih baik pergi diganti orang lain saja (diganti pedagang lain)," ujar pria yang menolak disebutkan namanya ini, Jumat (13/3/2015).

Dengan bahasa sedikit mengancam itu, lanjutnya dia, pedagang di sana banyak memilih diam. Ada sekitar 50 lebih PKL yang mesti menerima proyek dari salah satu oknum LMK di Kelurahan Pisangan Timur tersebut.

Jika dikalikan dengan jumlah PKL, pengadaan meja dan tenda ini nilainya bisa mencapai puluhan hingga ratusan juta.

"Belum lagi kita juga dikejar pembuatan rekening Bank DKI, Rp 500.000. Yang menagih juga orang yang sama dari LMK kelurahan itu. Sekarang kita dagang malah pusing, jadi dikejar-kejar," ujar pedagang itu.

Padahal, nilai pembuatan meja besi tak semahal yang ditagih oknum LMK kelurahan tersebut. Ia akhirnya menawar untuk membeli meja sendiri di luar. Akhirnya diperbolehkan.

Meja besi di luar, ternyata seharga Rp 800.000. "Di mereka mahal. Kalau di luar murah. Saya maksain aja datang ke sana, akhirnya dibolehin. Asal katanya yang penting sama, biar rapih," ujar PKL yang sudah berjualan selama 30 tahun itu.

Pemasangan tenda itu baru dilakukan awal Maret ini. Seluruh tenda sudah jadi. Tinggal meja-meja yang belum semuanya seragam. Masih ada PKL yang berjualan dengan meja kayu.

PKL lainnya juga merasa keberatan dengan pengadaan ini. "Semuanya enggak mau, tetapi di depan mereka kita enggak bisa buat apa-apa. Ya di belakang ini baru ngedumel," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Megapolitan
Fakta Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang: Korban Disetubuhi lalu Dibunuh oleh Rekan Kerja

Fakta Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang: Korban Disetubuhi lalu Dibunuh oleh Rekan Kerja

Megapolitan
Kronologi Jari Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Sampai Putus, Pelaku Diduga Mabuk

Kronologi Jari Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Sampai Putus, Pelaku Diduga Mabuk

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Ditangkap di Rumah Istrinya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Ditangkap di Rumah Istrinya

Megapolitan
DJ East Blake Nekat Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih sebab Tak Terima Diputuskan

DJ East Blake Nekat Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih sebab Tak Terima Diputuskan

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Satpol PP dan Dinas Terkait Dinilai Lalai

RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Satpol PP dan Dinas Terkait Dinilai Lalai

Megapolitan
7 Tahun Berdiri, Lokasi Binaan Pasar Minggu Kini Sepi Pedagang dan Pembeli

7 Tahun Berdiri, Lokasi Binaan Pasar Minggu Kini Sepi Pedagang dan Pembeli

Megapolitan
Polisi Tangkap DJ East Blake yang Diduga Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

Polisi Tangkap DJ East Blake yang Diduga Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

Megapolitan
Pihak Keluarga Bakal Temui Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah

Pihak Keluarga Bakal Temui Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Setubuhi Korban Sebelum Membunuhnya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Setubuhi Korban Sebelum Membunuhnya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com